Muslim Rohignya Soal Suu Kyi: Kami Dulu Mendoakannya, Sekarang Dia Membela Pembunuh
![Muslim Rohignya Soal Suu Kyi: Kami Dulu Mendoakannya, Sekarang Dia Membela Pembunuh](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/12/10/1132435/540x270/muslim-rohignya-soal-suu-kyi-kami-dulu-mendoakannya-sekarang-dia-membela-pembunuh.jpg)
Merdeka.com - Warga Muslim Rohingya menuntut pertanggungjawaban Myanmar di Pengadilan Mahkamah Internasional PBB di Den Haag, Belanda, tempat pemimpin Myanmar dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi akan membela negara itu dari tuduhan genosida terhadap Rohingya.
Lebih dari 730 ribu Rohingya melarikan diri dari Myanmar pada 2017 setelah kebrutalan operasi militer yang disebut PBB sebagai upaya genosida dan termasuk pembunuhan dan pemerkosaan massal.
Myanmar dengan tegas membantah tuduhan genosida, mengatakan kampanye militernya di ratusan desa di negara bagian Rakhine di utara adalah respons atas serangan pemberontak Rohingnya.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Bagaimana Rohingya berjuang? Sejarah panjang perjuangan etnis Rohingya ini menunjukkan bahwa mereka terus berjuang untuk diakui sebagai warga negara yang setara di Myanmar, namun hingga kini mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan hak-hak dasar mereka.
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya ditemukan? Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Siapa yang mengantar Rohingya ke kantor Gubernur? 'Warga berbondong-bondong membawa kemari. Ini pengungsi yang [berlabuh] di Krueng Raya tadi pagi,' kata Yusuf.
Mayoritas Muslim Rohingya yang bertempat tinggal di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh selatan bereaksi atas kehadiran Aung San Suu Kyi di Pengadilan Mahkamah Internasional dalam persidangan yang akan berlangsung 10-12 Desember.
Sejumlah warga Rohingnya mengutarakan harapannya terkait persidangan tersebut. Mohammed Zobayer (19), seorang guru di pusat pelatihan di kamp Bangladesh berharap komunitas global bertindak dan meminta pertanggungjawaban Myanmar atas kejahatan mengerikan yang mereka lakukan terhadap warga Rohingya.
"Kami menyaksikan pemerkosaan, penyiksaan dan pembunuhan. Kami melihat banyak orang dibunuh di depan mata kami. Hal yang bisa kami lakukan hanya kabur saat rumah kami dibakar. Inilah saatnya komunitas global bertindak dan menuntut pertanggungjawaban Myanmar atas kejahatan mengerikan yang mereka lakukan. Mereka harus bertanggung jawab atas genosida terhadap Rohingya," jelasnya sebagaimana dilansir Aljazeera, Selasa (10/12).
Dia mengatakan dulu sebelum berkuasa Suu Kyi berbicara terkait pemerkosaan yang dilakukan militer sebagai senjata, namun justru sekarang membela militer.
"Kami tak sabar menunggu sidangnya. Tapi kami tidak yakin bisa mendengarnya karena buruknya jaringan internet di sini," kata dia.
Warga lainnya, Nur Alam (65) menyesalkan sikap Suu Kyi yang dulu menjadi ikon perdamaian tapi sekarang menjadi ikon genosida. Anak laki-laki Nur Alam ditembak mati oleh militer setelah operasi militer Agustus 2017.
"Aung San Suu Kyi pernah menjadi ikon perdamaian dan kami memiliki harapan besar padanya bahwa banyak hal akan berubah setelah dia berkuasa. Kami dulu berdoa untuknya, tapi dia sekarang menjadi ikon genosida. Alih-alih melindungi kami, dia mendukung pembunuh. Sekarang dia akan membela para pembunuh itu. Kami benci dia. Memalukan," sesalnya.
"Dia dan tentara dan para pembunuh anak saya harus dihukum. Saya telah lama menunggu ini. Saya tidak akan memiliki penyesalan dalam hidup jika saya melihat mereka dihukum," harapnya.
Hanya Keadilan yang Bisa Obati Luka Kami
Warga Rohingnya lainnya, Rashid Ahmed (35), mengatakan 12 anggota keluarganya dibunuh tentara Myanmar.
"Hanya keadilan yang bisa mengobati luka kami. Saya tahu saya tidak akan bisa mengembalikan mereka, tapi mereka akan istirahat dalam damai ketika pembunuh mereka dihukum," harapnya.
Momtaz Begum (31), menangis sembari memangku anaknya yang berusia 3 tahun. Dia bercerita suaminya dibunuh tentara.
"Mereka memperkosa saya dan membakar rumah saya, mereka menikam kepala anak perempuan saya yang berusia enam tahun. Saya mendengar bakal ada pengadilan terhadap Aung San Suu Kyi dan tentara. Kami menuntut pengadilan dari Suu Kyi dan militer. Mengapa mereka membunuh orang-orang kami yang tidak bersalah, anak-anak kami? Mengapa mereka menyiksa dan memperkosa perempuan kami? Kami menuntut keadilan," tegasnya.
Jamalida Begum (29) mengaku diperkosa tentara pada 2016 setelah suaminya dibunuh.
"Militer datang ke desa saya dan membunuh suami dan membakar rumah saya. Tiga tentara menyeret saya ke semak-semak dan mengacungkan senjata dan memperkosa saya sampai saya pingsan," kisahnya.
Jamalida melarikan diri ke Bangladesh setelah tentara memburunya karena bersedia diwawancarai wartawan asing setelah pemerkosaan dan penyiksaan yang dia alami.
"Yang saya inginkan hanya keadilan. Saya ingin hukuman bagi mereka yang memperkosa kami, membunuh orang-orang, membakar rumah kami, membakar anak-anak kami," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/7/1701948483749-posfm.jpeg)
Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca Selengkapnya![UNHCR Blak-blakan Buka Suara soal Penyelundupan Rohingya di Aceh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/20/1703065472076-dxm48k.jpeg)
Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyelundupan Rohingya ke Aceh.
Baca Selengkapnya![Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/7/1701966505854-8ty3oj.jpeg)
Pemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca Selengkapnya![Polemik Etnis Rohingya di Aceh, JK: Tanggung Jawab UNHCR](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/20/1703054324060-z4o1v.jpeg)
JK mencontohkan konflik yang terjadi di Ambon dan Papua yang membuat warga mengungsi.
Baca Selengkapnya![Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/7/1701932068342-5n9tjl.jpeg)
Jika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.
Baca Selengkapnya![Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/4/1701674541578-phl7u.jpeg)
Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca Selengkapnya![Etnis Rohingya 'Serbu' Indonesia, Menlu ke UNHCR: Dugaan Kuat Ada Penyelundupan & Perdagangan Manusia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/13/1702442553153-d4tg3.jpeg)
UNHCR mengatakan, lebih dari 1.200 orang Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November 2023.
Baca Selengkapnya![Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/4/1701678430331-esboz.jpeg)
Hingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.
Baca Selengkapnya![Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/27/1703668473615-wm5bw.jpeg)
Polisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca Selengkapnya![Pernyataan Lengkap Wapres Ma'ruf Amin Buka Opsi Tampung Pengungsi Rohingya di Pulau Galang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/7/1701958380004-osi8s.jpeg)
Wapres Ma'ruf Amin membuka opsi untuk menampung para pengungsi Rohingya di Pulau Galang.
Baca Selengkapnya![Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/6/1701835402882-ablrk.jpeg)
Mahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia
Baca Selengkapnya![Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/3/6/1709720618066-01vrq.jpeg)
Ketiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca Selengkapnya