Militer Filipina Bantah Laporan Abu Sayyaf Minta Tebusan bagi 3 WNI Diculik
Merdeka.com - Militer Filipina membantah laporan yang menyebut pihak mereka mengatakan kelompok militan Abu Sayyaf menuntut uang tebusan bagi tiga nelayan warga negara Indonesia yang diculik di perairan Sabah akhir bulan lalu.
"Tidak ada laporan atau informasi dari lapangan yang membenarkan laporan soal tebusan. Bahkan belum bisa dipastikan Abu Sayyaf yang menculik mereka," kata Mayor Arvin John Encinas, juru bicara Komando Mindanao Selatan (Westmincom) Jumat lalu, seperti dilansir laman Philstar, Sabtu (5/10).
Komando Keamanan Sabah Timur Malaysia sebelumnya mengatakan otoritas Filipina membenarkan Abu Sayyaf menghubungi salah satu keluarga nelayan WNI beberapa hari setelah mereka diculik untuk meminta tebusan.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
Kelompok bersenjata menumpangi dua kapal cepat mengadang kapal nelayan yang dinaiki WNI di lepas pantai Lahad Datu pada 23 September. Mereka kemudian dilaporkan dibawa ke Tawi-Tawi.
Encinas menuturkan warga Tawi-Tawi sejauh ini tidak mengetahui lokasi nelayan yang diculik itu dan para penculiknya.
Menurut Encinas, kapal cepat yang diduga dipakai para penculik juga tidak ditemukan di Tawi-Tawi atau Sulu.
Mereka yang diculik diidentifikasi sebagai Samiun Maniu, 27, Maharudin Lunani, 48 tahun, dan Muhammas Farhan, 27 tahun.
Seorang sumber sebelumnya mengatakan kepada laman The Star, kelompok Abu Sayyaf menculik tiga nelayan itu.
Januari lalu seorang warga Malaysia dan dua WNI yang merupakan nelayan diculik di lepas pantai Sabah dan dilaporkan dibawa ke Sulu lalu diserahkan ke kelompok Abu Sayyaf.
Otoritas Malaysia mengatakan kelompok bersenjata yang menculik itu bisa jadi punya kaitan dengan Abu Sayyaf.
Menurut keterangan Westmincom, semua orang yang diculik Abu Sayyaf belum dibebaskan atau melarikan diri.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penculikan terhadap pria berusia 25 tahun itu terjadi pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Laksamana Yudo memastikan akan mengawal langsung proses hukum
Baca SelengkapnyaImam Masykur dibunuh usai dibawa paksa dari toko obatnya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaPomdam Jayakarta akan menerapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana kepada Paspampres dan 2 TNI pembunuh Imam Masykur
Baca SelengkapnyaSaat mengucapkan sumpah, ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah berdiri di antara anggota TNI.
Baca SelengkapnyaHotman bersama Ibu korban, tim hukum dan anggota DPD dari Aceh mendatangi Polisi Militer Kodam Jayakarta atau (Pomdam Jaya), tempat para tersangka ditahan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan perwakilan keluarga usai menemani pemeriksaan Ibunda Imam Masykur, Fauziah di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaImam dianiaya hingga tewas karena tak bisa memberikan uang tebusan Rp50 juta.
Baca Selengkapnya