Militan Maute mencoba kabur dari Marawi menyamar menjadi pengungsi
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Lanao del Sur, Filipina menyerukan ke seluruh warganya untuk menolong pasukan dengan menangkap militan Maute. Kelompok radikal Maute berafiliasi ke Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) beberapa waktu lalu bentrok dengan pemerintah.
"Jika ada yang berpikir secara fisik mampu menangkap para anggota Maute, lakukanlah. Bawa penjahat itu ke kami dan kami akan melakukan tindakan yang diperlukan," ujar juru bicara pemerintah provinsi Zia Alonto Adiong, seperti dilansir dari laman Inquirer, Selasa (30/5).
Adiong menambahkan pasukan pemerintah pada Ahad menahan seorang tersangka militan mencoba kabur jadi pengungsi di Kota Marawi.
-
Siapa yang sering mengalami kesulitan dengan identitas? Kepribadian ganda membuat individu kesulitan menetapkan identitasnya secara jelas, termasuk deskripsi tentang diri sendiri, minat, orientasi, dan ambisi.
-
Apa masalah yang dialami Eder Militao? Pemain selanjutnya yang dipastikan mengalami cedera adalah Eder Militao, bek tengah dari Real Madrid. Ia mengalami masalah di bagian pahanya, tetapi kabar menyebutkan bahwa cedera ini tidak terlalu parah.
-
Apa yang sulit bagi Ibu Persit di Wamena? Hal yang membuat ibu Persit tersebut kesulitan adalah saat dirinya harus menggunakan kompor dari minyak tanah.
-
Dimana pasukan Mataram menemui kesulitan dalam penyerangan? Tumenggung Alap-alap yang memimpin jalur tengah melewati daerah Ngantang merasa kesulitan dalam menempuh jalur tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa saja yang sulit dipahami? Individu-individu ini biasanya memiliki sifat yang tertutup, lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendiri, dan sering kali memiliki cara berpikir yang berbeda dibandingkan dengan kebanyakan orang di sekitarnya.
"Selama memproses identitas pengungsi, pekerja sosial kita merasakan ada sesuatu berbeda dengan dirinya. Meski tidak membawa senjata, namun jari pemuda 20 tahunan itu bau mesiu," ungkapnya.
Sementara itu, pemerintah provinsi juga memberlakukan jam malam berlaku bagi seluruh penduduk, pegawai pemerintah dan pekerja media peliput konflik. Menurut dia, jam malam dari pukul 8 malam hingga 5 pagi itu akan diberlakukan sampai situasi kondusif.
"Hal ini akan diberlakukan setiap hari sampai polisi dan militer menyatakan situasi di kota kembali normal," tegasnya.
"Untuk media, jika benar-benar perlu pergi ke Iligan di atas jam 8 malam, Anda harus berkoordinasi dengan militer," imbuh Adiong.
Jubir menyebutkan militer telah menyarankan kepada pemerintah provinsi untuk memberitahu penduduk yang keluar dari Marawi agar mengenakan pakaian putih, membawa bendera putih di kendaraan mereka atau memakai ban lengan putih.
Polisi juga membantah Kota Iligan ditutup. Kota ini merupakan wilayah terdekat, tempat pengungsi Marawi dievakuasi. Dari laporan yang beredar, Iligan City ditutup lantaran takut kelompok radikal Maute 'menular' ke sana.
"Siapa saja bisa keluar dan masuk kota asalkan tidak melanggar undang-undang atau tertangkap membawa selundupan, senjata api, bahan peledak dan lainnya. Karenanya, setiap orang harus melewati pemeriksaan keamanan ketat dan menyeluruh," tegas kepolisian.
"Karenanya kami ingin mengklarifikasi akses ke Iligan City masih terbuka. Hanya saja kita mengintensifkan keamanan," sambung Kepala Batalyon Infanteri 4 Alex Aduca.
Polisi dan militer mengaku kesulitan mengidentifikasi para simpatisan ISIS ini. Kini mereka meminta militan Maute menyerahkan diri.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah seorang temannya berhasil lari dari kepungan prajurit TNI dengan melompat pagar.
Baca SelengkapnyaSebelum kabur ke Indonesia, Thongduang sempat sembunyi di India
Baca SelengkapnyaKawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan
Baca SelengkapnyaDelapan imigran gelap ini berangkat dari Bangladesh ke Malaysia dan melanjutkan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara hingga tiba ke Kabupaten Belu, NTT.
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat hujan deras, Sabtu (21/12) pukul 03.30 WIB. Saat kejadian, petugas lapas sedang terlelap tidur dalam kondisi dingin.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca Selengkapnyaetugas Imigrasi menolak keberangkatan dan mengamankan MS yang hendak melarikan diri ke Kuching Malaysia melalui PLBN Entikong.
Baca SelengkapnyaSelama dalam pelariannya itu, buronan ini menggunakan identitas sebagai warga Aceh berupa Kartu Tanda Pengenal (KTP) palsu.
Baca SelengkapnyaKejadian ini yang kedua kalinya setelah pada Jumat (31/5) kemarin, juga ada pengungsi yang kabur.
Baca SelengkapnyaMS, maling motor yang aksinya berhasil digagalkan warga
Baca Selengkapnya