Mursi tolak akui pengadilan Mesir

Merdeka.com - Mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi menolak kewenangan pengadilan Mesir yang menurut rencana akan mengadilinya pekan depan atas tuduhan menghasut pembunuhan. Ini dikatakan para pendukungnya kemarin.
Mursi, seorang tokoh Islam dari kelompok Ikhwanul Muslimin yang menjadi presiden terpilih pertama Mesir, digulingkan militer pada 3 Juli setelah protes besar-besaran terhadap pemerintahnya yang baru berumur satu tahun itu, seperti dilansir surat kabar the Times of India, Selasa (29/10).
Menurut rencana Mursi akan diadili bersama dengan 14 orang lainnya pada 4 November atas tuduhan menghasut pembunuhan terkait dengan bentrokan antara pendukungnya dan pihak lawannya di luar istana kepresidenan pada Desember 2012.
"Tidak ada pengacara yang akan membela Presiden Muhammad Mursi, baik dari warga Mesir maupun asing, sebab presiden tidak mengakui pengadilan itu atau setiap tindakan dan proses hasil dari kudeta itu," kata Aliansi Anti-Kudeta yang dipimpin Ikhwanul Muslimin dalam sebuah pernyataannya.
Kelompok itu mengatakan satu tim pengacara Mesir akan menghadiri sidang pengadilan itu dengan Mursi, tetapi hanya untuk memantau proses itu, tidak untuk membela dia.
Aliansi Anti-Kudeta menyebut pernyataan mereka itu dipicu oleh laporan-laporan palsu dari kelompok media pro-militer yang mengatakan Ikhwanul Muslim telah menunjuk para pengacara dari Turki dan Qatar untuk mendampingi Mursi.
Mereka juga menyerukan agar para pegiat hak asasi internasional dan para pengacara untuk menghadiri sidang itu untuk melihat langsung penginjakan keadilan itu.
Aliansi Anti-Kudeta telah menyerukan dilakukannya protes massa di hari saat sidang itu berlangsung. Ini meningkatkan kekhawatiran mengenai kekerasan lebih lanjut di Negeri Sungai Nil itu.
Pasukan keamanan melakukan tindakan keras terhadap para pendukung Mursi pada Agustus lalu. Mereka membubarkan dengan keras dua kamp protes di Ibu Kota Kairo.
Lebih dari seribu orang tewas sejak Mursi digulingkan yang sebagian besar adalah pendukungnya. Pihak berwenang juga menahan lebih dari 2.000 anggota kelompok Islam termasuk sebagian besar pemimpin Ikhwanul Muslimin.
Mursi telah ditahan militer sejak dia digulingkan, di sebuah tempat tidak diketahui.
Penahanan-penahanan itu tidak membuat para pendukung Mursi diam. Mereka kerap menyelenggarakan demonstrasi, yang berubah menjadi aksi kekerasan melawan musuh-musuh mereka dan pasukan keamanan.
Sementara itu kelompok militan Islam menyerang kelompok Kristen Koptik dan pasukan keamanan, terutama di Mesir Hulu dan memburuk menjadi kerusuhan di Semenanjung Sinai.
Para lawan Mursi menuduh dia tidak becus menjalani pemerintah dan menuduh Ikhwanul Muslimin berusaha memonopoli kekuasaan setelah penggulingan mantan Presiden Husni Mubarak pada 2011. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya