Mutasi Baru Virus Corona Varian Delta Terpantau dan Sedang Diteliti di Inggris
Merdeka.com - Para pejabat sedang mengamati keturunan baru virus corona varian Delta yang menyebabkan melonjaknya infeksi.
Delta adalah varian yang dominan di Inggris, tapi data resmi terbaru menunjukkan 6 persen kasus Covid yang telah diurutkan secara genetik merupakan tipe baru. Demikian dikutip dari BBC, Rabu (20/10).
AY.4.2, yang juga disebut "Delta Plus", mengandung mutasi yang mungkin bisa memberikan virus keuntungan bertahan hidup. Tes sedang dilakukan untuk memahami seberapa besar ancaman dari mutasi baru ini.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana tim peneliti meneliti penyakit Vlad? Untuk menangkap bahan dari kertas tanpa menyebabkan kerusakan, tim menggunakan teknik yang melibatkan penerapan dan pelepasan etilena-vinil asetat. Kemudian setelah diangkat, bahan tersebut diuji dengan menggunakan spektrometri massa.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Bagaimana para ilmuwan mengamati fenomena ini? Temuan langka ini ditangkap oleh Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA, yang memungkinkan para astronom melihat detail yang belum pernah disaksikan sebelumnya.
Menurut para ahli, mutasi baru ini tidak mungkin kebal dari vaksin yang ada saat ini.
Mutasi baru ini belum dianggap sebagai varian yang menjadi perhatian (variant of concern), atau varian yang sedang diselidiki - kategori yang ditetapkan untuk varian dan tingkat risiko yang terkait dengannya.
Ada ribuan jenis berbeda atau varian Covid yang menyebar di seluruh dunia. Virus bermutasi sepanjang waktu, jadi bukan sebuah kejutan melihat munculnya versi baru.
Varian Delta asli diklasifikasikan sebagai varian yang menjadi perhatian di Inggris pada Mei 2021 setelah mengambil alih varian Alfa menjadi tipe dominan Covid yang menyebar. Tapi pada Juli 2021 para ahli mengidentifikasi AY.4.2.
Sampai saat ini tidak ada indikasi bahwa mutasi baru ini lebih menular, tapi hal ini juga sedang diteliti para ahli.
Mutasi - Y145H dan A222V – ditemukan di berbagai garis keturunan virus corona lainnya sejak awal pandemi.
"Ini berpotensi menjadi jenis yang sedikit lebih menular,” kata Direktur Institut Genetika Universitas College London, Profesor Francois Balloux.
"Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang kami teliti pada Alfa dan Delta, yang kira-kira 50 hingga 60 persen lebih mudah menular. Jadi kami berbicara tentang sesuatu yang cukup halus di sini dan saat ini sedang diselidiki,” lanjutnya.
Balloux menambahkan, mutasi baru ini kemungkinan lebih menular 10 persen.
“Bagus kalau kita sadar. Bagus sekali kita punya sarana dan prasarana untuk melihat hal-hal yang mungkin agak mencurigakan,” ujarnya.
"Pada tahap ini saya akan mengatakan tunggu dan lihat, jangan panik. Ini mungkin sedikit lebih mudah menular tetapi itu bukan sesuatu bencana seperti yang kita lihat sebelumnya."
"Ini adalah sesuatu yang kami awasi dengan sangat dekat,” kata juru bicara Perdana Menteri Inggris.
"Seperti yang Anda harapkan, kami memantaunya dengan cermat dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika perlu."
Beberapa kasus juga telah diidentifikasi di AS. Ada beberapa di Denmark tetapi infeksi baru dengan AY.4.2 menurun.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca Selengkapnya