Mengungkap pemerkosaan massal tentara Myanmar pada wanita Rohingya
Merdeka.com - Tentara Myanmar diyakini melakukan kekerasan seksual secara sistematis pada wanita etnis Rohingya saat menggelar operasi militer di Rakhine. Tak cuma tentara, polisi perbatasan dan milisi juga melakukan perbuatan serupa.
Hal ini disampaikan oleh utusan khusus PBB untuk Myanmar Pramila Patten, setelah mengunjungi kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh.
Ada sekitar 610.000 orang yang terpaksa tinggal di sana setelah melarikan diri dari kampung mereka di Rakhine.
-
Siapa yang menyaksikan pemerkosaan tahanan? Dalam dokumenter tersebut, terdapat kesaksian dari Fadi Bakr, mantan tahanan di kamp Sde Teiman di Israel selatan.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
-
Siapa yang menjadi sasaran kekerasan seksual oleh tentara Jepang? Ada tipe-tipe soal Jugun Ianfu, mulai dari peran wanita yang dipaksa untuk memuaskan hasrat para militer dan sipil Jepang.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
"Saya mendengar banyak kisah mengerikan soal pemerkosaan. Ada juga pemerkosaan secara beramai-ramai hingga para wanita korbannya meninggal dunia," kata Patten beberapa waktu lalu.
Beberapa macam peristiwa yang sempat dicatatnya antara lain soal wanita yang disekap militer 45 hari dan diperkosa berkali-kali. Ada juga yang dipaksa telanjang di muka umum sementara yang lain menjadi budak seks para tentara.
Patten juga menyebut teror seksual pada para wanita ini efektif untuk membuat kaum Rohingya pergi meninggalkan wilayah mereka untuk mengungsi.
Hal ini sesuai dengan keinginan pemerintahan militer Myanmar yang ingin menghapus etnis Rohingya dari tanah air mereka.
PBB minta laporan para pelaku
Badan hak perempuan Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta Myanmar melaporkan perkara kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak-anak Rohingya oleh pasukan keamanannya di Rakhine, Selasa (29/11).
Mereka juga meminta laporan tindakan, yang akan diterapkan Myanmar untuk menghukum tentara pelaku kekerasan tersebut.
Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) juga meminta pihak berwenang memberikan keterangan tentang perempuan dan anak-anak, yang tewas dalam kekerasan sejak tindakan keras tentara dimulai pada akhir Agustus.
"Kami meminta laporan luar biasa dari sebuah negara ketika terjadi sebuah pelanggaran serius, besar dan sistematis terjadi dan isu ini sesuai dengan amanat Komite," kata anggota panel Nahla Haidar.
Panel pengawas PBB, yang terdiri dari 23 pakar mandiri, menetapkan batas waktu selama enam bulan bagi pemerintah, untuk menyampaikan laporan tersebut kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
"Intinya perkosaan, kekerasan seksual dengan sejumlah penyiksaan dalam perkara tertentu terhadap anak perempuan dan perempuan Rohingya dapat terlaporkan. Dan pemerkosaan secara berkelompok juga dapat tercatat. Penyiksaan dan perkosaan digunakan sebagai senjata perang yang sistematis," kata Haider.
Para ahli meminta informasi tentang penyelidikan, penangkapan, penuntutan, hukuman dan tindakan hukuman atau disiplin yang diberlakukan pada pelaku, termasuk anggota pasukan bersenjata, yang terbukti bersalah atas kejahatan semacam itu," tambahnya.
Secara khusus, mereka mencari informasi tentang batalion yang telah melakukan 'operasi pembersihan' di negara bagian Rakhine utara sejak 25 Agustus. Siapa yang berwenang untuk menggerakkan pasukan dan memberikan komando.
Termasuk adakah perintah untuk melakukan kekerasan seksual pada wanita Rohingya.
Myanmar sendiri belum merespons permintaan PBB. Hingga kini mereka masih menutup erat akses masuk ke Rakhine.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tentara wanita Israel melakukan pemerkosaan kepada sejumlah tahanan pria Palestina. Aksi tak biadab ini bahkan dilakukan di hadapan orang banyak.
Baca SelengkapnyaPasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaVideo yang dirilis pada Selasa (6/8) ini diambil dari barang bukti yang digunakan untuk bahan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPeran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.
Baca SelengkapnyaGelombang protes terjadi di India setelah viral sebuah video yang memperlihatkan puluhan pria mengarak dan melecehkan dua perempuan di Manipur.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaSeorang tentara Israel menurunkan celananya dan berkata ke seorang perempuan Palestina, "sini, lihat".
Baca SelengkapnyaTindakan pelecehan seksual kepada perempuan dan pria Palestina diungkap Komisi PBB.
Baca SelengkapnyaBerikut reaksi Hamas mengetahui pria Palestina diperkosa oleh tentara Israel beramai-ramai di penjara.
Baca SelengkapnyaGerombolan pemukim Israel merebut paksa tanah dan melecehkan pria Palestina hingga mengancam akan memperkosanya saat dipenjara di Sde Teiman.
Baca SelengkapnyaWajah tentara Israel pelaku pemerkosaan tahanan Palestina muncul ke hadapan publik hingga picu pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaBerikut informasi 10 tentara IDF pemerkosa tahanan pria Palestina dipuji oleh Menteri Israel.
Baca Selengkapnya