Moderna: Efektivitas Vaksin Berkurang Seiring Waktu, Perlu Dosis Tambahan
Merdeka.com - Data terbaru dari uji coba besar vaksin Moderna memperlihatkan efektivitas vaksin Covid-19 berkurang seiring waktu. Hasil ini mendukung perlunya dosis vaksin tambahan, kata perusahaan farmasi tersebut dalam rilis kemarin.
"Ini hanya satu perkiraan, tapi kami yakin saat musim gugur dan musim dingin nanti, setidaknya kami memprediksi dampak berkurangnya imunitas akan membuat tambahan 600.000 kasus Covid-19," jelas Presiden Moderna Stephen Hoge dalam rapat dengan para investor, seperti dilansir Reuters, Kamis (16/9).
Hoge tidak menggambarkan berapa banyak kasus yang akan parah, namun mengatakan beberapa butuh rawat inap.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Bagaimana vaksin polio bekerja? Vaksin polio bekerja dengan merangsang produksi antibodi dalam tubuh, yang kemudian melawan virus polio jika terjadi infeksi. Dalam proses ini, vaksin melibatkan pemberian poliovirus yang sudah dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang pertama kali berhasil buat vaksin polio? Tanggal ini dipilih sebagai penghormatan kepada Dr. Jonas Salk, ilmuwan yang pertama kali berhasil mengembangkan vaksin polio yang efektif pada tahun 1955.
Data tersebut berbeda dengan beberapa studi lainnya yang mengatakan vaksin Moderna tahan lebih lama daripada suntikan yang sama dari perusahaan Pfizer (PFE.N) dan German BioNTech SE.
Para ahli mengatakan perbedaan tersebut mungkin karena dosis mRNA Moderna lebih tinggi dan interval yang sedikit lebih lama antara suntikan pertama dan kedua.
Kedua vaksin tersebut terbukti sangat efektif mencegah Covid-19 pada ujicoba tahap ketiga.
Analisis kemarin menunjukkan tingkat penularan yang lebih tinggi di antara orang-orang yang sudah divaksin 13 bulan lalu dibandingkan dengan orang yang divaksin 8 bulan lalu. Uji coba ini berlangsung dari Juli-Agustus, ketika Delta merupakan varian yang dominan. Penelitian ini belum dikaji oleh peneliti lain.
Moderna pada 1 September lalu mengajukan izin penggunaan dosis ketiga kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Hoge mengatakan data dari penelitian terhadap dosis tambahan menunjukkan vaksin dapat meningkatkan antibodi penetralisir ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang terlihat setelah dosis kedua.
"Kami percaya ini akan mengurangi kasus Covid-19," jelasnya. "Kami juga yakin dosis ketiga dari mRNA-1273 memiliki kesempatan untuk memperpanjang kekebalan tubuh secara signifikan sepanjang tahun depan saat kami berusaha untuk mengakhiri pandemi."
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaTerdapat dua jenis vaksin polio yaitu berupa suntik dan tetes yang bisa diberikan pada anak. Apa perbedaannya?
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca Selengkapnya