Menlu Retno Apresiasi Makin Eratnya Kerjasama Antarnegara Dalam Perang Melawan Corona
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri (RI), Retno LP Marsudi memaparkan sejumlah langkah yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam perang melawan pandemi virus corona (Covid-19) kepada wartawan media asing. Dalam kesempatan itu, Retno mengapresiasi makin eratnya kerjasama antarnegara dalam perang melawan pandemi ini, kendati setiap negara memiliki kebijakan berbeda dalam penanganannya.
Retno mengatakan, saat ini warga dunia tengah hidup di tengah kondisi yang belum pernah dipetakan atau diperkirakan. Tantangan yang dihadapi semua negara di dunia.
"Setiap negara punya masing-masing kebijakan dan tindakan dalam masalah ini. Tak ada satu formula yang cocok diterapkan untuk semua. Tak ada jaminan kebijakan di satu negara bisa direplikasi atau diterapkan di negara lainnya. Tapi dalam waktu bersamaan penting bagi kita belajar dari pengalaman negara lain," jelasnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/4).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Kenapa Erna mengalami kesulitan di masa pandemi? 'Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,' kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
Kebijakan setiap negara selalu berdasarkan relevansi dan karakter negaranya baik dari segi ekonomi, demografi, maupun budaya. Pemerintah Indonesia, lanjutnya, setiap hari mengevaluasi kebijakannya agar dapat diimplementasikan dan dampaknya dapat dirasakan masyarakat dalam mengatasi krisis ini.
Memperkuat solidaritas dan kerjasama internasional menurutnya sangat penting untuk ditingkatkan. Karena dengan cara itulah dunia akan menang melawan perang terhadap virus corona dan dampak penurunan ekonomi.
Pada 2 April, Indonesia adalah salah satu negara yang mengusulkan Resolusi Majelis Umum PBB (UNGA) terkait solidaritas penanganan Covid-19. Ini adalah resolusi UNGA pertama yang diadopsi secara virtual.
"Saya juga bahagia di tengah kondisi yang penuh tantangan ini, jaringan komunikasi antara para pemimpin, antara para Menlu dan menteri serta otoritas lainnya terus berjalan intensif hari demi hari," kata mantan Dubes RI untuk Belanda ini.
"Saya tak pernah melihat sebelumnya intensifitas komunikasi seperti ini. Dari sana saya melihat semangat kerjasama tetap tinggi."
Semangat ini, lanjut Retno, penting untuk dipertahankan. Dia menambahkan, langkah pemerintah Indonesia saat ini adalah bagaimana mengatasi pandemi dan mitigasi dampak ekonomi. Fokus kedua adalah melindungi warga negara Indonesia di dalam dan luar negeri dan warga negara asing di dalam negeri.
Kendati melakukan tindakan pembatasan pergerakan orang, dia memastikan tak akan mengganggu rantai pasokan barang maupun peralatan medis termasuk obat-obatan.
"Indonesia mengalami keterbatasan alat kesehatan dan dalam hal ini kerjasama dengan negara lain tak hanya penting tapi harus," ujarnya.
Dalam rangka melindungi warga negara Indonesia dan warga negara asing di negara ini, Retno mengatakan pemerintah tetap membuka pintunya untuk upaya repatriasi. Hal itu tetap sejalan dengan protokol standar kesehatan yang ditetapkan WHO.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, untuk menghadapi krisis global dibutuhkan kekompakan dan solidaritas antarnegara.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikannya di penghujung rapat kerja (raker) bersama Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut persaingan antar negara di dunia selalu ada, tetapi dunia saat ini lebih kecil karena semua saling terkoneksi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang kuat
Baca SelengkapnyaJokowi: Ekonomi Global Belum Pulih, Tapi ASEAN Mampu Asalkan Bersatu
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca Selengkapnya