Miliarder AS kucurkan dana untuk Partai Demokrat agar Trump lengser
Merdeka.com - Miliarder AS Tom Steyer (60) akan berikan dana sebesar USD 30 juta (Rp 402 triliun) untuk Partai Demokrat agar mereka bisa menguasai kursi di DPR.
Mantan manajer Hedge Fund ini membuat pengumuman tersebut kemarin. Dia mengaku tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan di California tahun ini.
Menurut gosip yang beredar, Steyer akan menantang Senator Dianne Feinstein untuk jabatannya tahun ini.
-
Siapa donatur utama Donald Trump di 2024? Salah satu tokoh yang menonjol adalah Miriam Adelson, seorang pengusaha yang dikenal karena dukungannya terhadap politikus konservatif, termasuk mantan Presiden Donald Trump.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa anggota DPD yang memiliki harta Rp15,7 miliar? Mengutip Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Komeng mengaku memiliki harta senilai Rp15,7 miliar lebih.
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
"Saya tidak akan mencalonkan diri pada 2018. Itu bukan tempat di mana saya bisa membuat perbedaan terbesar," kata Steyer pada sebuah konferensi pers di Washington, dilansir dari laman CNBC news, Selasa (9/1).
Selain itu, Steyer sudah menghabiskan dana hingga USD 20 juta (Rp 268 triliun) untuk kampanye Need to Impeach. Dan jika mereka (Partai Demokrat) memenangkan pemilihan 2018 ini, mereka harus bisa melengserkan Trump dari jabatannya.
Steyer membuat kampanye yang disebut NextGen Rising. Dia menargetkan 30 kursi bisa direbut dari partai lawan. Pihaknya juga berencana mendaftarkan 250.000 pemilih muda.
"Saya memberikan USD 30 juta di balik program pengorganisasian pemuda NextGen America untuk memberikan kekuatan politik yang penuh pada pemilih pemuda. Mereka takut dengan apa yang akan terjadi di Washington DC," kata Steyer.
Steyer mengatakan kampanye NextGen Rising akan dilakukan di 10 negara bagian, yaitu Arizona, California, Florida, Iowa, Michigan, Nevada, New Hampshire, Pennsylvania, Virginia dan Wisconsin,
Menurut Steyer, masyarakat Amerika ingin melihat Trump mundur dari jabatannya. Dia yakin bisa melawan kebijakan Trump dan mencoba melengserkan dari jabatannya secara bersamaan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan salah satu kontribusi politik terbesar yang diungkapkan dari satu orang dalam satu siklus pemilu.
Baca SelengkapnyaPeran AIPAC pengaruh proses pemilihan umum (pemilu) di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya di West Palm Beach, Florida, Trump memuji Elon Musk, menyebutnya sebagai “A star is born, Elon”.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini pun menjelaskan, jumlah Rp40 juta tersebut tidak langsung dikirim secara full.
Baca SelengkapnyaPosisi SYL sebagai menteri maka wajar jika memberikan sumbangan lebih besar
Baca SelengkapnyaAdelson mengendalikan penuh kerajaan judi di Amerika dan kasino Singapura hingga Makau.
Baca SelengkapnyaKejagung menerima informasi mengenai foto Don Adam bareng tumpukan dolar Amerika diduga terkait kasus korupsi BTS Kominfo.
Baca SelengkapnyaKekayaan Trump sebagian besar berasal dari raksasa bisnisnya di sektor real estate.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat adalah negara yang paling pro-Israel. Negara adidaya ini bahkan menggelontorkan dana sekitar Rp200 miliar untuk mendukung agresi Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaMelansir hitung cepat, Donald Trump mampu mengungguli lawannya Kamala Harris.
Baca SelengkapnyaHarta kekayaan Mantan Wapres AS, Mike Pence yang tolak mendukung Donald Trump maju Pilpres AS 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar memutuskan irit bicara terkait adanya temuan PPATK tersebut. Kenapa?
Baca Selengkapnya