Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menyeramkan, di bawah gedung-gedung ini tersembunyi kuburan massal

Menyeramkan, di bawah gedung-gedung ini tersembunyi kuburan massal penemuan kuburan massal perang saudara spanyol 1936. ©AFP PHOTO/CESAR MANSO

Merdeka.com - Kejahatan perang selalu menimbulkan bagian yang paling memilukan bagi umat manusia, yakni kuburan massal. Di masa perang, yang menjadi korban kebanyakan adalah rakyat sipil. Mayat-mayat mereka kerap dikuburkan secara massal di sebuah lapangan luas atau kawasan tak berpenghuni yang baisanya terpencil.

Namun kuburan massal tidak hanya bisa ditemukan di lokasi perang. Di masa damai sekalipun, bisa ditemukan kuburan massal, misalnya akibat terjadi wabah penyakit yang menewaskan banyak orang.

Yang cukup mengerikan adalah ketika kuburan massal yang berusia tua itu kemudian ditemukan berada di bawah sebuah bangunan yang ditempati orang.

Berikut ini kisah empat kuburan massal yang terdapat di bawha bangunan.

Kuburan massal anak-anak India di sekolah Kanada

Pada April 2008 silam media Kanada melaporkan temuan 28 kuburan massal di bawah sejumlah gedung sekolah.Kuburan massal itu diketahui berisi jenazah dari anak-anak asal India yang pernah bersekolah di sekolah khusus warga India di beberapa lokasi di Kanada.Diperkirakan ada ratusan atau bahkan ribuan anak-anak terkubur di bawah bangunan-bangunan sekolah yang ada di Kanada.Sekolah-sekolah itu dikelola oleh Gereja Katolik Anglikan dan pemerintah Kanada, seperti dilansir dailykos.com, April 2008 lalu.

Irlandia diguncang temuan kuburan massal 800 bayi

Pemerintah Irlandia akan menggelar penyelidikan ke sebuah rumah singgah yang dulunya dikelola biarawati Bon Secour di Kota Tuam lantaran ditemukan kuburan massal berisi 796 tulang bayi yang meninggal di antara tahun 1925 hingga 1961.Situs Asia One melaporkan, Kamis (5/6/2014), Uskup Agung Tuam menyatakan dia tidak punya hubungan dengan rumah singgah dikelola biarawati itu."Saya hanya bisa membayangkan kesedihan para ibu yang sudah menitipkan anaknya buat diadopsi setelah mendengar kematian mereka," kata Uskup Agung Michael Neary. Perempuan hamil di luar nikah kerap menitipkan bayi mereka di rumah singgah itu.Bayi-bayi itu diduga dikuburkan secara diam-diam di samping halaman rumah tempat septic tank dalam kurun waktu 36 tahun. Bayi-bayi itu dikuburkan tanpa nisan dan peti mati.Laporan awal dari temuan itu menyatakan bayi-bayi itu menderita gizi buruk dan diabaikan. Kebanyakan bayi-bayi itu meninggal karena campak, TBC, dan pneumonia.Kuburan massal itu ditemukan oleh seorang perempuan setempat bernama Catherine Corless yang mengumpulkan catatan tentang meninggalnya 796 bayi di rumah itu."Ketika saya melakukan penelitian, seseorang menyebutkan ada kuburan bayi di halaman rumah itu tapi yang saya temukan lebih parah dari itu," kata Corless.

Geger penemuan 1.300 tengkorak di bawah kampus Universitas Cambridge

Publik di Inggris sedang geger, lantaran ditemukan kuburan massal memuat setidaknya 1.300 tengkorak di bawah Kampus St. John, Universitas Cambridge. Petugas renovasi gedung tua di Fakultas Kedokteran kampus top itu terkejut saat pertama kali menggali lalu melihat bertebaran banyak tengkorak.

Dari penyelidikan lebih lanjut, temuan itu adalah kuburan massal Abad Pertengahan. Hanya 400-an kerangka yang masih utuh, sisanya sudah berserakan dan saling tercampur.

"Tengkorak ini paling tua berasal dari abad ke-13 hingga abad ke-15," kata Arkeolog Universitas Cambridge Craig Cessford seperti dilansir the Independent, Rabu (1/4).

Diduga, kuburan ini adalah tempat pemakaman warga miskin. Hal itu dibuktikan dengan kondisi tengkorak yang berdempetan, lalu tidak ada tanda-tanda peti. Lebih jauh lagi, belasan ribu jasad ini adalah pasien yang tewas dari Rumah Sakit Santo Yohanes sang penginjil, sosok yang kini diabadikan dalam nama Fakultas Kedokteran Cambridge.

Arkeolog memprediksi lokasi rumah sakit itu tidak jauh dari kampus di masa sekarang. Cessford menambahkan, para peneliti pun menemukan jalan setapak dan selokan. Dengan demikian, pada masanya kuburan ini juga dirancang untuk bisa menampung para peziarah.

Akademisi dari Cambridge belum menemukan bukti bahwa ribuan belulang ini korban 'wabah hitam' yang menyapu seluruh Eropa pada abad pertengahan. Sekadar informasi, sekitar abad ke-12 hingga abad ke-14, berjangkit penyakit pes yang membunuh ratusan ribu penduduk Benua Biru. Akibatnya pada waktu itu Eropa dilanda kemerosotan budaya, jauh tertinggal dibanding Peradaban Islam atau Afrika.

Arkeolog temukan kuburan massal di bawah toko swalayan Paris

Arkeolog di Prancis menemukan sekitar 200 tulang belulang manusia di bawah gedung sebuah swalayan bernama Monoprix di Ibu Kota Paris, belum lama ini. Ratusan tengkorak itu ditemukan oleh para pekerja konstruksi yang hendak memperluas ruang bawah tanah swalayan.

Tulang belulang manusia itu ditemukan dalam keadaan bertumpuk satu sama lain pada kedalaman 1,5 meter di bawah tanah. Kuburan massal itu berada pada delapan ruang bawah tanah swalayan. Diduga, tulang belulang tersebut adalah korban meninggal akibat wabah penyakit yang menjangkiti Paris sekitar lima abad silam.

 

"Fakta bahwa tulang belulang tersebut disusun secara berimpit di kuburan massal menunjukkan mereka adalah korban wabah yang menyerang Prancis pada abad ke-14, 15, dan 16," kata para pakar, seperti dilansir koran the Daily Mail, bulan lalu.

 

"Kuburan massal ini memberikan peluang untuk mempelajari lebih dalam bagaimana praktik pemakaman jenazah berabad-abad silam," kata mereka.

 

Menyusul penemuan tersebut, pihak pengelola swalayan memanggil Institut Nasional untuk Riset Arkeologi Preventif (INRAP) ke lokasi. Hingga kini, para staf INRAP masih terus melakukan penggalian terhadap tulang belulang tersebut.

 

Pada masing-masing dari tujuh ruangan, mereka menemukan 20 tulang belulang, sementara pada satu ruangan lainnya, ditemukan sedikitnya 150 tulang belulang. Manajer swalayan Monoprix, Pascal Roy, mengatakan gedung tersebut memang dibangun di atas lahan bekas rumah sakit Trinite, yang pernah beroperasi pada abad ke-12.

 

Kendati demikian, ada pula beberapa pakar lain yang menduga tulang belulang tersebut kemungkinan sengaja diletakkan di tempat tersebut bersamaan dengan pemindahan sekitar enam juta jasad dari pekuburan kota ke kawasan Paris Catacombs 200 tahun silam. Terlepas dari pertentangan pendapat para pakar, mereka sama-sama menyebut temuan itu sebagai sesuatu yang luar biasa.

Tak hanya tulang belulang, di tempat itu ditemukan pula produk-produk keramik abad pertengahan, termasuk barang pecah belah dari abad tersebut. Para arkeolog kini akan melakukan pemeriksaan karbon dan DNA untuk mengetahui lebih banyak soal tulang-belulang itu . Setelah itu, pemerintah akan memindahkan tulang-belulang tersebut ke tempat yang lebih layak.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Jejak Peninggalan Perang Dunia II di Pulau Biak, Dulunya Jadi Arena Pertempuran Jepang Melawan Amerika Serikat
Melihat Jejak Peninggalan Perang Dunia II di Pulau Biak, Dulunya Jadi Arena Pertempuran Jepang Melawan Amerika Serikat

Sebanyak 3.000 tentara Jepang tewas pada sebuah goa di pulau itu

Baca Selengkapnya
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai

Potret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Tapak Tilas Kuburan Massal Ulee Lheue, Tempat Penuh Duka Korban Tsunami Aceh
Tapak Tilas Kuburan Massal Ulee Lheue, Tempat Penuh Duka Korban Tsunami Aceh

Kuburan massal Ulee Lheue, tempat penuh duka dan menjadi saksi bisu kedahsyatan Tsunami Aceh 2004 silam.

Baca Selengkapnya
10 Goa Jepang di Indonesia yang Wajib Dikunjungi untuk Petualangan Sejarah
10 Goa Jepang di Indonesia yang Wajib Dikunjungi untuk Petualangan Sejarah

10 Goa Jepang di Indonesia: Jelajahi stalaktit, stalagmit, dan sejarah menarik di destinasi ini!

Baca Selengkapnya
Begini Cara Warga Palestina Kumpulkan Bukti Kuburan Massal agar Israel Bisa Dihukum karena Kejahatan Perang di Gaza
Begini Cara Warga Palestina Kumpulkan Bukti Kuburan Massal agar Israel Bisa Dihukum karena Kejahatan Perang di Gaza

Begini Cara Warga Palestina Kumpulkan Bukti Kuburan Massal agar Israel Bisa Dihukum karena Kejahatan Perang di Gaza.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Labirin Bawah Tanah Berisi Jutaan Kerangka Manusia di Paris
FOTO: Penampakan Labirin Bawah Tanah Berisi Jutaan Kerangka Manusia di Paris

Paris yang terkenal dengan keindahan arsitektur, museum seni, dan Menara Eiffel yang ikonik ternyata menyimpan misteri dan daya tarik di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
Berdiri Kokoh Bak Perumahan, Begini Potret Kompleks Kuburan Elite di Palopo
Berdiri Kokoh Bak Perumahan, Begini Potret Kompleks Kuburan Elite di Palopo

"Sama rumahku bagusan kuburan ini," curhat seorang warganet.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Kuburan Massal Prajurit Berusia 5.000 Tahun, Jadi Bukti Ganasnya Perangnya Zaman Batu
Arkeolog Temukan Kuburan Massal Prajurit Berusia 5.000 Tahun, Jadi Bukti Ganasnya Perangnya Zaman Batu

Arkeolog Temukan Kuburan Massal Prajurit Berusia 5.000 Tahun, Jadi Bukti Ganasnya Perangnya Zaman Batu

Baca Selengkapnya
Potret 'Kontrakan 1000 Pintu' Terbengkalai, Suasana  Seram dan Mencekam Bahkan di Siang Hari
Potret 'Kontrakan 1000 Pintu' Terbengkalai, Suasana Seram dan Mencekam Bahkan di Siang Hari

Kondisi kontrakan 1000 pintu yang seram meski di siang hari

Baca Selengkapnya
14 Jenazah Keluar dari Kubur karena Terbawa Longsor, Ada yang Masih Utuh
14 Jenazah Keluar dari Kubur karena Terbawa Longsor, Ada yang Masih Utuh

Sebuah video memperlihatkan 14 jenazah di Kota Padang keluar dari kubur karena terbawa oleh tanah longsor yang menerjang area pemakaman tersebut.

Baca Selengkapnya
Berada di Tengah Pemakamam Umum, Ini Kisah Kampung Bergota Semarang
Berada di Tengah Pemakamam Umum, Ini Kisah Kampung Bergota Semarang

Penduduk sekitar sudah terbiasa dengan suasana dan pengalaman mistis di sana.

Baca Selengkapnya