Menteri Jerman: Jangan Tunggu Keajaiban, Vaksin Covid-19 Tak Akan Ada Sebelum 2021
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Penelitian Jerman Anja Karliczek kemarin mengatakan vaksin untuk mengobati infeksi virus corona atau Covid-19 akan tersedia tidak lebih cepat dari tahun 2021. Dia juga mengingatkan agar semua orang tetap realistis dan bersiap untuk bisa menerima kemungkinan kegagalan pengembangan vaksin.
"Saya perlu menekankan sekali lagi bahwa Anda tidak harus menunggu keajaiban. Penting untuk tetap realistis dan bersiap untuk kemungkinan kegagalan. Seperti sebelumnya, titik awal kami adalah bahwa vaksin akan tersedia tidak lebih awal dari tahun 2021," jelasnya dalam jumpa pers, dilansir dari Sputnik News, Selasa (12/5).
Pemerintah, lanjutnya, telah mengalokasikan hampir USD 820 juta atau sekitar Rp 12,2 triliun untuk mendukung pengembangan vaksin.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Siapa yang menyampaikan "Jangan takut gagal"? Jika Anda takut gagal, Anda tidak pantas untuk sukses!
-
Siapa yang menegaskan pentingnya risk awareness? Direktur Utama BRI Sunarso menekankan pentingnya risk awareness untuk para bankir di tengah ketidakpastian ekonomi secara global.
Pada hari yang sama, juru bicara pemerintah Steffen Seibert mengecam pihak-pihak yang menyebarkan teori konspirasi Covid-19.
"Mereka yang menyebarkannya, mereka sedang menyiapkan semangkuk sup konspirasi mereka sendiri yang tidak dapat mereka buat dalam situasi yang berbeda. Mereka yang menyebarkan hal-hal seperti itu ingin memecah belah negara kita dan membuat orang saling bermusuhan," tegas Seibert.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Steve Alter mengatakan, pihak berwenang sedang memantau situasi.
"Kami juga tahu bahwa ada upaya untuk menanamkan gagasan disinformasi yang ditargetkan bahwa pemerintah bertindak berdasarkan motif yang berbeda dari yang mereka nyatakan," katanya.
Jerman telah mengkonfirmasi total 169.575 kasus infeksi virus corona, dengan jumlah kematian mencapai 7.417.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya