Menlu Retno sebut penangkapan WNI di Yaman diduga masalah imigrasi
Merdeka.com - Kabar puluhan ditahannya warga negara Indonesia (WNI) ditahan pemberontak di Yaman masih simpang siur. Menteri Luar Negeri Retno Priansari Marsudi mengaku pihaknya masih mencoba mengklarifikasi perihal informasi tersebut.
Informasi terbaru yang didapatnya, puluhan WNI yang ditahan diduga hanya masalah keimigrasian. "Kita peroleh informasinya adalah ini terkait masalah keimigrasian," kata Retno di Jakarta, Senin (30/3).
Dia menuturkan, sebanyak 23 orang yang dikabarkan itu juga masih belum ada kepastian. Pihaknya masih mencari kepastian dan berkoordinasi lebih lanjut.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Apa yang disampaikan Menlu Retno kepada Komisi I DPR RI? 'Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu, betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih banyak,' kata Retno.
-
Siapa yang tertangkap di Kenjeran? Residivis yang ditangkap itu antara lain berinisial ADH, warga Sidoarjo, yang tertangkap di wilayah Kenjeran, Surabaya.
"Jumlah yang belum pasti itu diperkirakan 23 orang," ujarnya.
Sebelumnya, pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yaman Maulana Akbar mengatakan ada 23 warga negara Indonesia ditawan oleh aparat keamanan setempat.
Saat ini situasi di Ibu Kota Sanaa masih darurat karena pemberontak Houthi menguasai Yaman. Sementara serangan Arab Saudi sejak Kamis dini hari membuat situasi makin buruk.
"Saat ini kami mencoba menghubungi pihak pemberontak itu dan informasinya ada yang ditangkap tapi tidak memberi alasan. Saat ini kami hanya bisa berspekulasi mereka ditangkap terkait dengan kelengkapan dokumen. Kami akan menghubungi pihak terkait," kata Maulana Akbar saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (28/3).
Menurut pernyataan pers dari Kementerian Luar Negeri yang diterima merdeka.com, ada sekitar 4.159 WNI yang tersebar di berbagai wilayah di Yaman, dan sebanyak 141 orang dari 175 yang mendaftar, sudah kembali ke Indonesia.
"Pemerintah Indonesia telah melakukan proses evakuasi bagi WNI secara sukarela untuk kembali ke Indonesia sejak Februari kemarin. Hingga saat ini kami masih membuka pendaftaran, silakan ke KBRI di Yaman untuk mendaftar," tulis pernyataan pers tersebut, Jumat (27/3).
Direktur Perlindungan Warga negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWI-BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ibu Kota Sanaa masih berusaha berkoordinasi dengan otoritas setempat buat membebaskan para WNI yang ditahan itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UNHCR mengatakan, lebih dari 1.200 orang Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November 2023.
Baca SelengkapnyaWN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD menduga ada keterlibatan Kementerian Perhubungan dan Imigrasi dalam kasus TPPO
Baca SelengkapnyaSaat ini total terjadi tiga kasus haji tanpa visa resmi dengan melibatkan puluhan orang.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya terus berdatangan ke Indonesia menuai pro dan kontra
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri ikut mengusut kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan para pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca SelengkapnyaMahfud MD meminta Polri melakukan penanganan hukum secara maksimal.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca Selengkapnya