Moderna Klaim Vaksinnya 93 Persen Masih Efektif Setelah Enam Bulan dari Dosis Kedua
Merdeka.com - Moderna mengatakan pada Kamis kemanjuran vaksin COVID-19 buatannya masih sekitar 93 persen setelah dosis kedua, hampir tak berubah dari efikasi 94 persen yang dilaporkan dalam uji klinis pertama.
Angka itu lebih baik ketimbang data yang dirilis rivalnya, Pfizer dan BioNTech, pekan lalu yang mengatakan efikasi vaksin mereka turun menjadi sekitar 84 persen enam bulan setelah suntikan kedua.
Kedua vaksin tersebut sama-sama berbasis teknologi messenger RNA (mRNA).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Apa manfaat vaksin Mpox? Dengan adanya persetujuan dari dua lembaga kesehatan internasional dan nasional tersebut, vaksin Mpox telah dipastikan keamanannya dan siap digunakan untuk melindungi masyarakat dari penularan virus Mpox (MPXV).
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
"Kami sangat senang kemanjuran vaksin COVID-19 kami stabil di 93 persen mulai empat hingga enam bulan," kata Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancel dalam pernyataan, seperti dilansir laman Antara mengutip Reuters, Kamis (6/8).
"Durasi yang kuat ini akan menguntungkan ratusan juta orang yang telah disuntik vaksin Modern hingga saat ini."
Vaksin yang tahan lama membuat rentang waktu penyuntikan antardosis yang lebih panjang, terlepas dari perlu tidaknya pemberian dosis tambahan untuk mencegah COVID-19.
Otoritas kesehatan publik di seluruh dunia yang tengah bergumul dengan varian Delta masih berdebat apakah dosis tambahan aman, efektif, dan diperlukan.
Pfizer berencana mengajukan izin untuk pemberian dosis ketiga vaksinnya bulan ini, dan sejumlah negara seperti Israel telah mulai atau akan memvaksin penduduk yang lebih tua atau yang rentan.
Moderna mengatakan penelitiannya pada tiga kandidat vaksin penguat yang berbeda masih berlangsung untuk melihat kemanjuran terhadap varian-varian yang jadi perhatian, seperti Gamma, Beta, dan Delta.
Kadar antibodi penetralisir usai pemberian dosis penguat mendekati level yang teramati setelah suntikan dosis kedua.
Vaksin Moderna telah disetujui untuk penggunaan darurat pada orang dewasa di AS pada Desember.
Sejak itu, lebih dari 50 negara sudah mengizinkan vaksin itu untuk diberikan kepada orang dewasa secara darurat atau bersyarat.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaTerdapat dua jenis vaksin polio yaitu berupa suntik dan tetes yang bisa diberikan pada anak. Apa perbedaannya?
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca Selengkapnya