Menguak Strategi Militer China Hadapi Perubahan Zaman di Era Perang Modern
Merdeka.com - Militer China telah meningkatkan angkatan laut, udara, dan unit strategisnya secara signifikan. Di saat yang sama, Negeri Tirai Bambu itu justru mengurangi pasukan daratnya.
Xinhua melaporkan, perubahan jumlah personel ini merupakan bagian dari strategi China untuk menjadikan Tentara Pembebasan Rakyat, atau PLA, menjadi kekuatan militer modern dan komprehensif.
"Data baru ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah PLA," tulis media Xinhua pada Minggu (29/9).
-
Apa alat canggih militer China? Tim ilmuwan dari Beijing mengatakan untuk pertama kalinya mereka berhasil menciptakan alat dengan kemampuan pemantauan dan analisis spektrum elektromagnetik secara real-time, bandwidth lebar, dan mulus, sehingga musuh tidak bisa berada di tempat terbuka selama konflik berlangsung.
-
Mengapa alat militer China penting? Awalnya teknologi ini dianggap hanya sekedar mimpi belaka. Para ilmuwan mengatakan hal ini akan menyebabkan 'perubahan besar dalam seni perang'.
-
Bagaimana alat militer China bekerja? Menurut para peneliti, militer China bisa menggunakan teknologi ini untuk mendeteksi dan mengunci sinyal musuh dengan kecepatan yang belum pernah ada sebelumnya, memecahkan kode parameter fisik dari sinyal-sinyal ini hampir seketika, dan secara efektif menekannya – sambil memastikan kelancaran aliran komunikasi mereka sendiri.
-
Di mana alat militer China ditemukan? Detail dari teknologi baru ini dipublikasikan oleh ilmuwan Yang Kai, seorang profesor dari Fakultas Informasi dan Elektronik Institut Teknologi Beijing dan timnya dalam jurnal Radio Communications Technology pada 17 Januari.
-
Bagaimana cara China memperluas stasiun luar angkasa? China berencana memperluas stasiun luar angkasanya. Tak tanggung-tangung stasiun luar angkasa milik China bakal digandakan menjadi enam modul di tahun-tahun mendatang.
-
Kenapa China ingin memperkuat teknologi? Perkembangan teknologi diperlukan China untuk memperkuat ekonomi, terutama pada pondasi yang kuat di sektor ekonomi digital.
Disebutkan, tentara saat ini menyumbang sekitar 50 persen dari total pasukan PLA. Setidaknya, sebanyak 30 persen petugas PLA telah berkurang.
Dikutip dari laman SCMP, Militer China tengah menguatkan pasukan PLA di empat cabang. Pasukan angkatan laut, udara, serta pasukan roket PLA dikabarkan telah melebihi tentara angkatan daratnya. Selain itu, mereka juga berfokus pada penguatan pasukan pendukung strategis yang bertanggung jawab dalam bidang siber, termasuk mengantisipasi perang siber.
Perampingan Pasukan Darat
Pengamat militer yang bermarkas di Shanghai, Ni Lexiong menjelaskan bahwa perombakan yang terjadi di tubuh PLA menandakan perubahan strategis yang signifikan. Sebelumnya, pasukan militer China mengerahkan pasukan di darat dan laut untuk melindungi batas wilayah mereka. Namun, kini pemerintah China mulai memperluas pertahanan mereka untuk melindungi kepentingan luar negeri China.
Ni menjelaskan, peperangan modern lebih berfokus pada serangan udara, ruang angkasa, serta dunia maya. Dengan demikian, fungsi pasukan darat dapat dikurangi.
"(Strategi militer China) itu harus direformasi dan dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak dari perubahan zaman dan ini adalah tujuan dari perbaikan," imbuh Ni.
Ni menambahkan, pengaturan lama militer China membuat terlalu banyak pasukan PLA saat ini. "Semua petugas (yang terkena perampingan) ini harus menemukan posisi baru dan beradaptasi atau mereka akan dibuat mubazir," jelasnya.
Perampingan pasukan militer ini pertama kali diumumkan Presiden China Xi Jinping pada 2015 silam. Xi berjanji untuk mengurangi jumlah personel sebanyak 300.000 orang.
Dua juta Tentara Aktif
Hingga saat ini, China memiliki dua juta prajurit aktif. Hal ini menjadikan PLA sebagai angkatan bersenjata terbesar di dunia.
Sebelumnya, China hanya memiliki tiga cabang independen, yaitu militer angkatan darat, laut, dan udara. Namun sejak tiga tahun lalu, pemerintah menambah dua cabang independen PLA yaitu pasukan roket dan pasukan pendukung strategis. Penambahan cabang PLA menjadi bagian dari upaya Presiden Xi meningkatkan modernisasi militer.
Pasukan roket bertanggung jawab dalam pengoperasian rudal strategis dan taktis. Sementara, pasukan pendukung strategis ditugaskan mengendalikan keamanan dunia maya dan ruang angkasa.
Tentara PLA pertama kali didirikan pada tahun 1927. Di awal pembentukannya, PLA menjadi kunci kemenangan Partai Komunis China dalam perang saudara tahun 1949.
Di tahun 2013, secara keseluruhan, PLA memiliki 2,3 juta prajurit. Dari total pasukan yang ada, sebanyak 398.000 ditempatkan sebagai pasukan angkatan udara dan 235.000 pasukan angkatan laut. Sementara, sisa pasukan bertugas di darat.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaPenampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.
Baca SelengkapnyaSektor ini semakin disebut-sebut sebagai pendorong pertumbuhan baru bagi ekonomi China.
Baca SelengkapnyaChina biasanya melakukan uji coba tanpa pemberitahuan.
Baca SelengkapnyaChina Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
Baca SelengkapnyaChina baru saja meluncurkan stasiun pangkalan 5G seluler pertama di dunia yang bisa diterapkan di medan perang.
Baca SelengkapnyaAlat ini diklaim dapat membuat musuh di medan perang "tidak punya tempat untuk sembunyi".
Baca SelengkapnyaChina benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.
Baca SelengkapnyaUsia pensiun dinaikan di tengah jumlah populasi China yang terus turun.
Baca SelengkapnyaChina secara tidak langsung memperingatkan Elon Musk agar satelit Starlink jangan pernah macam-macam di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca Selengkapnya