Nasa Klaim Jadi Penyelamat Bumi karena Berhasil Belokkan Arah Asteroid
Merdeka.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan mereka berhasil mengubah lintasan asteroid Dimorphos melalui Tes Pengalihan Asteroid Ganda (DART).
“Pesawat luar angkasa tak berawak berukuran lemari es DART yang sengaja menabrak asteroid Dimorphos pada 26 September, mendorongnya ke orbit yang lebih kecil dan lebih cepat di sekitar kakaknya, Didymos,” jelas kepala NASA, Bill Nelson, seperti dilansir Aljazeera, Selasa (11/10).
Tabrakan itu berhasil memperpendek orbit Dimorphos dari 11 jam 55 menit menjadi 11 jam 23 menit. Keberhasilan ini menunjukkan niat sungguh-sungguh NASA untuk mempertahankan Bumi dari hantaman benda luar angkasa di masa depan.
-
Apa yang berhasil dicapai NASA baru-baru ini? Baru-baru ini pesawat luar angkasa NASA berhasil mengirimkan sinyal laser sejauh 466 juta kilometer, memecahkan rekor sebelumnya dan berpotensi mengubah penjelajahan terhadap tata surya.
-
Apa yang dilakukan Pesawat NASA? Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi 'menyentuh' matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
-
Bagaimana Astronot NASA bisa tinggal lama di luar angkasa? Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
-
Bagaimana pesawat nuklir NASA mengurangi waktu tempuh? Roket termal nuklir (NTR) adalah teknologi yang mendasari DRACO menawarkan rasio dorong-ke-berat sekitar 10.000 kali lebih besar daripada propulsi listrik dan efisiensi dua hingga lima kali lebih banyak daripada propulsi kimia di ruang angkasa.
-
Apa yang ditangkap oleh NASA di luar angkasa? 'Tangan hantu' ini adalah istilah astronomi yang ditangkap dengan menggunakan teleskop. Dua observatorium sinar -X milik NASA tak sengaja berhasil menangkap gambar mirip tangan yang berada di luar angkasa. Oleh ilmuwan NASA, disebut sebagai 'tangan hantu'.
-
Bagaimana NASA menganalisis benda jatuh? Saat ini, benda tersebut telah dibawa oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk dianalisis di pusat lapangan NASA di Florida demi mengetahui asal-usulnya secara pasti.
"Misi ini memperlihatkan NASA berupaya untuk siap menghadapi apa pun yang mengarah ke Bumi. Saya yakin Nasa sudah membuktikan kami serius sebagai penjaga planet," kata Nelson.
Hingga kini NASA belum menemukan adanya asteroid yang mengancam Bumi, setidaknya untuk 100 tahun ke depan. Namun sebesar 75 persen makhluk hidup di Bumi pernah punah setelah sebuah asteroid sebesar 9,6 kilometer menghantam Bumi 66 juta tahun lalu.
Dimorphos dan Didymos sendiri adalah asteroid yang tidak mengancam Bumi. Namun jika Dimorphos menghantam Bumi, maka tabrakan itu hanya akan menimbulkan kerusakan regional, seperti menghancurkan kota.
Sebab itu NASA melihat jika pengujian tabrakan kepada Dimorphos dapat dilakukan. Badan antariksa itu mengungkap jika Dimorphos tepat untuk diuji tabrak demi melihat dampak tabrakan kinetik bagi pertahanan Bumi.
“Tidak ada risiko dalam kasus ini karena ini adalah target yang sengaja dipilih untuk memastikan bahwa asteroid menabrak Bumi tidak akan terjadi,” jelas Yvette Cendes, astronom di Universitas Harvard.
Tubrukan sukses itu bagaikan film fiksi ilmiah yang berubah menjadi realitas.
“Saya tumbuh dengan menonton Armageddon dan Deep Impact dan semua itu, dan sungguh menakjubkan melihat hal ini menjadi kenyataan,” jelas Cendes.
Meski tabrakan itu tidak dapat dilihat dari Bumi, namun pesawat luar angkasa DART mampu menangkap berbagai foto Dimorphos dari jarak dekat.
Selain untuk menguji perubahan lintasan asteroid, NASA mengungkap jika mereka juga ingin membuktikan apakah asteroid adalah batu padat atau tumpukan batu-batu besar yang terikat karena gravitasi.
NASA mengungkap jika asteroid adalah batu padat, maka momentum yang berubah setelah tabrakan akan terbatas. Namun jika asteroid adalah tumpukan batu-batu besar yang halus, maka dorongan besar pun akan terjadi setelah tabrakan.
Tabrakan pesawat DART yang melaju 23,500 kilometer per jam ke Dimorphos menunjukkan jika asteroid adalah batu padat dan bukan kumpulan batu-batu besar. Lintasan yang berubah pun menunjukkan jika asteroid adalah batu padat.
Meski berhasil mengubah lintasan, namun NASA mengungkap jika ada sebuah benda luar angkasa berbahaya mengancam Bumi, mereka akan mengirim pesawat luar angkasa untuk terbang cukup lama di samping benda itu. Tujuannya untuk mengalihkan lintasan menggunakan tarikan gravitasi pesawat luar angkasa.
Langkah lain pun juga ada, yaitu meluncurkan bahan peledak nuklir untuk menghancurkan asteroid. NASA mengungkap jika tabrakan asteroid dengan peledak nuklir harus dilakukan jauh dari Bumi agar pecahan-pecahan asteroid tidak menghujani Bumi.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ide ini tercetus gara-gara melihat rencana Spinlaunch menggunakan energi kinetik untuk mengirim satelit ke luar angkasa.
Baca Selengkapnya15 tahun pesawat ini telah memburu asteroid di tata surya.
Baca SelengkapnyaAsteroid raksasa bernama Bennu mengancam bumi. Bennu yang ukurannya sebesar gunung diprediksi bisa menabrak bumi tahun 2181.
Baca SelengkapnyaMisi ini tercatat menjadikan sejarah manusia ke luar angkasa dengan jarak terjauh.
Baca SelengkapnyaIlmuwan khawatir bila asteroid sebesar itu serempet Bumi. Ini dampaknya jika itu terjadi.
Baca SelengkapnyaAsteroid sebesar itu bila menghantam Bumi, juga dikhawatirkan. Namun ini respons ilmuwan.
Baca SelengkapnyaLaser tersebut memantul dari sasaran dan ditangkap kembali oleh NASA saat ia melesat mengelilingi Bulan.
Baca SelengkapnyaPlanet ini masuk dalam kategori planet orbit pendek yang berada di luar tata surya Bima Sakti.
Baca SelengkapnyaNASA berhasil menyalakan thruster Voyager 1, memastikan misi antariksa ini tetap berjalan meski daya dan usia pesawat semakin menua.
Baca SelengkapnyaNASA Beri Peringatan, Asteroid Sebesar Pesawat akan Hantam Bumi, Begini penjelasannya
Baca SelengkapnyaBulan baru ini akan mengelilingi Bumi dari jarak 4,2 juta kilometer.
Baca SelengkapnyaBenda in ijatuh kemudian mengorbit di Bumi. Jika dilihat dari Bumi, bentuknya terang.
Baca Selengkapnya