Motif terselubung Saudi bikin marah Iran usai pancung ulama Syiah
Merdeka.com - Hanya dalam hitungan jam setelah Kerajaan Arab Saudi memancung seorang ulama Syiah karismatik, ketegangan menyebar di Timur Tengah. Ratusan warga di Ibu Kota Teheran, Iran, pada Sabtu (2/1) malam menyerbu Kedutaan Besar Saudi. Massa yang gagal dikendalikan polisi berhasil merangsek ke lantai tiga gedung kedubes, membakar beberapa perabotan.
Polisi Iran menangkap 40 pengunjuk rasa yang terlibat pembakaran. Adapun di Kota Mashhad, Iran, bendera Saudi dicopot dari halaman Kantor Konsulat Jenderal setelah massa merusak pagar.
Massa Syiah di Libanon, Irak, maupun Iran, ramai-ramai mengecam Saudi. Pangkal masalahnya adalah eksekusi mati Syekh Nimr al-Nimr, sehari sebelumnya oleh kerajaan bermazhan Islam Sunni tersebut.
-
Kenapa Pangeran Salman memulai proyek ini? Tujuan proyek ini adalah melestarikan situs-situs kepurbakalaan dan arkeologi di negara kerajaan tersebut serta mempromosikan Jeddah yang bersejarah sebagai destinasi budaya dan wisata, sesuai Visi Saudi 2030.
-
Siapa yang gelar rapat bahas situasi Timur Tengah? Presiden Jokowi hari ini dijadwalkan menggelar rapat khusus membahas situasi geopolitik terkini menyusul serangan Iran ke Israel yang memicu ketegangan di Timur Tengah yang dikhawatirkan berdampak terhadap Indonesia.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Bagaimana strategi Shin Tae-yong membuat Arab Saudi tertekan? 'Shin Tae-yong berhasil mengejutkan Roberto Mancini dan para pemainnya. Timnya mengandalkan serangan dari sisi lapangan dan membangun serangan balik yang sebagian besar membuat tim Saudi merasa tertekan,' ulas mereka.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Siapa yang memimpin Arab Saudi saat embargo minyak terjadi? Embargo minyak dilakukan oleh Pemimpin Arab Saudi, Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud pada negara-negara pendukung Israel.
Nimr dipancung bersama 46 tahanan yang dianggap terlibat jaringan teroris. Berbeda dari narapidana lain yang terbukti bergabung dengan Al Qaidah, Nimr adalah ulama di balik aksi unjuk rasa minoritas Syiah di kawasan timur laut Saudi. Nimr terlibat demonstrasi pada 2011, kemudian ditangkap polisi di Negeri Petro Dollar itu.
Seakan mendukung tindakan para pengunjuk rasa yang merusak kedutaan, Pemimpin Spiritual Iran, Ayatullah Ali Khamenei, menyatakan Saudi telah sengaja memancing keributan. Nimr dianggap sosok yang mengedepankan unjuk rasa damai, bukan aksi terorisme.
"Akan ada pembalasan dari Allah terhadap tindakan rezim Saudi," kata Khamenei dalam pernyataan tertulis di situs pribadinya, seperti dilansir Kantor Berita ISNA, Minggu (3/1).
Tak cuma Khamenei, Garda Revolusi maupun Kementerian Luar Negeri Iran melansir protes keras atas eksekusi Saudi.
Perang kata-kata berlanjut dengan saling gertak diplomatik. Iran memanggil Dubes Saudi di negaranya untuk mempertanyakan alasan Nimr dieksekusi. Sebaliknya, di Riyadh, Dubes Iran dikirimi nota protes oleh kerajaan karena sikap pemerintah Negeri Mullah dianggap mengintervensi kebijakan dalam negeri Saudi.
"Dengan dukungan terhadap perusakan aset-aset Saudi serta protes berlebihan yang dilandasi sektarianisme, Iran terbukti mendukung terorisme di kawasan," tulis Kementerian Luar Negeri Saudi dalam surat terbuka kepada Saudi Press Agency.
Unjuk rasa warga Iran di Kedutaan Saudi ©2016 Merdeka.comUnjuk rasa meluas 24 jam terakhir. Protes atas kebijakan Saudi terjadi di Bahrain, memaksa polisi melontarkan gas air mata. Kerusuhan pun terjadi di dalam negeri Saudi. Kepolisian Saudi sampai mengirim kendaraan lapis baja ke Kawasan Qatif, lokasi bermukim warga Syiah paling banyak di kerajaan itu, untuk meredam ketegangan.
Pengamat politik Timur Tengah, Simon Tisdall, mengulas tujuan Saudi memancing keributan dengan kawasan Syiah lewat eksekusi Nimr. Dia meyakini Raja Salman, sang pemimpin Kerajaan Bani Saud, sudah memahami risiko adanya protes keras.
Tisdall menduga, dengan memancing Iran bersikap keras, maka Saudi akan diuntungkan di beberapa front peperangan. Teheran diharapkan mendanai pejuang anti-Saudi, sehingga kas mereka menipis. Ekonomi Iran baru pulih menjelang akhir 2015, setelah sanksi ekonomi Barat dihapuskan berkat perjanjian nuklir.
Jika Iran terpancing mendanai gerakan anti-Saudi, maka (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaPutra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.
Baca SelengkapnyaSaudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaYuni berharap keadilan memihak kepada sang kekasih. Keinginannya tak muluk, gadis cantik ini ingin pelaku dihukum yang setimpal.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut sengaja dikirim pelaku dengan maksud agar keluarga Imam segera mencari uang Rp50 juta untuk menebus korban.
Baca SelengkapnyaFoto tersebut diunggah tentara Israel di akun Instagramnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Muhammad MTA, Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki secara khusus akan memberikan asistensi terhadap kasus ini.
Baca SelengkapnyaSosok ulama dari Tanah Minangkabau ini begitu taat dalam menegakkan ajaran-ajaran Islam dan memicu adanya gerakan Paderi.
Baca SelengkapnyaPresiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaTiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian ini.
Baca SelengkapnyaSosok Raja Yordania yang disebut sebagai pengkhianat usai tembaki drone Iran yang serang israel.
Baca Selengkapnya