Moskow: AS Berencana Tuduh Rusia Pakai Senjata Pemusnah Massal di Ukraina
Merdeka.com - Rusia menyebut Amerika Serikat berencana memakai senjata pemusnah massal di Ukraina untuk menyalahkan Rusia.
"Amerika Serikat tengah menyiapkan sebuah provokasi yang bertujuan menuduh angkatan bersenjata Rusia memakai senjata kimia, biologi, atau senjata nuklir taktis," kata Letnan Jenderal Igor Kirilov, kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi kemarin, seperti dilansir laman Russia Today, Sabtu (23/4).
Menurut Kirilov, rencana AS itu meliputi "tiga skenario". Skenario yang paling mungkin, kata dia, adalah tuduhan serangan terhadap warga sipil atau penghancuran bangunan di Ukraina yang melibatkan komponen senjata pemusnah massal.
-
Kenapa serangan terjadi di Kharkiv? Lebih dari dua tahun setelah invasi Rusia, serangan rudal dan pesawat nirawak telah melumpuhkan kapasitas pembangkit listrik Ukraina dan memaksa ibu kota Kyiv untuk memberlakukan pemadaman listrik dan mengimpor pasokan dari Uni Eropa.
-
Siapa yang diserang di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
-
Kapan serangan Rusia di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
-
Apa yang terjadi di Kharkiv? Video menunjukkan momen sebuah bom berpemandu Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di #Kharkiv,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
Kirilov mengklaim target yang potensial adalah Pusat Pembangkit Tenaga Nuklir Zaporozhskaya yang sudah dikuasai Rusia sejak awal Maret dan lokasi bekas pabrik kimia di Kamenskoye di sebelah timur Ukraina.
Media Ukraina RBC tahun lalu mengatakan pabrik di Kamenskoye memakai pengayaan uranium di masa Soviet dan masih mengandung sampah nuklir. Kirilov menuturkan Kementerian Pertahanan Rusia memperoleh dokumen yang memperlihatkan fasilitas itu dalam kondisi kritis.
Pilihan kedua yang disebut Kirilov melibatkan penggunaan senjata pemusnah massal diam-diam dalam jumlah sedikit.
Dia mengatakan Pentagon awalnya berencana mengerahkan senjata pemusnah massal di Azovstal, pabrik baja di Pelabuhan Azov di Kota Mariupol.
Pilihan terakhir adalah apa yang disebut Kirilov "penggunaan senjata pemusnah massal di medan pertempuran." Dia mengatakan senjata semacam itu bisa digunakan di wilayah Donbass di Kota Slavyanks dan Kramatrosk yang dekat dengan garis depan pertempuran dan dikuasai oleh Kiev. Kirilov menyebut pilihan terakhir ini adalah yang paling kecil kemungkinannya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rusia menyatakan bahwa doktrin nuklir terbarunya harus dipahami sebagai peringatan bagi negara-negara Barat.
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang termasuk dua anak-anak tewas dan 111 orang luka-luka usai serangan Ukraina.
Baca SelengkapnyaKonflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.
Baca SelengkapnyaBabak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaTeror tiga drone di Kota Moskow, Rusia telah merusak dua gedung perkantoran.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaSetidaknya 144 drone tempur meluncur dari Ukraina ke sejumlah wilayah Rusia, termasuk Ibu Kota Moskow.
Baca SelengkapnyaRusia menghujani Kiev dan kota lain di Ukraina dengan puluhan rudal pada 8 Juli 2024. Salah satu serangannya menghancurkan sebuah rumah sakit anak.
Baca Selengkapnya"Sejauh ini tidak ada ancaman yang dianggap kredibel," kata FBI, Rabu (6/11).
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.
Baca Selengkapnya