Mungkinkah Kecerdasan Buatan Bisa Bantu Memprediksi Pandemi Berikutnya di Masa Depan?
Merdeka.com - Sebagian besar penyakit menular ke manusia adalah zoonosis, disebabkan virus yang asalnya menulari spesies binatang lainnya, seperti Covid-19.
Mengidentifikasi virus-virus semacam itu, khususnya yang berisiko tinggi, dapat sangat meningkatkan prioritas penelitian dan pengawasan, berdasarkan temuan penelitian terbaru.
Penelitian baru, diterbitkan dalam PLOS Biology pekan lalu oleh para peneliti dari Universitas Glasgow, Skotlandia, memperkirakan mesin pembelajaran kecerdasan buatan atau AI menggunakan genom virus bisa memprediksi kemungkinan bahwa virus hewan akan menginfeksi manusia.
-
Apa itu zoonosis? Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
-
Kenapa zoonosis berbahaya? Beberapa penyakit zoonosis memiliki potensi untuk menyebabkan wabah dan pandemi global, mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
-
Bagaimana peneliti mengidentifikasi virus di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana penyakit misterius ini menyebar? 'Tidak jelas kapan wabah ini dimulai karena akan tidak biasa bagi begitu banyak anak untuk terpengaruh begitu cepat,' Dan Silver, seorang pelapor ProMED.
Mengidentifikasi penyakit-penyakit zoonosis ini lebih awal merupakan tantangan besar karena hanya sejumlah kecil dari perkiraan 1,67 juta virus binatang bisa menginfeksi atau menulari manusia.
Para peneliti ini awalnya mengumpulkan data 861 spesies virus dari 36 keluarga ketika mereka pertama kali memutuskan mengembangkan model mesin pembelajaran yang menggunakan pengurutan genom virus.
Setelah itu, mereka kemudian membuat model pembelajaran mesin yang menetapkan kemungkinan infeksi manusia saat terpapar virus zoonosis berdasarkan pola dalam genom virus.
Para penulis kemudian menerapkan model berkinerja terbaik untuk menganalisis pola potensi zoonosis yang diprediksi dari genom tambahan yang diambil sampelnya dari berbagai spesies.
“Temuan kami menunjukkan bahwa potensi zoonosis virus dapat disimpulkan secara mengejutkan dari urutan genom mereka,” tulis para peneliti, dikutip dari Al Arabiya, Minggu (3/10).
“Dengan menyoroti virus dengan potensi terbesar untuk menjadi zoonosis, peringkat berbasis genom memungkinkan karakterisasi ekologi dan virologi lebih lanjut untuk ditargetkan secara lebih efektif.”
Para peneliti juga mengatakan, “Temuan ini menambahkan bagian penting pada jumlah informasi yang dapat kami ekstrak dari urutan genetik virus menggunakan teknik AI,” kata rekan penulis Simon Babayan.
“Sekuens genomik biasanya yang pertama, dan seringkali hanya itu, informasi yang kami miliki tentang virus yang baru ditemukan, dan semakin banyak informasi yang dapat kami ekstrak darinya, semakin cepat kami dapat mengidentifikasi asal virus dan risiko zoonosis yang mungkin ditimbulkannya.”
Keterbatasan
Para peneliti mengatakan, model tersebut hanyalah langkah pertama dalam mengidentifikasi virus hewan yang berpotensi menginfeksi manusia dan virus yang disorot oleh model tersebut memerlukan konfirmasi uji laboratorium sebelum studi lebih lanjut.
Sementara model ini dapat memprediksi apakah virus dapat menginfeksi manusia, itu hanya salah satu bagian dari risiko yang lebih luas.
Tingkat risiko virus zoonosis juga tergantung pada seberapa merusaknya pada manusia, serta kemampuannya untuk menularkan dari satu orang ke orang lain dan kondisi ekologis pada saat menular ke manusia.
“Karena semakin banyak virus yang digambarkan, semakin efektif model pembelajaran mesin kami dalam mengidentifikasi virus langka yang harus dipantau secara ketat dan diprioritaskan untuk pengembangan vaksin pendahuluan,” jelas Babayan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaVirus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca Selengkapnyaeneliti mengembangkan AI yang dapat mendeteksi kanker dan infeksi virus sejak dini dengan analisis gambar sel resolusi tinggi.
Baca SelengkapnyaJumlah populasi nyamuk di seluruh dunia terungkap. Angkanya begitu fantastis.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini menunjukkan virus mungkin memainkan peran lebih besar dalam evolusi kita daripada yang kita sadari.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan ilmiah tentang insting hewan tatkala ada bencana.
Baca SelengkapnyaVirus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaKepunahan spesies di Bumi puluhan ribu tahun lalu diduga disebabkan virus, virus yang masih ada di zaman modern ini.
Baca Selengkapnya