MERS diisukan rambah Thailand, terus telan korban jiwa di Asia
Merdeka.com - Virus Middle East Respiratory Disease (MERS) atau flu unta yang menyerang pernafasan telah merambah Thailand. Ini kasus pertama di Asia Tenggara, setelah sebelumnya virus tersebut mewabah di Asia Timur, khususnya Korea Selatan.
Seperti dilaporkan Channel News Asia, Kamis (18/6), satu pria yang tidak dijelaskan detail nama ataupun usianya, dipastikan mengidap MERS. Dia dirawat intensif di salah satu rumah sakit Ibu Kota Bangkok. Diduga dia adalah umat muslim dari Thailand selatan yang ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.
Pemerintah Thailand kabarnya kini memantau semua orang yang baru saja bepergian ke Timur Tengah, lokasi asal virus ini. Penyakit ini cepat sekali menelan korban jiwa di kalangan orang lanjut usia.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa korban MR? 'MR ini mau mengambil tiga celana dalam yang belum dicuci sama korban di kamar kosnya,' kata Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudha, Senin (1/7).
-
Apa penyebab kematian korban tsunami? Golitko dan timnya pergi ke tempat tengkorak ditemukan, di dekat lokasi yang dikenal sebagai Paniri Creek oleh Hossfeld, untuk menganalisis tanah di sana. Tujuannya untuk menemukan informasi penyebab tewasnya orang tersebut dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah geologi wilayah itu.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa korban KDRT? Bagaimana tidak, seorang gadis di Sulawesi Utara menjadi korban KDRT oleh sang suami.
Menanggapi isu yang diembuskan media setempat itu, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha membantahnya. Dia memastikan belum memperoleh laporan bahwa ada warga Thailand mengidap MERS.
Sedangkan juru bicara Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan ada yang terindikasi, tapi belum pasti. "Kami masih harus menunggu hasil tes laboratorium."
Sejak kasus MERS pertama diketahui pada 2012, total 454 orang tewas. Di Korsel, penyakit pernafasan ini terus menyebar.
Dilaporkan 23 orang meninggal sejak penyakit tersebut mewabah awal bulan ini. Sementara 165 orang terinfeksi, sehingga harus dirawat intensif di RS Samsung, Ibu Kota Seoul.
Saking cepatnya penyebaran MERS di Negeri Ginseng, lebih dari 5 ribu orang yang berpotensi mengidap virus itu dikarantina di puluhan rumah sakit. Mereka diisolasi, sama sekali tidak boleh keluar kamar. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.
Baca SelengkapnyaPemerintah Thailand kini tengah kewalahan dengan penyebaran ikan ini.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaNamun, hingga saat ini Indonesia masih menempati posisi kedua kasus malaria tertinggi di Asia setelah India.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca Selengkapnya