Mutasi Baru Varian Delta Ditemukan di Jepang
Merdeka.com - Tim peneliti Jepang mengkonfirmasi adanya mutasi baru varian Delta Covid-19 yang ditemukan pertama kali di Negeri Sakura. Demikian dilaporkan kantor berita Xinhua yang dilansir Bernama, Selasa (31/8).
Kelompok peneliti tersebut mengumumkan penemuannya kemarin. Tim yang dipimpin Profesor Hiroaki Takeuchi di Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Gigi Tokyo, mengatakan mutasi tersebut ditemukan ketika ada seorang pasien yang terinfeksi varian Delta mengunjungi kampus pada pertengahan Agustus.
Analisis genetik mengungkapkan mutasi N501S, dan hanya ada delapan kasus yang sudah dilaporkan di luar Jepang.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa yang ditemukan dalam penelitian tentang genom Jepang? Sebuah penelitian yang mempelajari lebih dari 3.200 genom individu di seluruh Jepang yang membentang dari Hokkaido di utara hingga Okinawa di selatan telah mengungkap asal-usul nenek moyang penduduk Jepang.
-
Siapa yang memimpin penelitian genom Jepang? Studi genetik tersebut dipimpin Chikashi Terao dan tim ilmuwan dari Pusat Ilmu Kedokteran Integratif RIKEN yang diterbitkan di jurnal Science Advances.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
Mutasi N501S mirip dengan variasi N501Y dari varian Alpha, yang dideteksi pertama kali di Inggris. Tim peneliti mengatakan dampak penularan dari virus ini masih belum jelas dan peneliti berencana mempelajarinya lebih lanjut.
Takeuchi mengatakan upaya penuh harus dilakukan untuk mencegah infeksi Covid-19 sebab banyaknya virus yang sudah tersebar dapat mengarah kepada munculnya varian baru di Jepang.
Dia juga menyerukan agar analisis genetik digunakan untuk meningkatkan pengawasan virus tersebut.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPenelitian genetika ini tak hanya telah mengungkap penyebaran nenek moyang di Jepang tapi juga berhasil ungkap penyakit di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaSeorang ilmuwan asal Kyoto University dan Fikui University melakukan penelitian ini.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaUji klinis pertama di dunia akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI sedang melakukan pelacakan dengan menelusuri sejumlah orang yang pernah kontak erat dengan sang pasien.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengungkap keunikan spesies baru ini dibanding udang lainnya.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya