Meninggalnya penyelam Syachrul Anto di tengah misi SAR Lion Air jadi sorotan dunia
Merdeka.com - Penyelam Syachrul Anto gugur di tengah tugas mulia, dalam misi kemanusiaan mengevakuasi puing Lion Air PK-LQP dan 189 orang yang ada di dalamnya. Misi di Tanjung Karawang hanya satu di antara rekam jejaknya yang panjang sebagai relawan SAR.
Anggota Indonesia Diver Rescue tersebut sebelumnya juga terjun dalam pencarian korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata. Bahkan sebelum bergabung dengan tim Basarnas dalam evakuasi Lion Air, ia baru pulang dari Palu, untuk membantu korban gempa dan tsunami di sana.
Tak hanya dikabarkan media di Indonesia, yang disambut rasa duka dan simpati atas perjuangan almarhum, meninggalnya Syachrul Anto di tengah evakuasi Lion Air juga menyebar ke sejumlah penjuru dunia.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa saja yang terlibat dalam misi? Dilansir dari Indonesia.go.id, misi berisiko tinggi itu tak hanya melibatkan para prajurit Indonesia, namun juga prajurit dari delapan negara lain yaitu Mesir, Uni Emirat Arab, Belanda, Jerman, Belgia, Inggris, dan Prancis yang dipimpin oleh para prajurit dari Yordania.
-
Siapa yang menyelamatkan pilot? Pramugari Nigel Ogden segera merespons dengan melompat ke kokpit dan mengamankan Lancaster dengan memegang pinggangnya agar tidak terlepas sepenuhnya dari pesawat.
Situs berita Singapura, Channel News Asia memuat artikel berjudul, Diver dies during search mission for crashed Lion Air plane.
Media India, First Post memuat artikel berjudul, Indonesia Lion Air flight crash: 48-year-old diver dies while searching for body parts, debris in Java Sea.
Tak ketinggalan, situs The Wall Street Journal mengunggah artikel berjudul, Indonesian Diver Dies in Recovery Operations for Lion Air Jet.
Dalam artikel berjudul, Lion Air: Indonesian rescue diver dies while searching for victims of jet crash near Jakarta, situs ABC Australia mengungkapkan, tim penyelam punya peran krusial untuk mengevakuasi bagian tubuh awak maupun penumpang yang ada di pesawat yang mengalami kecelakaan pada Senin 29 Oktober 2018, dalam perjalanan dari Jakarta menuju Pangkalpinang. Untuk kepentingan identifikasi.
"Juga untuk menemukan apa yang terjadi pada Boeing 737 MAX, pesawat anyar, yang celaka pada Senin pagi di Laut Jawa, 13 menit setelah lepas landas dari Jakarta," demikian dimuat abc.net.au.Gugurnya Syachrul Anto di tengah tugas sejauh ini juga dikabarkan banyak media lain, dari sejumlah benua: Asia, Australia, Amerika Serikat, Eropa.
Tak hanya mengevakuasi bagian jasad, yang jumlahnya mencapai 73 kantung jenazah pada Sabtu 3 November 2018, para penyelam juga berjasa mengangkat puing-puing pesawat, termasuk instrumen perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) yang didapat pada Kamis lalu.
Sementara itu, Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan, Syachrul gugur bukan karena menyalahi prosedur penyelaman.
"Prosedur semua telah dilakukan, sudah dilewati, tidak ada yang keliru. tidak ada yang terlewat. Baik kesehatan, peralatan hingga teknik berangkat ke medan operasi sudah siap semua," katanya di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11).
Bahkan, katanya, semua penyelam yang jumlahnya lebih kurang 100 orang adalah berpengalaman juga profesional.
"Semua penyelam ini andal dan profesional, saya lihat sendiri," tegas Syaugi.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaSuyono, komandan regu Satpol PP Surabaya, dikenal sebagai sosok yang pengertian dengan anak buah. Kepergiannya jadi duka bagi rekan-rekan kerjanya.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang prajurit TNI yang pernah selamatkan penumpang kapal terjatuh di laut kini jadi sniper.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaBrigjen TNI Adik jenderal polisi non akpol berduka. Simak momen sang jenderal di upacara pemakaman.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi dilakukan isekitar pukul 09.55 WIT setelah Heli PK DAM selesai pencarian sortie 1 dan mendarat di PNE.
Baca Selengkapnya