Misteri Darah di Atas Perkakas Batu Purba Akhirnya Terungkap
Merdeka.com - Para peneliti mengkonfirmasi penemuan residu darah mastodon (hewan purba yang telah punah) pada alat batu tua dari penggalian berusia 19 tahun di Lereng Niagara.
Makalah penelitian yang baru dirilis di Journal of Archaeological Science melaporkan, hal itu ditemukan saat "penelitian manajemen sumber daya budaya" rutin untuk kota Hamilton antara tahun 2003 dan 2004.
Puluhan perkakas batu — termasuk ujung proyektil (tombak) dan pengikis kulit — diekstraksi dari lokasi Mount Albion West di area Red Hill Valley dan kemungkinan digunakan oleh manusia pertama di Ontario yang pindah ke area tersebut pada akhir zaman es terakhir sekitar 12.000 tahun yang lalu.
-
Bagaimana perkakas batu manusia purba digunakan? Perkakas dari batu flint umumnya digunakan untuk menggali tanah atau menguliti hewan.
-
Dimana penemuan perkakas manusia purba ini? Penemuan ini merupakan contoh tertua dari jenis perekat di Eropa dan menjadi bukti kecerdasan Neanderthal.
-
Apa yang digunakan manusia purba untuk membuat perkakas? Sekitar 40.000 tahun lalu, spesies manusia purba Neanderthal tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Prancis dan menggunakan gagang perkakas yang dibuat dengan menggunakan bahan perekat khusus.
-
Apa kegunaan batu purba ini? Jenis batu-batu ini terus digunakan sebagai benda berat dalam kehidupan komersial bahkan 4.000 tahun sebelum zaman kita. Mereka memainkan peran penting dalam memudahkan perhitungan dan penghitungan dalam kehidupan sosial pada masa itu.
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Dimana artefak kuno ditemukan? Seorang peternak di Trebry, Prancis, menyadari seekor sapinya hilang saat sedang menghitung hewan ternaknya pada Juni lalu. Setelah mencari kesana kemarin, Adeline Yon-Berthelot menyadari sapinya jatuh ke dalam lubang selama 3 meter.
Ronald Williamson, pendiri Archaeological Services Inc. (ASI), mengatakan kepada Global News, bukti interaksi antara mastadon dan manusia di Ontario bukanlah hal baru bagi komunitas ilmiah, tetapi yang terungkap adalah bukti pembantaian
"Ini penemuan yang menarik, penemuan penting," jelasnya, dikutip dari laman Global News, Selasa (20/12).
"Ini memberikan bukti nyata pada anggapan yang selalu kita miliki tentang orang yang berinteraksi dengan gajah ini."
Mastodon, hewan purba yang mirip gajah, diyakini hidup berkelompok dan sebagian besar merupakan hewan penghuni hutan di Amerika Utara dan Tengah sekitar 11.000 tahun yang lalu.
Williamson mengatakan, situs tempat batu-batu itu digali pada akhir 1990-an merupakan bagian dari penilaian arkeologi dalam persiapan pembangunan Red Hill Valley Parkway.
Dia mengatakan laporan terperinci tentang operasi penggalian dikembalikan ke ASI pada 2006, di mana Museum Sejarah Kanada (CMH) di Ottawa memiliki kepentingan bersejarah pada batu itu sekitar tahun 2015.
Seorang kolega menyarankan agar tim ASI mengirimkan batu-batu tersebut untuk analisis residu sebagai pemeriksaan terakhir sebelum menyerahkannya ke CMH.
"Saya pikir itu akhir 2016 atau awal 2017, kami mendapatkan hasil yang paling mengejutkan dari lab di Oregon," kata Williamson.
Potongan-potongan itu kemudian akan dikirim ke laboratorium di Universitas Wyoming dan Universitas Tulsa untuk meneliti apakah senjata manusia purba itu digunakan dalam perburuan oleh orang-orang Paleo-India, penduduk pertama di daerah tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah benda-benda misterius yang bikin ilmuwan bingung.
Baca SelengkapnyaTanaman Langka Berusia 3.000 Tahun Ini Ditemukan Masih Terikat Pada Gelang Zaman Perunggu
Baca SelengkapnyaTiga Makam Kuno Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Gua Meksiko, Salah Satunya Jasad Bayi
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengungkap pemakaman Zaman Perunggu yang belum pernah terjadi sebelumnya di Northumberland, Inggris.
Baca SelengkapnyaArkeolog dibikin bingung dengan temuan ini, mengingat teknologi senjata belum ditemukan ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKerangka ini merupakan warga dari kebudayaan Tagar di Siberia, Rusia.
Baca SelengkapnyaMakam kuno ditemukan saat penggalian tanah untuk membangun sebuah gimnasium di Lombardy Italia.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan ratusan kerangka manusia saat penggalian di Denmark.
Baca SelengkapnyaLidah emas ini memiliki fungsi mistis bagi arwah yang meninggal.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Jejak Darah Manusia Pada Dinding Makam Bangsawan, Ternyata Ada Kisah Horor di Baliknya
Baca SelengkapnyaDari zaman apa pahatan batu ini berasal masih menjadi perdebatan.
Baca Selengkapnya