Militer Pakistan ingin usir warga Hindu
Merdeka.com - Militer Pakistan berencana mengusir komunitas Hindu miskin di Kota Rawalpindi, tempat mereka tinggal selama lebih dari 80 tahun.
Militer Pakistan ingin membangun barak dan kompleks pendidikan dengan menghancurkan kuil Hindu tempat ibadah komunitas di sana dan tempat tinggal warga miskin di 53 daerah kumuh di sekitarnya, seperti dilansir BBC, Jumat (29/8).
Dengan bantuan anggota minoritas di parlemen, Isphanya Bhandar, komunitas Hindu itu berhasil mempertahankan diri dari pengusiran. Pihak militer menawarkan mereka dipindahkan ke lokasi lain.
-
Apa yang ditemukan di barak militer? Arkeologi di Mesir menemukan barak militer berusia 3.200 tahun yang dipenuhi artefak. Salah satu artefak yang ditemukan adalah pedang bertuliskan nama Firaun Ramses II dalam huruf hieroglif.
-
Kenapa Masjid Raya Sabilal Muhtadin dibangun di tanah bekas asrama tentara? Megah Masjid dengan arsitektur megah ini dibangun di atas tanah luas yang dulunya merupakan asrama tentara Tatas.
-
Kenapa Masjid Pusaka Baiturrahmah dibangun dengan desain Hindu? Itulah mengapa banyak bangunan Islam yang kemudian dipadukan dengan budaya Hindu agar bisa diterima baik oleh masyarakat.
-
Kenapa umat Hindu di Lumajang ingin membangun pura? Sekitar 20 tahun lamanya umat Hindu di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang memendam keinginan memiliki rumah ibadah. Selama itu, mereka hanya bisa melakukan sembahyang di sanggar pamujon yang ada di setiap desa.
-
Siapa yang membangun struktur militer di Hasankeyf? Konstantinus II, putra kaisar Kristen pertama, adalah seorang Kaisar Romawi Timur yang memerintah pada abad keempat. Dia juga yang membangun struktur militer ini.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
Allah Ditta, 85 tahun, warga pensiunan pegawai negeri tinggal di komunitas itu mengatakan ayahnya dan kakeknya dimakamkan di daerah bernama Gracy Lines itu. Ibunya, Sharfo Bibi, kini berusia seratus tahun juga tinggal bersama dia. Menurut Ditta, ibunya kini sudah pikun sejak ayahnya meninggal saat perang India-Pakistan pada 1971.
"Saya sudah mencuci piring orang-orang militer, menjadi tukang bersih-bersih dan bekerja buat mereka, mengapa mereka mau mengusir kami?" tanya Ditta.
Kini ada 52 keluarga Hindu tinggal di racy Lines. Mereka tinggal di antara kaum muslim dan Kristen. Wilayah mereka berada di antara gedung-gedung mewah bertingkat bikinan militer. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuil Hindu di kota Ayodhya, negara bagian Uttar Pradesh diresmikan PM Narendra Modi pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSebuah masjid dibakar dan seorang ulama dibunuh dalam bentrokan kelompok agama India.
Baca SelengkapnyaDua mahasiswa terluka dalam serangan ini dan kini sedang dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan tak lama setelah PM Narendra Modi meresmikan kuil Hindu yang dibangun di atas reruntuhan Masjib Babri yang bersejarah.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah ke Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur
Baca SelengkapnyaPM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim
Baca SelengkapnyaKekerasan meletus setelah pawai keagamaan kelompok Hindu melewati wilayah Nuh yang didominasi kelompok Muslim. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia diminta proaktif mengingatkan India karena bisa mengganggu perdamaian dunia.
Baca SelengkapnyaDi balik kemegahannya, peresmian kuil yang didedikasikan untuk dewa Hindu, Lord Ram, telah membuka ingatan kelam terkait konflik umat Hindu dan Islam di India.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'
Baca SelengkapnyaMassa muslim mengamuk setelah menuduh dua pria anggota komunitas Kristen melakukan penistaan Alquran. Ratusan orang ditangkap atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaIran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.
Baca Selengkapnya