Menyerah atau mati, pemberontak Suriah kini berharap pada Turki
Merdeka.com - Pemberontak Suriah di Provinsi Idlib kini kian terpojok. Setelah berperang selama tujuh tahun kini mereka harus menghadapi gempuran pasukan Suriah disokong Iran dan Rusia hingga titik darah penghabisan.
Kali ini cuma ada dua pilihan: menyerah atau mati.
Di Idlib saat ini ada puluhan ribu anggota pemberontak, termasuk kelompok radikal atau cabang Al Qaidah di Suriah yang sebelumnya bertempur untuk menggulingkan rezim Basyar al-Assad.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa sasaran sindiran? Berikut ini adalah kumpulan kata-kata sindiran kena mental yang bisa digunakan untuk menyindir orang sasimo atau orang yang menyebalkan.
-
Siapa yang terpengaruh tekanan dari luar? Individu yang memiliki kecerdasan emosional (EQ) tinggi umumnya tidak mudah terpengaruh oleh tekanan dari luar.
-
Siapa yang harus membunuh sukarelawan? Jika presiden memutuskan untuk meluncurkan senjata nuklir, ia harus membunuh sukarelawan tersebut dengan tangannya sendiri untuk mengambil kode peluncuran dari kapsul.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Bagaimana Mesir dan Suriah menyerang Israel? Mesir akan menyerbu melalui SInai, sementara Suriah akan menyerang Israel melalui Dataran Tinggi Golan.
Di babak akhir konflik Suriah seperti saat ini para pemberontak harus menggantungkan nasibnya kepada pihak asing. Yang paling mungkin saat ini adalah Turki.
"Seluruh dunia sudah meninggalkan kami kecuali Turki," kata Naji al-Mustafa, juru bicara kelompok Barisan Nasional untuk Pembebasan yang selama ini disokong Turki.
Ankara belakangan sudah menggelar pertemuan dengan Rusia dan Iran untuk mencapai resolusi di Idlib. Di saat yang sama Turki juga mengerahkan pasukannya di sekitar Idlib buat bersiaga.
Dilansir dari laman AP, Selasa (18/9), sambil menyerukan dukungan dari Amerika Serikat dan Eropa, Turki kini berusaha menekan Rusia untuk menerima usulan solusi bagi Idlib guna menghindari bentrokan.
Kemarin Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk kedua kalinya bertemu Presiden Vladimir Putin di Sochi, Rusia.
"Setelah membuktikan pengaruhnya di Suriah dan Timur Tengah, Rusia kini ingin menarik Turki dari negara Barat," ujar pengamat hubungan Turki-Arab, Mustafa Ellabbad yang menulis untuk koran Kuwait, Al-Qabas.
Sejak menguasai Provinsi Idlib, seluas Lebanon, pada 2015, kaum pemberontak menguasai sebagian besar wilayah ini. Idlib memiliki akses ke perbatasan Turki. Pasokan senjata dan bantuan logistik serta kemanusiaan juga melewati jalur dari Turki.
Dari sekitar 60 ribu anggota pemberontak, ada sedikitnya 10 ribu militan jaringan Al Qaidah seperti Hayah Tahrir al-Syam. Ribuan militan asing dari China, Eropa, dan Timur Tengah juga menjadi tulang punggung kelompok radikal di Idlib.
"Pemberontak berharap Turki bisa mendukung mereka untuk mendirikan sebuah republik di sebelah utara Suriah yang dilindungi Turki seperti layaknya Siprus Utara," kata Fabrice balanche, pengamat Suriah di Institut Washington.
Dalam unjuk rasa di Idlib selama dua pekan terakhir, massa turun ke jalan seraya menolak sebutan provinsi itu adalah sarang kaum ekstremis. Ribuan orang mengibarkan bendera oposisi.
Sejumlah spanduk bertuliskan 'Pemberontak adalah harapan kami dan Turki adalah saudara kami'.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus, pemerintah dikuasai kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Baca SelengkapnyaBashar Al-Assad digulingkan dari kekuasaan pada Minggu (8/12) oleh kelompok pemberontak.
Baca SelengkapnyaAl-Julani mengatakan Israel tidak perlu lagi menyerang Suriah karena iran dan Hizbullah sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaPemimpin spiritual tertinggi Iran Ali Khamenei dalam pidatonya kemarin menanngapi apa yang sedang terjadi di Suriah.
Baca SelengkapnyaKomando berseragam Turki serta artileri dalam jumlah besar kini terkonsentrasi di dekat Kobani, perbatasan Suriah dan Turki.
Baca SelengkapnyaSetelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus, Presiden Suriah Bashar Al-Assad kabur ke Rusia.
Baca SelengkapnyaPerang baru kembali pecah di Negara Arab. Pasukan pemberontak antipemerintah berhasil mengambil alih Aleppo di Suriah dari rezim Bashar Al Assad.
Baca SelengkapnyaIni pernyataan pertama Assad setelah terguling dari kekuasaan pada 8 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKelompok pemberontak Suriah akhirnya berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad setelah upaya dilakukan sejak 2011.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu meluruskan narasi beredar soal konflik Suriah di media sosial agar tidak menyesatkan masyarakat
Baca SelengkapnyaAjakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaOposisi yang dikomandoi oleh Hayat Tahrir al-Sham menyatakan kota tersebut kini telah "terbebas dari kekuasaan tiran Bashar al-Assad
Baca Selengkapnya