Muslimah ini pertaruhkan nyawa demi orang Kristen di Marawi
Merdeka.com - Di balik mencekamnya situasi di Kota Marawi, Filipina, akibat pertempuran antara kelompok militan dan pasukan keamanan pemerintah, ada satu kisah menyentuh hati dilakukan oleh muslimah asal Marano.
Wanita Muslim itu dengan berani mempertaruhkan nyawa untuk menolong orang-orang Kristen saat kelompok militan Maute menyerang kota mereka.
"Saya ingat ketika sekelompok teroris menerobos masuk ke toko senjata tempat saya bekerja. Ibu Farida dengan berani menghadapi mereka," kata Cris, yang saat itu menjadi saksi kejadian, seperti dilansir dari laman Inquirer, Selasa (30/5).
-
Siapa yang meminta perlindungan dari orang zalim? Nabi Nuh AS membaca doa dari Al-Qur'an surat Nuh ayat 28 untuk memohon agar dilindungi dan dijauhkan dari kaumnya yang zalim tersebut;
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Kenapa Maia membantu jamaah? Ga tahan liatnya, akhirnya Maia jadi guide buat mereka.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
"Konfrontasi itu benar-benar dari mata ke mata. Dia menunjukkan keseriusannya kepada orang-orang bersenjata itu," tambahnya.
Cris bercerita pemimpin kelompok itu memerintahkan agar senjata dalam toko diambil. Dia juga menanyai di mana para karyawan Farida berada. Farida lalu berdiri di depan ke-13 pegawainya, seakan ingin melindungi dari teroris berjumlah sekitar 10 orang itu dan berusia belasan.
"Anda harus membunuh saya dulu sebelum Anda menyentuh mereka," kata Cris menirukan ucapan Farida saat itu.
Cris merupakan salah satu dari 17 karyawan toko Farida yang terletak di Basak Malutlut. Namun empat karyawan lainnya ditempatkan dalam satu cabang toko di Bunggalo yang sudah dijarah. Keluarga mereka rata-rata tinggal di wilayah Basak Malutlut.
"Seandainya para teroris itu menangkap kami, keluarga kami juga akan disandera," ujarnya.
Meski secara statistik orang non-muslim di wilayah itu hanya ada satu persen dari jumlah populasi di Marawi, namun proporsi mereka sebenarnya lebih tinggi karena biasanya mereka tinggal di kota besar untuk perusahaan komersial dan pembantu di rumah keluarga kaya.
Aksi pengepungan dilakukan kelompok militan di toko senjata itu memang tidak memakan korban. Namun sebagian besar senjata milik mereka dijarah oleh militan.
Sejauh ini, konflik antara kelompok militan dan pasukan pemerintah itu telah menyebabkan 14 orang dan satu pendeta disandera. Sekitar 100 orang yang sebagian besar terdiri dari para jihadis tewas akibat bentrokan itu.
Namun tidak ada tanda-tanda bahwa kelompok militan itu akan menyerah. Bahkan mereka mengancam akan membakar seisi kota agar mendapat pengakuan dari Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu-ibu di Depok tak gentar ditodong senjata api oleh kawanan pencuri motor (ranmor).
Baca SelengkapnyaDi tengah ramainya war takjil, pria ini justru unggah momen disiapkan takjil oleh mama pendeta.
Baca SelengkapnyaPenculikan Imam yang dilakukan tiga prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini berlangsung Sabtu 12 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaSiang itu Marhan Harahap hendak pergi ke Masjid Agung Rantauprapat untuk menunaikan Salat Jumat.
Baca SelengkapnyaFatimah binti Maimun merupakan pendakwah Islam di tanah Jawa sebelum Walisongo. Sosok Fatimah mencuri perhatian masyarakat biasa hingga bangsawan.
Baca SelengkapnyaKedamaian pun nampak tercipta di kampung tersebut. Lantas seperti apa penampakan kampung Kristen ini?
Baca SelengkapnyaMereka meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penusukan dan penganiayaan santri di Prawirotaman.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini dianggap punya toleransi tinggi karena anggotanya beda agama.
Baca SelengkapnyaSempat terjadi keributan saat komplotan Praka RM menculik korban
Baca SelengkapnyaLawan Perampok, Penjaga Warung di Musi Banyuasin Ditembak pada Bagian Mata
Baca SelengkapnyaPerbincangan WNI dengan warga Palestina di kompleks Masjidil Haram membahas soal agresi militer yang sedang terjadi.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan Paspampres terkait meninggalnya Marhan Harahap saat datangi Masjid saat kunjungan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya