Militer Myanmar Bunuh Seorang Guru, Jasadnya Dipajang di Sekolah
Merdeka.com - Seorang guru di Myanmar ditangkap dan dibunuh militer, lalu jasadnya yang tanpa kepala dipajang di sekolah.
Saksi mata di desa Taung Myint mengungkapkan kepada Associated Press pada Kamis, jasad guru bernama Saw Tun Moe (46) itu tergeletak di depan gerbang sekolah. Kepalanya yang dipenggal di gantung di atas pagar berduri. Di atas paha jasad Saw Tun Moe diletakkan poster kampanye Aung San Suu Kyi.
Sekolah yang berada di daerah pinggiran Magway itu tutup sejak tahun lalu dan hangus terbakar.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang dibunuh oleh tentara Israel? Ya, mereka kembali menyerang anak-anak Gaza Palestina yang tidak bersalah dan tidak berdosa.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Kenapa Mpu Gandring dibunuh? Ken Arok marah dan merebut calon keris dari tangan Mpu Gandring. Tanpa pikir pajang, ia langsung menghunuskan keris setengah jadi ke dada Mpu Gandring.
-
Siapa yang menembak Kyai Makmur? Pada 14 Oktober 1947 ia ditembak mati oleh Belanda pada Agresi Militer I karena tidak mau diajak bekerja sama.
Dikutip dari The Independent, Senin (24/10), Saw Tun Moe ikut demo anti-junta sebelum bertugas di sekolah yang didirikan gerakan pro demokrasi di desanya. Dia juga mengajar matematika di sekolah yang ada di desanya dan sekolah terdekat lainnya. Dia juga terlibat dalam pemerintahan desa Thit Nyi Naung. Sebelum mengajar di desanya, dia juga pernah mengajar di sekolah swasta di Magway selama 20 tahun.
Guru ini dibunuh ketika sekitar 90 tentara melakukan penyisiran di belasan desa bulan ini. Seorang warga desa mengatakan, sebanyak 80 tentara bersama warga sipil bersenjata tiba di desa itu, menembakkan senjatanya ke udara. Saksi ini mengatakan dia bersama sekitar 24 orang warga desa lainnya bersembunyi di sebuah pondok di ladang kacang pada Minggu pagi. Salah satu warga yang ikut bersembunyi adalah Saw Tun Moe.
Mereka lalu tertangkap dan ponsel beserta barang lain milik mereka disita. Para tentara kemudian hanya membawa guru tersebut.
"Kepala kami tertunduk saat itu dan kami tidak berani melihat mereka. Kemudian, salah satu tentara memanggil guru itu, 'Sini. Sini, ikuti kami,' dan membawanya pergi," kata saksi tersebut.
"Para tentara memperlakukannya dengan lemah lembut, jadi kami tidak terpikir bakal begini jadinya."
Dia menambahkan, Saw Tun Moe dibawa ke desa Taung Myint dan dibunuh pada hari berikutnya.
"Saya tahu Senin pagi dia dibunuh. Sangat sedih kehilangan seorang guru yang baik yang bertahan demi pendidikan anak-anak kami," pungkas saksi tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca Selengkapnya10 Siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok tewas usai kecelakaan tersebut
Baca SelengkapnyaKronologi berawal pada Senin sekitar pukul 07.00 Wib saat para guru sedang menyiapkan perlengkapan untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) murid.
Baca SelengkapnyaYN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai merasakan nyeri hebat di kepala setelah penganiayaan itu dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pengancaman itu terungkap setelah pesan percakapan siswa bocor.
Baca SelengkapnyaSang guru sempat dikabarkan meninggal dunia, namun kabar itu hoax.
Baca SelengkapnyaKedatangan jenazah korban kecelakaan maut tersebut disambut duka mendalam oleh keluarga dan para tetangga.
Baca SelengkapnyaKetujuh pelajar itu dibariskan kepala sekolah lantaran mereka membuat masalah saat magang di kantor camat.
Baca SelengkapnyaPolres Demak masih melakukan proses pengejaran kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SMK Lingga Kencana yang selamat dari kecelakaan maut di Ciater, Subang memberikan kesaksian ihwal musibah tersebut.
Baca SelengkapnyaTersangka memanfaatkan cita-cita korban yang ingin menjadi polisi dan TNI. Ia pun mengimingi mereka bisa mencapainya dengan sebuah syarat.
Baca Selengkapnya