Militer Filipina bebaskan 78 sandera, bunuh 13 militan di Marawi
Merdeka.com - Pasukan militer Filipina hari ini mengatakan mereka telah berhasil membebaskan 78 sandera militan Maute di Kota Marawi, Pulau Mindanao. Militer Filipina juga menewaskan 13 anggota kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS.
Laman Russia Today melaporkan, Kamis (25/5), sebanyak lima tentara dan dua polisi tewas dalam baku tembak dengan militan Maute sejak dua hari lalu.
Menurut Kepala Komando Mindanao Barat Letnan Jenderal Carlito Galvez, pasukan pemerintah menyelamatkan sandera dari Pusat Medis Amai Pakpak. Sebelumnya militan Maute mencoba menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup.
-
Siapa yang menyelamatkan Mayjen Panggabean? Bantuan seseorang menyelamatkan Mayjen Panggabean. Pagi Hari Tanggal 1 Oktober 1965, Situasi Serba Tak Jelas Terjadi penculikan pada para jenderal Angkatan Darat di Jakarta.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang terlibat dalam pertempuran Maryang San? Pertempuran Maryang San yang terjadi pada 3 Oktober 1951 adalah salah satu pertempuran terbesar yang melibatkan pasukan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN) — terutama Australia, Inggris, dan Kanada — melawan Tentara Sukarelawan Rakyat Tiongkok (TSRT).
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
Selain itu militer juga menyelamatkan 42 guru yang mengungsi dan terjebak di Kampus Dansalan setelah Marawi jadi medan pertempuran.
Aparat keamanan tidak memberikan rincian korban sipil yang terluka namun mengatakan sedikitnya 31 tentara luka dalam baku tembak untuk menyelamatkan para sandera sipil.
Selasa malam Presiden Rodrigo Duterte menyatakan keseluruhan Pulau Mindanao dalam keadaan darurat militer selama 60 hari setelah pertempuran terjadi antara militer dan militan Maute.
"Siapa paun yang saat ini membawa senjata, melawan pemerintah dengan kekerasan, maka tidak ada ampun lagi, mari kita bereskan masalah di Mindanao buat selamanya," kata Duterte.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diduga terlibat penyerangan itu berasal dari Yon Armed (Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan).
Baca SelengkapnyaMotif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).
Baca SelengkapnyaPesonel Polri rutin melakukan patroli di sepanjang desa.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaBerikut perintah tegas Jenderal Kopassus di balik Operasi sikat OPM tewaskan desertir TNI Danis Murib.
Baca SelengkapnyaDia mengklaim, penembakan itu terjadi saat tawuran di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, pada Minggu (24/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaAlmarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca Selengkapnya