Misteri Jatuhnya Pesawat Militer AS & Sosok Agen CIA Otak Pembunuhan Qassim Sulaimani
Merdeka.com - Dua hari lalu sebuah pesawat militer Amerika Serikat jatuh di wilayah yang dikuasai kelompok militan Taliban di Afghanistan. Sejumlah laporan awal menyebut pesawat yang jatuh itu adalah pesawat komersil maskapai milik pemerintah Afghanistan Ariana Airlines tapi CEO maskapai Mirwais Mirzakwal membantah salah satu pesawat mereka jatuh.
"Ada pesawat jatuh tapi itu bukan milik Ariana karena dua penerbangan Ariana hari ini dari Herat ke Kabul dan herat ke Delhi selamat," kata Mirzakwal kepada kantor berita Reuters, seperti dilansir laman CNBC, Selasa (28/1).
Kepala Angkatan Udara AS Jenderal Dave Goldfein membenarkan, pesawat yang jatuh itu adalah pesawat militer milik Angkatan Udara AS E-11 yang dibuat oleh produsen Bombardier. Namun Goldfein tidak bisa memastikan apakah pesawat itu jatuh karena ditembak atau bukan.
-
Bagaimana BOAC Flight 911 kehilangan kendali? Pesawat tersebut mengalami turbulensi hebat saat berada di udara, menyebabkan pesawat kehilangan kendali dan jatuh di kawasan Gunung Fuji dekat Gotenba, Jepang.
-
Apa yang ditembak jatuh oleh F-15 dalam pertempuran udara? Dua misil itu masing-masing mengenai target. Dua jet Serbia ditembak jatuh.
-
Dimana lokasi jatuhnya pesawat di Area 51? Dalam video tersebut, Mark Vins mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat menuju ke Area 51 yang sebenarnya berakhir di Gunung Charleston.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
"Kami juga tidak tahu status para kru pesawat," kata Goldfein.
"Tidak ada tanda-tanda pesawat itu jatuh akibat tembakan musuh," ujar juru bicara militer AS Kolonel Sonny Leggett di akun Twitternya, seperti dilansir laman Haaretz, Selasa (28/1). "Klaim Taliban bahwa ada pesawat lain juga jatuh keliru."
Pesawat pemantau elektronik E-11A biasa digunakan untuk menghubungkan komunikasi di medan pertempuran. Dikarenakan wilayah Afghanistan yang bergunung-gunung dan terjal, E-11A sangat penting untuk mengirimkan komunikasi antar unit di lapangan, komandan dan aset AS lainnya di Afghanistan.
Sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial memperlihatkan lokasi jatuhnya pesawat dan puing pesawat yang diduga Bombardier E-11A. Pesawat itu biasa digunakan AS untuk menggelar operasi pemantauan elektronik di Afghanistan.
Pejabat militer AS yang enggan diketahui identitasnya mengatakan sejauh ini tidak ada tanda-tanda pesawat itu ditembak jatuh oleh musuh. Salah satu pejabat AS mengatakan penumpang pesawat itu kurang dari 10 orang.
"Pesawat yang sedang dalam misi intelijen itu jatuh di wilayah Sado Khel Distrik Deh Yak, provinsi Gahzni," kata Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban dalam sebuah pernyataan.
Mujahid tidak menyebut bagaimana anggota militan Taliban menjatuhkan pesawat itu. Dia mengatakan salah satu kru pesawat adalah seorang pejabat tinggi AS. Namun pernyataan ini dibantah seorang pejabat pertahanan AS.
Taliban selama ini menguasai sebagian besar wilayah Provinsi Ghazni. Kelompok ini juga sebelumnya pernah menjatuhkan helikopter musuh tapi untuk menjatuhkan pesawat militer yang mengudara tinggi kemampuan Taliban masih diragukan.
Sementara itu sumber intelijen Rusia mengklaim Michael D'Andrea, kepala operasional CIA yang mengotaki pembunuhan Panglima Garda Revolusi Iran Qassim Sulaimani ikut tewas dalam jatuhnya pesawat itu. AS sejauh ini belum memastikan klaim tersebut.
D'Andrea yang punya sejumlah nama alias termasuk Ayatullah Mike, the Dark Prince, dan the Undertaker. Dia adalah sosok agen CIA yang cukup terkenal di Timur Tengah. D'Andrea yang sudah masuk Islam itu mengepalai Pusat Misi Iran pada 2017. Di bawah kepemimpinannya, CIA bertugas mengambil tindakan lebih keras terhadap Iran.
Laman Middle East Monitor melaporkan, Selasa (28/1), beredar spekulasi Pasukan Garda Revolusi juga punya kaitan dengan peristiwa jatuhnya pesawat militer AS itu. Garda Revolusi disebut-sebut mendukung kelompok Taliban dan memberi dukungan persenjataan anti-serangan udara. Brigade Fatimyoun Afghan dilatih oleh Garda Revolusi.
Seorang jurnalis Iran yang tinggal di pengasingan dan menulis untuk harian Javan menyiratkan Garda Revolusi terlibat dalam jatuhnya pesawat itu.
"Pesawat Amerika jatuh di Afghanistan oleh Taliban. Mereka bilang pejabat intelijen ada di dalam pesawat itu. Laporan ini belum terkonfirmasi. tapi jika benar maka ada kemungkinan isu iran juga muncul dalam kasus ini," kata dia di Twitternya.
Pengganti Sulaimani sebagai Panglima Garda yang baru, Ismail Qaani, sebelumnya punya catatan menjalin erat hubungan dengan Afghanistan di era 1980-an.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum Bertempur ke Gaza, Lima Tentara AS Sudah Keburu Tewas Saat Latihan
Baca SelengkapnyaArea 51 yang menjadi rahasia banyak orang, akhirnya mulai terungkap. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai bandara tewas setelah tersedot ke dalam mesin pesawat di Texas, Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaSatu orang yang ditemukan sekitar tiga kilometer dari pantai Pulau Yakushima dipastikan tewas.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, kondisi jenazah tidak adanya luka bakar saat diterima pihaknya.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah tentang bom nuklir yang hilang pada perang Dunia I.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaTiga korban tewas diketahui atas nama Suwanda (55), Farid Ahmad (34) dan Pulu Darmawan (39).
Baca SelengkapnyaMiliter Amerika Serikat mengatakan mereka mengerahkan tim untuk melacak keberadaan jet tempur F-35B Lightning II yang hilang kemarin setelah pilotnya melompat.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui kondisi pilot dan jumlah penumpang pesawat tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak tiga orang meninggal dunia terkait insiden pesawat jatuh di Kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaSebuah kecelakaan maut terjadi sore kemarin di Malaysia ketika jet pribadi jatuh di jalan tol di pinggiran Kuala Lumpur.
Baca Selengkapnya