Murid muslim tolak salaman, guru di Jerman gelar boikot
Merdeka.com - Guru-guru di Sekolah Kurt-Tucholsky di Hamburg, Jerman, menggelar protes setelah seorang siswa muslim laki-laki menolak bersalaman dengan guru perempuan atas alasan agama.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (13/7), siswa laki-laki itu justru menyorongkan pergelangan tangannya ketika si guru perempuan hendak mengajak salaman.
"Jangan tersinggung, agama saya melarang saya melakukan itu (salaman). Saya tidak bermaksud tidak hormat kepada Anda," ujar siswa laki-laki itu kepada guru perempuannya pada insiden Kamis pekan lalu.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada madrasah? Pengadilan India mengeluarkan larangan efektif terhadap sekolah-sekolah madrasah agama Islam di Negara Bagian Uttar Pradesh yang merupakan salah satu negara bagian dengan populasi terpadat di India.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Atas kejadian itu rekan si guru marah dan meminta siswa itu dipulangkan ke rumah tapi kepala sekolah Andrea Ludtke menolak.
Kelima guru yang menggelar protes akhirnya memilih keluar sekolah di tengah perdebatan antara siswa dan murid lain serta guru yang masih mengajar.
Setelah kejadian itu Ludtke mengatakan tujuh guru memboikot sebuah acara perayaan di sekolah.
"Murid itu bukan ekstremis. Kami ingin memberitahu bahwa perbuatan semacam itu tidak boleh dilakukan (menolak salaman). Ini kasus pertama kali di sekolah ini," kata Ludtke.
Katajun Amirpur, profesor studi Islam dia Akademi Agama Dunia di Hamburg mengatakan, dalam Islam ada perbedaan pendapat soal bersalaman antara laki-laki dan perempuan bukan muhrim.
"Sebagian laki-laki ada yang bersalaman dengan perempuan. Bisa ada beda penafsiran," kata dia. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hakim menolak argumen dari murid tersebut dan mendukung keputusan sekolah.
Baca SelengkapnyaSekolah-sekolah di Prancis menyuruh pulang siswi-siswi muslim karena mereka menolak melepaskan abaya atau pakaian muslimah mereka.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaKepsek menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.
Baca SelengkapnyaPenggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPertikaian antara murid dan guru ini ujungnya berakhir damai, padahal sang guru mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaTak hanya siswa, para guru yang datang terlambat juga tidak diizinkan masuk ke sekolah.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca SelengkapnyaMayoritas warganet setuju dan mendukung aksi guru tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi guru ini berbuntut panjang. Orang tua murid tidak terima anaknya diperlakukan demikian.
Baca SelengkapnyaOrang tua tersebut tidak setuju dengan hukuman yang diterima anaknya
Baca Selengkapnya