Menteri Inggris Akui Semi Final Euro 2020 Bisa Picu Ledakan Kasus Covid-19
Merdeka.com - Menteri Niaga Inggris Kwasi Kwarteng mengakui keputusan pemerintah mengizinkan penonton sepak bola menyaksikan laga semi final Euro 2020 antara Inggris melawan Denmark di Wembley bisa memicu lonjakan kasus Covid-19.
Dalam wawancara dengan Radio LBC Kwarteng mengatakan risiko penularan memang bisa dikendalikan namun tidak bisa dihilangkan.
"Jika ada ribuan orang di satu tempat maka selalu ada risiko dalam hidup," kata dia, seperti dilansir laman the Guardian, Rabu (7/7).
-
Bagaimana HIV bisa dikendalikan? Namun, virus HIV dapat dikendalikan dengan pengobatan yang dikenal terapi antiretroviral (antiretroviral therapy).
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Bagaimana cara mengendalikan risiko kanker paru? Jika seseorang mengetahui faktor-faktor risiko tersebut, seharusnya mereka dapat mengendalikan risiko tersebut dengan lebih baik.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
"Menurut saya kami sudah mengendalikan risiko. Saya yakin tidak akan ada lonjakan besar tapi kami tidak bisa menjamin itu sekarang."
Kwarteng juga menuturkan rencana untuk memberlakukan isolasi mandiri setelah pembatasan dicabut bukanlah "solusi yang baik". Setelah muncul keluhan dari para pengusaha, Kwarteng mengatakan kepada Sky News, "Anda tidak bisa mendapatkan keduanya."
"Di satu sisi kita ingin membuka kembali tapi dengan menerapkan protokol kesehatan dalam konteks menunda pencabutan aturan isolasi mandiri," kata dia.
Kwarteng mengatakan dia kemungkinan tetap akan memakai masker jika harus ke tengah kota setelah aturan itu dicabut tapi itu adalah pendapatnya sendiri dan tidak wajib bagi orang lain.
Profesor Laurence Lovat, epidemiolog dan direktur klinik di WISS Centre, mengatakan masker punya "dampak luar biasa" dalam mencegah penularan dari tetesan di udara.
"Yang tidak kita inginkan adalah adanya lonjakan besar pasien yang harus ke rumah sakit di saat rumah sakit sedang berusaha kembali normal dan memakai masker adalah cara termudah untuk mencegah orang menularkan penyakit ke orang lain," kata dia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca Selengkapnya