Mutasi Cepat, Ilmuwan Prediksi Pandemi Virus Corona Bisa Berlangsung Lebih Lama
Merdeka.com - Virus corona baru bermutasi dengan cepat dan dapat menyebar untuk waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan. Ini berdasarkan sebuah penelitian bersama oleh dua lembaga penelitian epidemi ternama di China.
Sejak Januari, virus telah melalui setidaknya enam perubahan besar dalam gennya yang meningkatkan infektivitas dan "lepas dari kekebalan" (immune escape) - kemampuannya untuk lolos dari deteksi dan serangan oleh sistem kekebalan tubuh manusia, demikian temuan para peneliti.
Sebagian besar tipe virus bermutasi ini terjadi di Amerika dan Eropa, menurut para peneliti dilansir dari South China Morning Post, Minggu (21/6).
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Dimana kuman menyebar dengan cepat? 'Pada saat ini, mudahnya berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah membuat persebaran virus dan bakteri ke tempat lain lebih cepat terjadi,' terang Dana Hawkinson, M.D., asisten profesor di University of Kansas.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Bagaimana flu menyebar? Flu merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan yang menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tetesan ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan seperti gagang pintu atau meja. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka, kemungkinan besar mereka akan tertular flu.
-
Bagaimana penyakit misterius ini menyebar? 'Tidak jelas kapan wabah ini dimulai karena akan tidak biasa bagi begitu banyak anak untuk terpengaruh begitu cepat,' Dan Silver, seorang pelapor ProMED.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona kemungkinan akan "menyebar lebih lama dari yang kami perkirakan", kata para peneliti dari Laboratorium Utama Negeri Penyakit Pernapasan di Guangzhou dan Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai dalam sebuah makalah non-peer-review yang diunggah di platform preprint bioRxiv.org pada Selasa.
Tiga Jenis Mutasi
Virus corona memanfaatkan jenis protein untuk menginfeksi sel manusia. Protein lonjakan berikatan dengan molekul yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) dalam sel inang.
Profesor Qiu Tianyi dan Leng Qibin mengidentifikasi tiga mutasi yang meningkatkan kekuatan ikatan. Satu perubahan dalam gen N439K, misalnya, menambahkan ikatan kimia antara ACE2 dan protein. Tiga mutasi lainnya menargetkan sistem kekebalan tubuh.
Salah satunya dapat menghancurkan ikatan ion antara virus dan antibodi yang seharusnya menetralkan Sars-CoV-2, nama resmi virus corona.
Mutasi-mutasi ini mirip dengan yang terjadi pada HIV dan influenza, yang menghindari serangan kekebalan dengan mutasi cepat.
"Artinya bahkan jika vaksin efektif dapat dikembangkan untuk Sars-CoV-2 yang beredar saat ini, kecepatan tren "immune escape" akan menyebabkan (ketidakefektifan vaksin) dalam waktu singkat," jelas kata Qiu dan Leng.
Dua Negara Persinggahan Mutasi
Menurut penelitian tersebut, Amerika Serikat dan Inggris adalah dua tempat persinggahan mutasi utama saat ini. Di kedua negara ini, ribuan perubahan terjadi di masing-masing gen yang mempengaruhi infektivitas virus dan "immune escape".
Beberapa penelitian sebelumnya telah menemukan rata-rata orang dewasa terinfeksi "flu" yang disebabkan virus corona lainnya setiap dua tahun.
Respons kekebalan manusia dapat dikaji dari infeksi sebelumnya dan memaksakan tekanan selektif pada beberapa gen umum yang mendorong evolusi Sars-CoV-2 yang cepat, menurut para peneliti China.
Kapan Pandemi Berakhir?
Sebuah penelitian sebelumnya oleh para ilmuwan Amerika memperkirakan pandemi akan berakhir tahun depan jika manusia dapat membangun kekebalan jangka panjang terhadap virus.
Tetapi jika kekebalan itu berumur pendek, wabah akan kembali setiap tahun, kata para peneliti yang dipimpin oleh Profesor Marc Lipsitch dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan dalam sebuah makalah yang diterbitkan di majalah Science bulan lalu.
Sebuah tim peneliti di Wuhan melaporkan pada Selasa, mereka gagal menemukan antibodi yang tahan lama di antara petugas medis yang terpapar virus pada tahap awal wabah.
Mereka memperingatkan, manusia mungkin tidak pernah memiliki kekebalan terhadap Covid-19.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaSeseorang bisa mengalami flu dalam waktu cukup lama, namun hingga berapa lama biasanya penyakit ini tetap bisa menyebar?
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya