Militer Suriah rebut kembali Kota Palmyra dari tangan ISIS
Merdeka.com - Militer Suriah yang didukung pasukan udara Rusia dilaporkan berhasil merebut kembali kota kuno Palmyra. Kota tersebut sebelumnya sempat diambil alih Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Mei 2015. Keberhasilan ini didapat pasca serangkaian pertempuran sengit selama beberapa hari terakhir, lapor media setempat.
"Kota Palmyra sudah berhasil direbut seutuhnya," lapor Televisi lokal Suriah, mengutip sumber militer, seperti dilansir dari laman Al Jazeera, Minggu (27/3).
Pengamat Hak Asasi Manusia (HAM) Inggris yang berpangkalan di Suriah mengatakan baku tembak masih terdengar di timur kota hingga minggu pagi hari ini. Namun, pasukan ISIS telah berhasil dipukul mundur.
-
Kenapa ISIS menghancurkan Nimrud? Sebagai bagian upaya mereka menyingkirkan kebudayaan non-Islami, ISIS menghancurkan dengan sistematis situs arkeologi Nimrud, menghancurkan puing-puing dengan palu godam, bom, dan eksavator.
-
Kapan serangan Mesir dan Suriah ke Israel? Tanggal 6 Oktober 1973, pasukan Mesir menyerang posisi Israel di SInai.
-
Dimana Hamas bermarkas? Jalur Gaza menjadi pusat operasi Hamas karena statusnya sebagai otoritas de facto di wilayah itu sejak Israel menarik diri pada tahun 2005.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Dimana serangan Israel terjadi? Israel hari ini melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah selatan Jalur Gaza di Rafah hingga menewaskan ratusan warga sipil Palestina.
Palmyra, dikenal sebagai "Jembatan padang pasir", digunakan untuk menarik ribuan wisatawan. Pada saat kelompok ISIS menguasai kota ini, beberapa monumen bersejarah dirusaknya.
Penjara Tadmur yang terkenal juga dihancurkan mereka. Tahanan pemerintah dilaporkan disiksa mereka dengan kejam.
Kembalinya kota ini menjadi kemenangan besar bagi Presiden Bashar al-Assad. Rusia yang disebut menarik pasukannya di awal bulan ini, diketahui masih akan terus melanjutkan serangan udara demi menumpas kelompok lainnya, seperti front al Nusra.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus, Presiden Suriah Bashar Al-Assad kabur ke Rusia.
Baca SelengkapnyaPengumuman ini disampaikan setelah pemberontak merebut dua kota di Suriah yaitu Aleppo dan Homs.
Baca SelengkapnyaOposisi yang dikomandoi oleh Hayat Tahrir al-Sham menyatakan kota tersebut kini telah "terbebas dari kekuasaan tiran Bashar al-Assad
Baca SelengkapnyaPasukan pemberontak telah merebut Ibu Kota Damaskus dalam serangan kilat yang menyebabkan Presiden Bashar Al-Assad kabur ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaPemberontak melepaskan tembakan ke udara untuk merayakan kemenangan, dan para pemuda merobek poster presiden Suriah
Baca SelengkapnyaPerang baru kembali pecah di Negara Arab. Pasukan pemberontak antipemerintah berhasil mengambil alih Aleppo di Suriah dari rezim Bashar Al Assad.
Baca SelengkapnyaKelompok pemberontak Suriah akhirnya berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad setelah upaya dilakukan sejak 2011.
Baca SelengkapnyaKetegangan di Suriah meningkat setelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus pada Minggu, menyebabkan runtuhnya pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.
Baca SelengkapnyaAl-Julani mengatakan Israel tidak perlu lagi menyerang Suriah karena iran dan Hizbullah sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaKelompok pemberontak mengumumkan mereka telah menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dan menguasai Ibu Kota Damaskus.
Baca SelengkapnyaPasukan pemberontak Suriah mengumumkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad runtuh ketika mereka berhasil menduduki Damaskus. Assad dikabarkan melarikan diri.
Baca SelengkapnyaHamas baru merilis pernyataan yang mendukung rakyat Suriah menggulingkan rezim Assad.
Baca Selengkapnya