Muslim Prancis Tuntut Facebook dan YouTube karena Tayangkan Penembakan Selandia Baru
Merdeka.com - Salah satu organisasi yang mewakili muslim Prancis menuntut jejaring sosial Facebook dan YouTube dengan tuduhan penghasut kekerasan karena membiarkan video penembakan di Selandia Baru beredar di situs mereka.
Dewan Iman Muslim Prancis (CFCM) mengatakan kedua perusahaan itu sudah mengedarkan materi yang mendukung terorisme dan melukai rasa kemanusiaan. Sejauh ini belum ada komentar dari Facebook dan YouTube atas tuntutan ini.
Laman Aljazeera melaporkan, Selasa (26/3), penembakan di dua masjid di Christchurch 15 Maret lalu yang menewaskan 50 orang dan melukai puluhan lainnya, disiarkan langsung melalui Facebook selama 17 menit dan video itu disalin kemudian di bagikan ke media sosial di dunia maya.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Dimana penembakan terjadi? Sebuah penembakan terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana penembakan terjadi? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
Facebook mengatakan mereka sudah menghapus ratusan ribu salinan video itu.
Namun cuplikan video penembakan itu masih bisa ditemukan di Facebook, Twitter, dan YouTube beberapa jam setelah serangan terjadi. Demikian pula di Instagram dan Whatsapp.
Abdullah Zekri, presiden pengawasan Islamofobia di CFCM mengatakan, organisasi mereka sudah mengajukan tuntutan hukum terhadap Facebook dan YouTube di Prancis.
Ketua Komisi Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat pekan lalu juga menulis surat kepada pimpinan empat perusahaan teknologi, menyerukan mereka untuk bekerja lebih baik lagi menghapus konten kekerasan di situs mereka.
Juru bicara Federasi Asosiasi Islam Selandia Baru (FIANZ) Anwar Ghani menyambut baik tindakan organisasi muslim Prancis itu.
"Mereka (Facebook dan YouTube) sudah gagal, kali ini fatal, ini adalah orang yang sedang mencari perhatian dan situs kalian dipilihnya untuk mengiklankan kejahatan," kata Ghani.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Macron kemarin menyebut media sosial dan video games berperan dalam memperparah kerusuhan di Parncis
Baca SelengkapnyaMassa muslim mengamuk setelah menuduh dua pria anggota komunitas Kristen melakukan penistaan Alquran. Ratusan orang ditangkap atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaBegini aksi tentara Israel hancurkan alat medis di RS Gaza sampai banyak dikecam publik.
Baca SelengkapnyaStasiun televisi Aljazeera menayangkan cuplikan video yang ditemukan dari kamera tentara Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael telah menghancurkan 1.000 masjid di Gaza sejak Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaBeredar video detik-detik jemaah sedang salat diguncang gempa diklaim terjadi di Maroko.
Baca SelengkapnyaTentara Israel ini melakukan pelecehan terhadap kitab suci umat Islam dengan tindakan tak pantas.
Baca SelengkapnyaPolda Sumut menangkap Lukman Dolok Saribu yang diduga menyebarkan kebencian terhadap umat Islam dan Palestina yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak di Prancis malah melakukan penggalangan dana untuk polisi pelaku pelaku penembakan remaja 17 tahun.
Baca SelengkapnyaPara tersangka berinisial IKS (44), KKD (23), DGS (49), KAP alias Badut (43), DGPM (29), IKYG (28), KDW (36), DGM (31), PPS(41) dan DGIG (25).
Baca Selengkapnya3 Bulan Agresi, Israel Hancurkan Lebih dari 1.000 Masjid dan Puluhan Kuburan di Gaza
Baca SelengkapnyaTengah berkumpul, bocah-bocah tersebut malah kena tendang dari seorang pria.
Baca Selengkapnya