NASA: Permukaan tanah di Lombok naik 25 sentimeter akibat gempa
Merdeka.com - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan gempa pada 5 Agustus lalu dan ratusan gempa susulan menyebabkan permukaan tanah di gugus pulau Lombok naik 25 sentimeter.
Hampir sekitar 400 orang tewas, ratusan lainnya terluka, dan banyak bangunan serta infrastruktur hancur akibat gempa berkekuatan 7,0 SR itu.
Gempa tersebut juga terasa hingga Bali dan turut menghancurkan beberapa bangunan di Pulau Dewata.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Bagaimana getaran gempa di Bali dirasakan? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Berapa kekuatan gempa di Bali? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
Beberapa hari setelahnya NASA, bekerja sama dengan California Institute of Technology, mengungkapkan gempa Lombok beserta ratusan lindu susulannya menyebabkan salah satu gugus pulau di Nusa Tenggara Barat itu naik sekitar 10 inci atau 25,4 cm. Demikian seperti dikutip dari media Inggris The Daily Express, Kamis (15/8).
Mereka menggunakan citra satelit untuk membuat peta deformasi tanah untuk mengukur berbagai perubahan pulau itu usai gempa bumi terjadi.
Menjelaskan hasil temuan tersebut, NASA mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Dari pola deformasi di peta, para ilmuwan telah menetapkan bahwa sesar gempa yang terletak di antara bagian barat laut Pulau Lombok telah menyebabkan pengangkatan permukaan tanah sebesar 10 inci (25,4 cm)."
NASA juga mencatat bahwa di tempat lain di Pulau Lombok, gempa telah menyebabkan permukaan tanah mengalami penurunan hingga kisaran 2-6 inci atau sekitar 5-15 cm.
NASA menganggap temuan ini memberikan sumbangsih signifikan, terlebih dalam hal untuk memprediksi gempa di masa depan dan bencana geologis lain, terkhusus, di area Lombok dan sekitarnya.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa dirasakan di delapan kecamatan di Karangasem.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Baca SelengkapnyaDampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Gianyar
Baca Selengkapnyagempa bumi yang mengguncang Lombok tidak berpotensi tsunami
Baca SelengkapnyaGempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 Wib yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaMengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa cukup kuat dirasakan karena terjadi di darat.
Baca SelengkapnyaGempa dirasakan di pelbagai wilayah NTT. Gempa sebelumnya terjadi pada Senin (24/7) siang.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaSumber gempa diketahui di kedalaman 57 Km dari permukaan laut.
Baca Selengkapnya