Mumi Bocah Mesir Dikubur dengan Jantung Kedua Terbuat dari Emas, Ini Tujuannya

Merdeka.com - Pemindaian digital mumi Mesir mengungkap seorang bocah remaja dikubur dengan "jantung kedua" yang terbuat dari emas, juga puluhan jimat yang diyakini orang Mesir kuno penting untuk kehidupan di akhirat.

Mumi yang tersimpan di lantai dasar Museum Mesir di Kairo sejak 1916 itu berasal dari tahun 300 SM pada periode Ptolomeus.

Sahar Saleem di Universitas Kairo memindai mumi ini dengan tomografi terkomputasi (CT), yang melibatkan ratusan gambar sinar-X resolusi tinggi untuk menampilkan kerangka dan jaringan lunak. Pemindaian tersebut mengungkap ada 49 jimat dari 21 jenis yang berbeda.

Selain menemukan scarab atau kumbang emas berukuran 3 sentimeter di rongga dada mumi, yang melambangkan hati, Saleem dan timnya menemukan lidah emas di dalam area mulut tengkorak, sebuah jimat berbentuk dua jari di samping bekas sayatan pembalseman di perut, paha kiri, dan jimat lainnya yang terbuat dari emas, batu semi mulia dan keramik berwarna cerah.

Jantung anak laki-laki itu sendiri tetap berada di dada, sebagai simbol spiritual, kata para peneliti, seperti yang biasa terjadi pada mumi Mesir. Demikian dikutip dari laman New Scientist, Rabu (25/1).

Jimat-jimat tersebut dimaksudkan sebagai alat perlindungan saat perjalanan di akhirat setelah seseorang meninggal dunia.

Saleem mengatakan, keluarga bocah tersebut memilih proses pembalseman dengan level yang sangat mahal. Tujuannya agar bocah tersebut lebih siap menghadapi kehidupan setelah kematiannya, dan juga dilengkapi dengan berbagai jimat demi keselamatannya di akhirat.

Para peneliti menggunakan CT-scan untuk merekonstruksi bentuk tiga dimensi jantung emas tersebut. Jantung emas itu membuat takjub para peneliti setelah dicetak.

"Ada tanda terukir di belakang cetakan jimat #D itu yang berisi prasasti dan mantra," jelas Saleem.

Prasasti atau tulisan pada jimat itu salah satunya diambil dari ayat sebuah kitab berjudul Book of the Dead atau Kitab Kematian, yang menyatakan jimat jantung itu diperlukan untuk membungkam hati ketika diadili oleh dewa-dewa saat menuju akhirat.