Moderna Yakin Vaksinnya Bisa Cegah Varian Baru Virus Corona
Merdeka.com - Moderna Inc menyampaikan pada Senin, pihaknya yakin vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan bisa mencegah varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. Namun demikian pihaknya akan menguji suntikan penguat baru untuk varian Afrika Selatan setelah menyimpulkan respons antibodi dapat dikurangi.
Perusahaan itu menyampaikan dalam sebuah rilis, pihaknya tak menemukan pengurangan respons antibodi terhadap varian yang ditemukan di Inggris. Terhadap varian Afrika Selatan, ditemukan ada pengurangan respons antibodi tapi diyakini regimen dua dosis akan memberikan perlindungan.
Munculnya varian baru di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil menimbulkan kekhawatiran mutasi virus dapat membuat vaksin menjadi kurang efektif.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
Moderna mengatakan sedang melihat apakah suntikan penguat (booster) - baik dari vaksin yang ada atau dari suntikan baru yang dirancang untuk melindungi diri dari varian Afrika Selatan - dapat tersedia di masa yang akan datang jika bukti yang muncul perlindungan tersebut menurun.
“Virus tidak akan berhenti,” ujar Presiden Moderna, Stephen Hoge, dikutip dari Reuters, Selasa (26/1).
“Sementara varian saat ini tampaknya terlindungi dengan baik oleh vaksin Covid-19 kami, penting bagi kami untuk tetap waspada dan mengembangkan alat potensial dan tindakan pencegahan yang memungkinkan kami untuk terus mengalahkan pandemi.”
Moderna berharap vaksinnya saat ini akan tetap protektif setidaknya selama satu tahun setelah menyelesaikan suntikan dua dosis. Tak diharapkan untuk menguji dosis ketiga sampai setidaknya enam bulan setelah pengujian selesai.
Pengamat Jefferies Michael Yee mengatakan dalam catatan penelitiannya, hal menggembirakan respons antibodi vaksin Moderna terhadap varian Afrika Selatan masih di atas level yang memberikan perlindungan.
Yee menambahkan, kecepatan Moderna dalam merancang kandidat suntikan booster baru adalah bukti fleksibilitas teknologi mRNA baru yang menjadi dasarnya.
Pakar penyakit menular Universitas Pennsylvania dan anggota panel penasehat vaksin FDA, Dr Paul Offit mengatakan dia hanya khawatir vaksin tidak akan melindungi terhadap varian tersebut.“Agak mengkhawatirkan bahwa Anda melihat respons antibodi penetral yang lebih rendah, tetapi itu tidak berarti bahwa Anda tidak terlindungi,” jelasnya seraya menambahkan bahkan tingkat yang lebih rendah ini mungkin masih cukup untuk melindungi dari infeksi serius.
“Tujuan dari vaksin ini adalah untuk menjauhkan Anda dari rumah sakit dan menjauhkan Anda dari kamar mayat. Jika Anda mendapatkan infeksi bergejala atau infeksi gejala ringan yang tidak membebani sistem perawatan kesehatan.”
Pfizer Inc dan BioNTech juga mengatakan tes menunjukkan vaksin mereka efektif terhadap varian yang ditemukan di Inggris, tetapi belum mengungkapkan hasil terhadap varian Afrika Selatan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnya