Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menjalani Keadaan Normal Baru Saat Pandemi Corona, Tak Ada Lagi 'Amin' dan Pelukan

Menjalani Keadaan Normal Baru Saat Pandemi Corona, Tak Ada Lagi 'Amin' dan Pelukan Barikade kuning di Wuhan. ©REUTERS/Aly Song

Merdeka.com - Para jemaat di salah satu gereja Katolik terbesar di Korea Selatan harus menahan diri untuk bersenandung atau mengucap kata "amin" karena khawatir menyebarkan liur di tengah pandemi corona. Para pendeta dan pastor membasuh tangan mereka dengan cairan pembersih selama kebaktian. Air suci sudah tidak dipakai lagi.

"Ini akan menjadi keadaan normal baru mulai saat ini," kata Gong Mi-young, 53 tahun, pemilik sebuah kursus yang menghadiri misa pekan lalu di Gereja Myenongdong di Ibu Kota Seoul, Korea Selatan. "Kita harus siap untuk berperang."

Dilansir dari laman the New York Times, Sabtu (2/5), Korsel menyebut praktik baru ini: "karantina harian". Pemerintah Korsel belum lama ini merilis panduan sepanjang 68 halaman bagi warga untuk menjalani kegiatan sehari-hari seperti pergi ke bioskop (dilarang berteriak) dan mendatangi pemakaman (tundukkan badan ketimbang berpelukan).

Orang lain juga bertanya?

Di saat sejumlah daerah di Asia, Australia mulai mampu mengendalikan pandemi covid-19, sejumlah gereja, sekolah, restoran, bioskop, dan kegiatan olahraga mulai dibuka kembali demi warga bisa merasakan suasana kehidupan normal setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan diisolasi.

Kehilangan kebebasan

Tapi di masa pandemi corona ini orang-orang menjalani kehidupan dengan cara yang baru. Pembatasan sosial, jaga jarak, standar kebersihan, dan aturan pemerintah kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kondisi yang tampaknya akan terus berlaku selama vaksin atau pengobatan corona belum ditemukan.

Di Hong Kong, meja restoran harus berjarak setidaknya 2 meter dan pengunjung diberi kantong untuk menaruh masker mereka ketika menyantap hidangan.

Di China, murid sekolah harus diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk kelas, kafe-kafe diberi sekat dengan plastik.

Di Korsel, pertandingan baseball tanpa penonton dan pemain dilarang meludah ke lapangan.

Sebagian orang mengatakan mereka tidak punya pilihan selain menerima keadaan, meski itu berarti kehilangan kebebasan dan spontanitas.

Di sanggar tari Salsa Amigos di Seoul, pelatih menyuruh muridnya memakai masker dan memberi mereka istirahat lebih sering supaya tidak berkeringat dan menjaga jarak sedikitnya 2 meter dari murid yang lain. Sejumlah pelatih menghindari dansa berpasangan karena khawatir muridnya akan terlalu sering bersentuhan dengan pasangannya.

"Saya berharap sekali virus ini berlalu supaya saya bisa menari lagi," kata Woo tae-hyuck, 48 tahun, pegawai di sebuah perusahaan telekomunikasi yang mengikuti kursus menari salsa dan bachata pekan ini

Keadaan keseharian di Beijing, Hong Kong, dan Seoul serta di Sydney, Australia dan Taipe ini memberi gambaran akan seperti apa kondisi global dalam waktu dekat. Sementara di Eropa dan Amerika Serikat, pemerintah mengambil langkah yang belum yakin dengan pelonggaran aturan.

Sejumlah perpustakaan di Hong Kong kembali buka tapi pengunjung hanya diizinkan berada di dalam selama satu jam.

Salon di Sydney yang sebelumnya tutup karena pandemi atau tekanan ekonomi, kini kembali dibuka dan menerima permintaan membeludak akan masker dan cairan pembersih tangan. Di sejumlah salon, majalah tidak lagi diberikan untuk dibaca pengunjung.

Sebagian pemerintah berusaha menjaga agar penyebaran virus tidak meluas tapi sekaligus membuka ruang untuk aktivitas ekonomi dan sosial kembali bernapas. Sejumlah otoritas memberikan panduan untuk menjaga jarak dan membasuh tangan serta mewajibkan memakai masker di kereta, bus, atau pertemuan tatap muka. Pemeriksaan suhu tubuh juga wajib dilakukan ketika orang akan masuk ke restoran dan mal.

Di Sydeny, sejumlah pantai kembali dibuka tapi polisi dan petugas penjaga pantai memeriksa ketat dan rutin untuk memastikan warga hanya berenang saja dan tidak berlama-lama. Main kayak, berjemur dan permainan air dilarang.

Desmond Cohen, 26 tahun, menceburkan dirinya di Pantai Bondi di Sydney pekan ini. Pantai itu memberi gambaran betapa warga sudah sangat tidak sabar untuk bisa kembali ke luar rumah.

"Orang-orang saling tersenyum, melihat-lihat ke sekeliling," kata dia. "Kita semua berpikir, betapa melegakannya semua ini, sudah saatnya seperti ini."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Penumpang KRL Akhirnya Bisa 'Bernapas'
Penumpang KRL Akhirnya Bisa 'Bernapas'

Pemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya
Olimpiade Paris 2024 Siapkan 300.000 Kondom Untuk Para Atlet dan Cabut Larangan Kontak Fisik
Olimpiade Paris 2024 Siapkan 300.000 Kondom Untuk Para Atlet dan Cabut Larangan Kontak Fisik

Olimpiade Paris 2024 Siapkan 300.000 Kondom Untuk Para Atlet dan Cabut Larangan Kontak Fisik

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi

Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes

Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Status Pandemi Dicabut, Pemprov DKI Sesuaikan Biaya Sewa Rusun
Status Pandemi Dicabut, Pemprov DKI Sesuaikan Biaya Sewa Rusun

Pemprov DKI Jakarta meyakini kembalinya tarif sewa rusun adalah langkah tepat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Setelah Nikmati Libur Lebaran, Warga Jabodetabek Bondong-Bondong Berolahraga di Hari Bebas Kendaraan Bermotor Jakarta
FOTO: Setelah Nikmati Libur Lebaran, Warga Jabodetabek Bondong-Bondong Berolahraga di Hari Bebas Kendaraan Bermotor Jakarta

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memberlakukan HBKB setelah libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya