Militer Filipina sebut jihadis Indonesia tewas di Marawi
Merdeka.com - Pemerintah Filipina melalui Jaksa Agung Muda Jose Calida hari ini mengatakan sejumlah militan asing bergabung dengan kelompok militan Maute di Marawi, Pulau Mindanao, dan bertempur melawan pasukan pemerintah.
"Warga Malaysia, Indonesia, Singapura dan jihadis asing lainnya," kata dia menyebut para jihadis asing dalam jumpa pers dengan pejabat Istana dan militer Filipina di Kota Davao, seperti dilansir laman Rappler, Jumat (26/5).
Dengan bergabungnya para militan asing itu, kata Calida, maka Maute sudah tidak bisa lagi disebut organisasi teroris lokal.
-
Siapa saja yang tewas dalam serangan gerilyawan Indonesia? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Siapa yang tewas dalam kontak senjata? 'Adapun identitas KKB yang tewas yakni, Oni Kobagau, Jaringan Belau, Agustia, dan Ones,' tutur Faizal kepada wartawan, Rabu (24/1/2024).
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
"Sebelumnya Maute hanya kelompok teroris lokal. Tapi sekarang mereka sudah menganut ideologi ISIS. Mereka ingin menjadikan Mindanao bagian dari kekhalifahan."
Juru bicara militer Brigadir Jenderal Restituto Padilla dalam jumpa pers itu membenarkan ada 31 anggota Maute tewas terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan Filipina, enam di antaranya jihadis asal Malaysia, Indonesia, dan militan asing lainnya.
Militer Filipina menemukan paspor WNI yang diduga bergabung dengan kelompok Maute dalam bentrokan di Marawi. Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan belum bisa memastikan kabar itu.
"Kami sudah mendengar adanya penemuan paspor WNI atas nama Al Amin di Marawi, namun kabar ini masih belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir yang ditemui usai menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (26/5).
Selasa malam Presiden Rodrigo Duterte menyatakan keseluruhan Pulau Mindanao dalam keadaan darurat militer selama 60 hari setelah pertempuran terjadi antara militer dan militan Maute.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini sudah terungkap dan enam orang sudah jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyinggung tragedi KM50 kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat Capres perdana.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaBom meledak saat misa Katolik di Marawi, Filipina pada Minggu (3/12) pagi, menewaskan empat orang.
Baca SelengkapnyaBeberapa nama perwira TNI alumni AKABRI 1970 yang gugur di Operasi Seroja.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai langkah penyelesaian dalam penanganan perkara prajurit TNI menyerang Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaSimak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca SelengkapnyaAlmarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca Selengkapnya