Menteri India Lebih Memilih Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Daripada AstraZeneca
Merdeka.com - Para menteri dan pejabat pemerintah di India mengikuti Perdana Menteri Narendra Modi yang lebih memilih divaksinasi dengan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri daripada vaksin AstraZeneca, walaupun vaksin buatan India disetujui tanpa data kemajuran tahap akhir.
Menteri kesehatan, menteri luar negeri, menteri hukum, termasuk para gubernur negara bagian, berbondong-bondong mengungkapkan dukungannya di Twitter terhadap vaksin COVAXIN yang dikembangkan Bharat Tech, setelah disuntikkan ke PM Modi pada Senin.
“Vaksin buatan India aman 100 persen,” kata Menteri Kesehatan India, Harsh Vardhan setelah disuntik dengan COVAXIN, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (3/3).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
Sejumlah pejabat negara bagian dan para dokter menolak menerima COVAXIN sebelum kemanjurannya bisa dibuktikan. Bharat Biotech mengatakan pihaknya telah menyelesaikan uji coba tahap akhir dan hasilnya akan keluar bulan ini.
Perusahaan ini mengatakan, dukungan dari Modi dan menteri lainnya akan menjadi contoh bagi warga India dan mengurangi “keraguan terhadap vaksin”. Perusahaan ini akan menjual COVAXIN ke sejumlah negara termasuk Brasil dan Filipina.
COVAXIN dan vaksin AstraZeneca disetujui regulator India pada Januari.
Berdasarkan data pemerintah, pemerintah federal India telah mendistribusikan ke negara-negara bagian 50 juta dosis vaksin tapi hanya 12 persen dari 12 juta orang yang telah divaksinasi menggunakan COVAXIN sejauh ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan alasan banyak perusahaan BUMN menggarap proyek pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca Selengkapnya