Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Myanmar latih dan persenjatai warga non-Muslim lawan Rohingya

Myanmar latih dan persenjatai warga non-Muslim lawan Rohingya Muslim Rohingya. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Bentrokan militer Myanmar dengan warga Rohingya semakin parah belakangan ini. Setidaknya, akibat bentrokan ini 130 orang menjadi korban tewas, sementara ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.

Perasaan tidak aman terus dirasakan muslim Myanmar, terlebih lagi saat ini ada rencana militer untuk melatih dan mempersenjatai warga non-Muslim melakukan perlawanan pada mereka, para Muslim Rohingya.

Dilansir dari Reuters, Rabu (23/11), pejabat setempat mengatakan para warga Rohingya menimbulkan ancaman keamanan di negara itu. Pasalnya di sepanjang perbatasan, tentara berjaga-jaga agar tidak ada lagi yang menyerang mereka. Militer berjaga di wilayah Maungdaw, sepanjang perbatasan antara Myanmar dengan Bangladesh.

Pemimpin tertinggi Myanmar disebut-sebut sudah mendesak agar militer menahan diri dengan tidak menyerang etnis ini lagi. Namun, sepertinya perintah Aung San Suu Kyi tidak didengar mereka.

Warga Rohingya mengaku rumah mereka kini rata dengan tanah. Tak hanya itu, mereka juga mengungkapkan kekejian yang dilakukan militer, diperkosa dan bahkan dibunuh dengan kejam.

Pemimpin politik etnis Rakhine menyebutkan, pemerintah malah mempersenjatai warga Budha untuk melawan etnis yang tinggal berbatasan dengan Bangladesh tersebut. Hal itu bukannya meredam pertempuran, namun malah meningkatkan hawa panas yang sudah ada.

muslim rohingya mengungsi di bangladesh

Muslim Rohingya mengungsi di Bangladesh ©REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Kepala polisi negara bagian Rakhine, Kolonel Sein Lwin, menyebutkan pasukannya kini mulai merekrut 'polisi daerah' dari mayoritas Muslim di sekitar Maungdaw. Namun, syarat yang diminta adalah mereka harus menjadi warga sah, untuk melawan para pemberontak di negara itu.

"Kandidat yang tidak memenuhi standar pendidikan, dan kriteria semisal tinggi badan minimal, tetap akan diterima untuk program ini. Asalkan mereka warga negara yang sah, mereka harus melayani wilayah mereka sendiri," ujarnya.

Sementara itu Kapten Lin Lin Oo menyebutkan, awalnya ada 100 orang direkrut berusia antara 18 hingga 35 tahun. Mereka akan menjalani program pelatihan selama 16 pekan.

"Mereka akan diberikan senjata dan peralatan lainnya juga," sebut pembantu (mdk/che)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui

Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Perempuan-Perempuan Tangguh Mandalay Tak Gentar Perangi Junta Militer Myanmar
FOTO: Perempuan-Perempuan Tangguh Mandalay Tak Gentar Perangi Junta Militer Myanmar

Peran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pejuang Houthi Bersarung dan Dibekali Senapan Mesin Siap Dikirim ke Medan Tempur Gaza untuk Lawan Israel
FOTO: Pejuang Houthi Bersarung dan Dibekali Senapan Mesin Siap Dikirim ke Medan Tempur Gaza untuk Lawan Israel

Pejuang yang baru direkrut menjadi bagian dari pasukan militer Houthi menyatakan siap berperang di Gaza.

Baca Selengkapnya
Beratnya Latihan Anggota Brimob, Merayap di Lumpur Sambil Ditembaki, Senior & Komandan Berteriak Galak
Beratnya Latihan Anggota Brimob, Merayap di Lumpur Sambil Ditembaki, Senior & Komandan Berteriak Galak

Begini suasana latihan ala anggota Brimob yang dikenal keras sampai ditembaki laras panjang.

Baca Selengkapnya
UNHCR Blak-blakan Buka Suara soal Penyelundupan Rohingya di Aceh
UNHCR Blak-blakan Buka Suara soal Penyelundupan Rohingya di Aceh

Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyelundupan Rohingya ke Aceh.

Baca Selengkapnya
Dua Jenderal Polisi Lakukan Penyamaran Masuk Hutan Bawa Senjata, Sempat Lepaskan Tembakan
Dua Jenderal Polisi Lakukan Penyamaran Masuk Hutan Bawa Senjata, Sempat Lepaskan Tembakan

Kapolda dan Wakapolda Banten melakukan aksi penyamaran di hutan dengan pakaian lengkap dan berhasil melepaskan tembakan beberapa kali.

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Motif Etnis Rohingya ke Aceh, Bukan Mengungsi Tapi Cari Kerja
Polisi Bongkar Motif Etnis Rohingya ke Aceh, Bukan Mengungsi Tapi Cari Kerja

"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi

Baca Selengkapnya
Ditolak Warga Kwala Langkat, 51 Etnis Rohingya Dipindahkan dari Tenda Darurat
Ditolak Warga Kwala Langkat, 51 Etnis Rohingya Dipindahkan dari Tenda Darurat

Aksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Persiapan Warga Israel Sebelum Terjun Berperang Latihan Tembak dengan Senapan Serbu yang Baru Diterima
FOTO: Melihat Persiapan Warga Israel Sebelum Terjun Berperang Latihan Tembak dengan Senapan Serbu yang Baru Diterima

Warga Israel diperbolehkan untuk membawa senjata di tengah ketegangan negaranya melawan Hamas.

Baca Selengkapnya
Prajurit TNI Asal Papua Tiba-tiba Todongkan Pistol Kepada Komandannya 'Mana Duit', Ending-nya Tertawa
Prajurit TNI Asal Papua Tiba-tiba Todongkan Pistol Kepada Komandannya 'Mana Duit', Ending-nya Tertawa

Seorang prajurit TNI asal Papua menodong pistol kepada komandan dan meminta duit, rekan-rekan TNI yang melihat kejadian tersebut pun hanya bisa tertawa.

Baca Selengkapnya
152 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Ditolak Warga: Keadaan sudah Susah jangan Ditambah lagi
152 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Ditolak Warga: Keadaan sudah Susah jangan Ditambah lagi

Sebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.

Baca Selengkapnya
Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru
Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru

Polisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).

Baca Selengkapnya