Mobil ranting kelapa dan rotan ramaikan arena KTT APEC Manila
Merdeka.com - Di area World Trade Centre, Manila, awak media peliput Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC Filipina dikumpulkan untuk memudahkan peliputan dan pengiriman berita APEC ke seluruh dunia. Lokasi itu disebut dengan media center APEC 2015 Filipina.
Ada yang menarik di lokasi media center APEC Filipina. Di dalam ruang pameran kerajinan tangan, tepatnya di stand Classical Geometry Export Trading, terpajang sebuah mobil antik. Badan mobil Porsche 1959 model 356 diubah total oleh Clayton H. Tugonon, pengusaha furniture asal Cebu, Filipina.
Penanggung jawab stand, Fidel Garay menjelaskan, Tugonon memodifikasi badan mobil mewahnya menggunakan bahan dasar ranting kelapa dan rotan dengan motif yang diselang seling untuk kemudian di furnish. Modifikasi dilakukan selama 1 tahun.
-
Kenapa mobil bekas menarik? Mobil bekas menjadi opsi menarik bagi masyarakat dengan anggaran terbatas karena sebagian besar mobil baru dijual di atas Rp100 juta.
-
Kenapa mobil bekas Eropa diminati? Mobil Eropa sering kali dikaitkan dengan kesan eksklusif dan mewah. Mereka juga terkenal akan harga yang cenderung tinggi, terutama jika dibandingkan dengan mobil buatan Jepang.Fitur-fitur yang dihadirkan oleh mobil Eropa sering dianggap lebih maju daripada yang lainnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mobil Eropa di Indonesia, dan banyak yang berpendapat bahwa harga yang dibayarkan sepadan dengan fitur-fitur yang ditawarkan.
-
Mobil Ketek itu seperti apa? Secara umum, Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu.
-
Dimana Mobil Ketek mangkal? Kemudian, setelah jembatan Ampera selesai dibangun, bagian bawahnya kerap dijadikan tempat mangkal para oplet dengan berbagai rute.
-
Kenapa mobil bekas jadi pilihan? Mobil bekas dengan harga terjangkau sering kali menjadi solusi yang bijak bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas.
"Ini menghabiskan waktu 1 tahun untuk memodivikasi mobil ini," kata Garay kepada merdeka.com di Gedung WTC, Manila, Filipina, Rabu (18/11).
Lebih lanjut Garay menjelaskan, kemudi mobil dibuat dari bahan tulang ikan pari. Menurutnya, mesin dan rangka mobil masih asli dan masih berfungsi. Tugonon sendiri, lanjut Garay, sesekali masih menggunakan mobil tersebut.
"Mobil ini masih bisa dipakai. Pemiliknya masih suka mengendarai ini," imbuhnya.
Namun, Garay tidak merinci biaya yang dikeluarkan Tugonon untuk memodifikasi mobil tersebut. Mobil ini menarik perhatian banyak pihak lantaran keunikan hasil mofifikasinya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Transportasi Mobil Ketek ini masih tergolong dalam jenis opelet yang juga tak kalah populer di era yang sezaman.
Baca SelengkapnyaAndre Taulany dan Raffi Ahmad kembali beradu sengit untuk mendapatkan mobil antik.
Baca SelengkapnyaMomen mobil klasik milik Bambang Soesatyo yang dibawa ke Sidang Tahunan MPR di Senayan.
Baca SelengkapnyaAneka olahan rotan khas Tegal Wangi Cirebon ini bermula dari lamaran seorang pangeran terhadap gadis desa yang ditolak di abad ke-15 silam.
Baca SelengkapnyaKendaraan kuno ini justru mendinginkan kabin dengan cara di luar nalar.
Baca SelengkapnyaMobil ini tidak hanya menjadi daya tarik bagi para pecinta otomotif, tetapi juga bagi masyarakat umum yang melihatnya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 510 mobil listrik akan digunakan oleh delegasi dan panitia sepanjang rangkaian KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKementerian lelang mobil mewah hingga produk UMKM dalam rangka memperingati 115 Tahun Lelang Indonesia.
Baca SelengkapnyaJajanan pecel dulu pernah merajai kuliner di rute kereta jarak jauh.
Baca SelengkapnyaOplet ini, yang dulu digunakan dalam syuting film, menjadi bagian penting dalam kampanye Rano Karno.
Baca Selengkapnya