Menlu Retno tegaskan tak ada perang dagang antara Indonesia dan AS
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi menegaskan bahwa Indonesia saat ini tidak dalam posisi perang dagang dengan Amerika Serikat. Hal itu dikatakan saat pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Sabtu (4/8).
Dijelaskan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra bisnis yang saling menguntungkan. Itu terlihat dari kunjung Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukit ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Kunjungannya yakni untuk memperkuat perdagangan dan investasi.
"Perlu saya sampaikan di sini bahwa kita jangan terjebak dengan isu perang dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat, yang terjadi saat ini adalah perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap perekonomian negara di dunia, termasuk Indonesia," ujar Retno.
-
Apa yang dicapai Menlu Retno? Indonesia diumumkan terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.
-
Siapa yang melakukan kunjungan ke Menko Perekonomian? Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, Selasa (15/8).
-
Bagaimana kemendag meningkatkan hubungan dagang antar negara? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Bagaimana Menlu Retno memantau perkembangan konflik? Ia juga menyatakan bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai konflik di Timur Tengah melalui duta besar Indonesia yang bertugas di negara-negara terkait.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Menko Perekonomian menciptakan rantai perdagangan yang lebih kuat? Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat.
Perlu diketahui bahwa saat ini Amerika Serikat merupakan mitra dagang terbesar ke-4 dan mitra investasi terbesar ke-6 di Indonesia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya di acara Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (2/11).
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Mendag Zulkifli mengaku tak meresnpons serius ungkapan tersebut. Dia hanya mengamini kalau Indonesia kelak akan menjadi negara besar.
Baca SelengkapnyaRetno menjelaskan, dirinya pun berkomunikasi dengan baik bersama para menteri di kabinet.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaPada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaTak cuma soal dampak perang Hamas-Israel yang baru pecah, dampak perang Rusia-Ukraina pun disebut tak berdampak banyak pada Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyambut kedatangan Menhan AS dengan ramah tamah dan hangat untuk kemudian keduanya melakukan pertemuan secara tertutup.
Baca SelengkapnyaMendag Budi mengaku tak menutup telinga terkait isu akan adanya ancaman potensi penambahan bea masuk usai Trump kembali menjadi Presiden AS.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Prabowo saat bertemu Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di sela-sela kegiatan IISS Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaPresiden terpilih Prabowo Subianto menerima ucapan selamat dari Menteri Pertahanan AS Lloyd J Austin III setelah penetapan oleh KPU kemarin.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pengalaman terjun dalam Operasi Seroja di Timor-Timur pada tahun 70an silam, Luhut menyadari sulit mengontrol masyarakat
Baca Selengkapnya