Muncul video pemenggalan, ISIS bunuh semua sandera Jepang
Merdeka.com - Sebuah rekaman menampilkan pemenggalan pria berparas oriental, beredar di Internet sejak kemarin (31/1). Video itu dilansir oleh situs Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), sehingga disinyalir sosok tersebut adalah Kenji Goto, wartawan Jepang yang sejak dua pekan terakhir menjadi tawanan.
The Guardian melaporkan, Minggu (1/2), seperti video pemenggalan ISIS lainnya, eksekutor menggunakan penutup kepala. Sedangkan Goto hanya menunduk jelang detik-detik akhir hidupnya. Proses kejam tidak diperlihatkan detail, hanya kepala yang sudah terpisah diletakkan di belakang jasad korban.
Pemerintah Jepang belum berkomentar mengenai keaslian video tersebut serta penyebab gagalnya upaya penyelamatan Kenji Goto.
-
Kenapa pejabat Jepang mengundurkan diri? Kejadian tersebut menyebabkan Presiden Sistem Pensiun Jepang, Toichiro Mizushima mengundurkan diri dari jabatannya.
-
Kapan Jepang menyerah? Serangan bom atom ini mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, pada 15 Agustus 1945.
-
Data apa yang bocor di Jepang? Kebocoran data tersebut melibatkan nama, nomor identifikasi, tanggal lahir, dan alamat.
-
Apa yang terjadi pada serangan bom di Kano? Tiga bom meledak di luar masjid Central Mosque di Kano, yang menewaskan sekitar 120 orang dan melukai sekitar 260 jamaah saat mereka sedang melaksanakan salat Jumat.
-
Mengapa Jepang gunakan perwira muslim? Agar pendekatan dengan orang muslim bisa berjalan dengan baik, pihak Jepang banyak menyebarkan perwira muslim sebagai agen informan mereka.
-
Siapa yang dianggap sebagai penyebab gempa di Jepang? Menurut mitologi Jepang, gempa bumi yang kerap mengguncang Negeri Sakura disebabkan oleh gerakan Namazu. Namazu adalah seekor lele raksasa yang disegel Dewa Kashima di lapisan lumpur di bawah permukaan tanah.
Adapun, Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga secara tidak langsung mengakui pihaknya gagal menyelamatkan Goto hingga akhirnya dipenggal.
"Saya tidak bisa menahan amarah terhadap tindakan biadab dari teroris seperti ini," seperti dikutip dari Reuters.
Keberadaan sandera warga negara Jepang di tangan ISIS baru diketahui akhir Januari lalu. Pembela khilafah radikal ini menuntut uang tebusan senilai Rp 2,5 triliun supaya Kenji Goto dan Haruna Yukawa selamat.
Goto berprofesi sebagai wartawan yang sengaja memantau kondisi kemanusiaan di Suriah. Sedangkan Yukawa adalah pengusaha yang belum jelas apa motivasinya datang ke wilayah konflik. Pekan lalu, dipastikan Yukawa telah dipenggal lebih dulu.
Setelah satu sandera Jepang tewas, ISIS ganti menutut pertukaran tahanan Al Qaidah. Selain Goto, yang dijanjikan akan bebas adalah pilot Yordania bernama Muath al-Kaseasbeh.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Narasi yang beredar dalam unggahan video yang berbunyi “KEMUSNAHAN RAS MANUSIA sudah dekat..!! 4 ROBOT MENEMBAK 29 ILMUWAN DI JEPANG”
Baca SelengkapnyaTiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian ini.
Baca SelengkapnyaIsrael menembakkan artileri ke rombongan jurnalis yang meliput di Libanon selatan, menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaKadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima segala informasi.
Baca SelengkapnyaMembunuh jurnalis di tengah konflik adalah pelanggaran hukum internasional
Baca SelengkapnyaKorban disebut pedagang obat-obatan ilegal di Ciputat, Tanggerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaKeluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaSaat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaDalam berkas dakwaan terungkap dari ulahnya membohongi keluarga Iwan, Serda Ardan bisa mengantongi Rp200 juta lebih.
Baca SelengkapnyaKepala Pengadilan Militer akan menetapkan majelis hakimnya untuk menyidangkan kasus tersebut.
Baca Selengkapnya