Muslim Gaza salat di gereja di tengah ancaman serangan Israel
Merdeka.com - Bagi warga Gaza bernama Mahmud Khalaf ini adalah pengalaman baru yang aneh, sujud untuk melaksanakan salat sehari-hari di bawah tatapan ikon Yesus Kristus.
Tapi sejak perang di Gaza dimulai, dia tidak punya pilihan selain melaksanakan salat di sebuah gereja, tempat di mana dia berlindung dan mengungsi setelah serangan udara dari Israel menghantam wilayahnya di utara Gaza, seperti dilansir situs Asia One, Sabtu (26/7).
"Mereka mengizinkan kami salat. Ini mengubah pandangan saya terhadap warga Kristen. Saya benar-benar tidak tahu sebelumnya, tetapi mereka sudah menjadi saudara kami," kata Khalaf, 27 tahun, yang mengaku dia tidak pernah menyangka akan melakukan salat di sebuah gereja.
-
Apa yang dilakukan warga Yahudi Israel kepada pria Kristen Palestina? Aksi tak terpuji dilakukan warga Israel usai meludahi pria Kristen Palestina dan anaknya di Yerusalem.
-
Apa yang terjadi di Gaza? Genosida masih terus terjadi di Gaza, Palestina.
-
Bagaimana konflik Israel dan Palestina dimulai? Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas.
-
Apa yang terjadi pada pria Palestina? Kondisi Moazaz sangat buruk dan lemah. Dahulu ia dikenal kekar dan berotot namun kini sangat tak berdaya.
-
Siapa yang memberi klarifikasi soal Palestina? Mengomentari hal ini, Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa mengungkapkan, belum munculnya negara Palestina pada aplikasi Whoosh, hal itu terjadi beberapa waktu lalu aplikasi belum terupdate versi terbaru.
"Kami (kaum muslim) melaksanakan salat bersama-sama tadi malam," kata dia. "Di sini, cinta antara kaum Muslim dan Nasrani telah tumbuh."
Berjalan ke dalam halaman Gereja Saint Porphyrius di Kota Gaza, para jamaah disambut dengan kata "marhaban" oleh warga Kristen yang membantu di gereja itu.
Khalaf meninggalkan rumahnya di Shaaf setelah daerah itu berubah menjadi target pesawat tempur Israel. Tapi kini dia merasa lega setelah menemukan tempat perlindungan bersama sekitar 500 pengungsi muslim lainnya.
"Warga Kristen membawa kami masuk. Kami berterima kasih kepada mereka untuk itu, untuk berdiri di samping kami," ucap dia.
Khalaf kini terbiasa melaksanakan salat di tempat suci agama lain, sebuah pemandangan kontradiksi selama menjalankan puasa di bulan suci Ramadan.
Saban hari Khalaf menghadapkan kiblatnya ke Makkah, melantunkan ayat-ayat suci Alquran dan sujud dalam salat seakan dia berada di masjid.
Para pendeta dan warga gereja telah hormat kepada para tamu mereka dari kaum muslim selama Ramadan.
"Meski warga Kristen tidak berpuasa, tapi mereka sengaja menghindari makan di depan kami saat siang hari. Mereka tidak merokok atau minum di sekitar kita," jelas Khalaf.
Tapi dia mengakui merasa sulit untuk berkonsentrasi menjalankan ibadah pusa selama konflik berdarah dan tanpa pandang bulu, yang telah menewaskan lebih dari 1.000 warga Palestina, di mana sebagian besar di antaranya warga sipil.
"Saya seorang muslim yang taat, tapi saya telah merokok selama bulan Ramadan. Saya tidak puasa, saya terlalu takut dan tegang dengan adanya perang ini."
Warga Kristen di Gaza telah berkurang jumlahnya menjadi sekitar 1.500 orang ketimbang populasi warga muslim Sunni berjumlah 1,7 juta orang.
Komunitas Kristen di Gaza, seperti di tempat lain di Timur Tengah, telah menyusut karena konflik dan pengangguran.
Tapi teror yang berlangsung di Gaza semata-mata telah memupuk rasa persaudaraan.
"Yesus berkata, kasihilah sesamamu, bukan hanya keluarga Anda, tetapi kolega Anda, teman sekelas Anda, baik itu Muslim, Syiah, Hindu, Yahudi," kata relawan Kristen Tawfiq Khader. "Kami membuka pintu kami untuk semua orang." (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivis pro-Palestina asal Australia kagum dengan khutbah sholat jumat di Gaza.
Baca SelengkapnyaKisah dua wanita Kristen Palestina dibunuh tentara Israel di Gereja, Kristen Gaza semakin diambang punah.
Baca SelengkapnyaMereka melaksanakan salat tarawih di sebuah masjid dalam kondisi memprihatinkan. Seperti apa penampakannya?
Baca SelengkapnyaUmat Kristen Palestina merayakan Misa Paskah dengan penuh sukacita di tengah konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.
Baca SelengkapnyaDi tengah puing mereka khusyuk menjalankan ibadah di jalanan dekat dengan masjid yang hancur dibom Israel.
Baca SelengkapnyaIbadah yang digelar para jemaah di bawah reruntuhan bangunan tersebut justru nampak begitu khusyu.
Baca SelengkapnyaMereka tetap antusias salat berjamaah di tengah reruntuhan masjid.
Baca SelengkapnyaSetelah menyerang rumah sakit Kristen, Baptis Al-Ahli, Israel kembali menyerang sebuah gereja tertua di Gaza di mana para pengungsi berlindung.
Baca SelengkapnyaDi tengah reruntuhan yang menjadi saksi bisu serangan udara Israel, warga Palestina di Jalur Gaza berkumpul untuk melaksanakan salat Iduladha apa adanya.
Baca SelengkapnyaStasiun televisi Aljazeera menayangkan cuplikan video yang ditemukan dari kamera tentara Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaPendeta Gereja Baptis di Jalur Gaza berinisiatif mengubah rumah ibadahnya menjadi klinik untuk merawat korban perang.
Baca SelengkapnyaMomen pria Indonesia berkunjung ke komplek Masjidilaqsa.
Baca Selengkapnya