Menteri Malaysia Soal Kabut Asap Indonesia: Biarkan Data Bicara
Merdeka.com - Menteri Lingkungan Hidup Indonesia Siti Nurbaya Bakar mengklaim, Malaysia menyembunyikan fakta mengenai situasi kabut asap lintas batas. Namun, pernyataan Siti Nurbaya itu dibantah rekan sejawatnya dari Malaysia, Yeo Bee Yin.
"Biarkan data yang berbicara," kata Yeo dalam sebuah unggahan di Facebook, Rabu (11/9).
Unggahan tersebut secara khusus merespons artikel The Straits Times, berjudul Indonesia says it's not to blame for Malaysian haze. Artikel itu memuat pernyataan Menteri Kehutanan dan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia yang menolak disalahkan atas bencana kabut asap Malaysia.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Bagaimana menurut Anies Baswedan asap bisa sampai ke Kalimantan? Selain itu, dia juga menegaskan kembali bahwa asap dibawa angin.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Apa contoh kalimat fakta tentang Indonesia? Contoh dari kalimat fakta khusus adalah 'Jakarta adalah ibu kota Indonesia.' Meskipun ini adalah fakta saat ini, bisa saja berubah di masa depan jika ada keputusan resmi yang memindahkan ibu kota.
Tak terima dengan pernyataan Siti Nurbaya, Yeo membalas dengan menunjukkan data-data yang menguatkan bukti bahwa kabut asap yang melanda Malaysia memang datang dari Indonesia.
Sebelumnya, Siti Nurbaya mengungkap dugaan bahwa Malaysia tidak memberi gambaran lengkap tentang masalah kabut asap yang melanda sebagian wilayahnya. Menurutnya, mungkin saja kabut asap tersebut disebabkan oleh kebakaran hutan di Malaysia sendiri.
Siti Nurbaya juga menolak klaim bahwa kabut asap kebakaran hutan di Riau sudah menuju Singapura.
"Menteri Siti Nurbaya seharusnya tidak menyangkal," ungkap Yeo.
Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim itu membagikan data terbitan Pusat Meteorologi ASEAN yang berbasis di Singapura, ASMC. Hingga Selasa (10/9), data satelit yang dihimpun ASMC menunjukkan 474 titik api terdapat di Kalimantan dan 387 lainnya di Sumatra.
Kondisi jauh berbeda terjadi di Malaysia, di mana hanya ada tujuh titik api yang ditemukan di seluruh wilayah Malaysia.
"Adapun klaimnya bahwa kabut asap berasal dari Sarawak, lihat saja arah angin. Bagaimana mungkin secara logis?" kata Yeo menanggapi perbandingan data temuan titik api.
Dilansir dari laman Channel News Asia, Kamis (12/9), setidaknya tiga sekolah di Klang, Selangor, Malaysia diliburkan hari ini, akibat tingkat polusi udara yang buruk.
Bukan hanya Malaysia, Badan Lingkungan Nasional Singapura juga telah mengeluarkan peringatan kualitas udara. Dikatakan, kualitas udara di Singapura bisa memasuki level tidak sehat jika kabut asap di Sumatera masih berlanjut, atau bahkan memburuk.
Negara-negara tetangga terus mengeluhkan kabut asap yang diduga kuat berasal dari kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan. Jumat pekan lalu, Malaysia mengatakan akan mengirim catatan diplomatiknya ke Indonesia.
Catatan diplomatik itu dimaksudkan agar pemerintah Indonesia segera mengatasi kebakaran yang melanda hutan Sumatra dan Kalimantan. Namun, hal ini justru menuai bantahan dari Siti Nurbaya. Menurut Siti, kabut asap dari Indonesia tidak sampai ke negara tetangga.
Pada Rabu (11/9) malam, Duta Besar malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Bakar mengatakan, surat diplomatik itu telah dikirimkan ke pemerintah Indonesia.
"Ini bukan surat protes, tetapi (tentang) niat Malaysia untuk membantu menangani kabut asap," katanya kepada wartawan, seperti yang dikutip oleh Channel News Asia, Kamis (12/9).
Di hari yang sama, masalah kabut asap telah dibahas kabinet Malaysia. Hal ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Dimintai tanggapan soal keluhan Malaysia, Siti Nurbaya mengatakan, "Itu komentarnya, jadi kita tidak bisa mengatakan apa-apa."
Sementara itu, untuk memerangi bencana kabut asap, Departemen Lingkungan Hidup Malaysia mulai Rabu kemarin menerapkan larangan pembakaran di ruang terbuka. Larangan ini akan terus diberlakukan hingga angin muson Barat Daya berakhir.
Kabut asap juga mengubah rencana perayaan hari kemerdekaan Malaysia yang akan digelar Senin depan. Sedianya, perayaan hari kemerdekaan akan diadakan di ruang terbuka di Padang Merdeka. Akibat asap melanda, acara dipindahkan ke Stadium Perpaduan di Kuching, Sarawak.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca SelengkapnyaMenteri LHK ungkap ada kesalahan dalam paparan data Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaMenteri LHK Siti Nurbaya meluruskan data yang dipaparkan Capres nomor urut 3, Mahfud Md soal deforestasi pada debat keempat Pilpres 2024, Minggu (21/1).
Baca SelengkapnyaDebat Capres soal Polusi: Anies Bilang "Angin Tak Punya KTP, Prabowo Sebut 'Susah Kalau Nyalahin Angin'
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengklaim kualitas udara di wilayah Bogor membaik seusai diguyur hujan hasil modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaHal ini merespon pernyataan Presiden Joko Widodo yang akan memberikan sanksi kepada industri yang tidak memasang perangkat pengontrol polusi.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan mengungkapkan, data di situs informasi kualitas udara dunia IQAir tidak akurat.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaPenyakit Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA tengah menjadi ancaman di Indonesia, khususnya warga sekitar Jakarta.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca Selengkapnya