NASA Tangkap Kilatan Cahaya Hijau Misterius dari Planet Jupiter
Merdeka.com - Pesawat luar angkasa Juno milik NASA berhasil menangkap penampakan kilatan cahaya hijau misterius dari planet Jupiter.
Dilansir Physics Astronomy, Selasa (20/6), kilatan cahaya hijau ini tertangkap saat pesawat Juno terbang 32.000 kilometer di atas planet Jupiter pada tanggal 30 Desember 2020.
Data yang diterima oleh instrumen JunoCam pada pesawat Juno kemudian diproses ke dalam bentuk foto oleh seorang ilmuwan bernama Kevin Gill.
-
Siapa yang meluncurkan misi Juno ke Jupiter? Menurut informasi yang dirilis NASA pada Kamis (14/11), salah satu misi luar angkasa yang bertujuan untuk mengungkap rahasia Planet Jupiter adalah Juno, yang merupakan proyek milik NASA.
-
Apa wujud yang ditangkap di Jupiter? Pesawat luar angkasa NASA menangkap 'wajah yang menyeramkan' saat melewati Jupiter.
-
Apa yang dipotret pesawat NASA? Pesawat luar angkasa NASA telah berhasil memotret 'papan selancar' misterius yang terlihat meluncur melewati bulan.
-
Dimana aurora Jupiter berada? Para astronom telah menemukan aurora sinar-X di kutub Utara dan Selatan Jupiter.
-
Kapan aurora Jupiter ditemukan? Melalui penelitian terbaru yang dilakukan dengan menggunakan Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA dan Observatorium XMM-Newton milik ESA, para ilmuwan berhasil menyusun peta emisi sinar-X yang ada di Jupiter.
-
Apa yang berhasil dicapai NASA baru-baru ini? Baru-baru ini pesawat luar angkasa NASA berhasil mengirimkan sinyal laser sejauh 466 juta kilometer, memecahkan rekor sebelumnya dan berpotensi mengubah penjelajahan terhadap tata surya.
Layaknya aurora di bumi, cahaya kehijauan ini sama-sama tampak pada kutub utara dari planet Jupiter. Namun, kilatan cahaya planet Jupiter berasal dari larutan cairan amonia dan air, bukan dari kandungan air di awan.
Diluncurkan pada tanggal 5 Agustus 2011, tujuan utama dari pesawat Juno adalah untuk memahami asal usul dan evolusi dari planet Jupiter.
Pesawat ini didesain khusus agar dapat menembus awan tebal dan menginvestigasi struktur, atmosfer, dan bidang magnet dari planet Jupiter.
Harapannya, melalui investigasi planet Jupiter menggunakan Juno, ilmuwan dapat memecahkan teka-teki mengenai proses dan kondisi fundamental dari sistem tata surya kita.
Sejauh ini, pesawat Juno telah mengitari planet Jupiter sebanyak 50 kali sejak Juli 2016 dan direncanakan akan terbang menunju gunung berapi Lo di planet Jupiter pada bulan Desember 2023 dan Januari 2024.
Studi terbaru mengungkapkan, proses formasi petir di planet Jupiter hampir serupa dengan proses formasi petir di Bumi, hanya saja dibutuhkan 10.000 kali lebih banyak energi formasi petir di planet Jupiter.
Bagaimanapun, kilatan cahaya hijau yang ditangkap JunoCam berasal dari larutan gumpalan amonia dan air, sedangkan petir di Bumi berasal sepenuhnya dari air.
Kini, teka-teki yang harus dipecahkan ilmuwan adalah proses formasi dari kilatan hijau ini.
Beberapa bulan ke depan, pesawat Juno akan direncanakan untuk melihat bagian malam planet Jupiter secara lebih dekat agar kilatan hijau ini lebih mudah diobservasi.
Kilatan hijau ini merupakan kunci untuk memahami dinamika atmosfer planet Jupiter. Hingga saat ini, ilmuwan masih terkagum dengan penemuan kilatan hijau dari planet Jupiter.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat luar angkasa NASA menangkap “wajah yang menyeramkan” saat melewati Jupiter.
Baca SelengkapnyaAurora tidak hanya dapat ditemukan di Bumi, tetapi juga di beberapa planet lain di galaksi Bima Sakti.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan aurora dari luar angkasa seperti yang dilihat astronot NASA ini.
Baca SelengkapnyaPara astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini membuka kemungkinan terkait tanda-tanda kehidupan di luar Bumi
Baca SelengkapnyaSejumlah kamera pemantau keamanan di salah satu perumahan penduduk menangkap kilatan cahaya biru di langit.
Baca SelengkapnyaBenda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaPara astronom telah melihat tanda tanya kosmik saat menggunakan teleskop James Webb.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan asteroid yang berhasil ditangkap kamera oleh pesawat luar angkasa NASA.
Baca SelengkapnyaPlanet baru ini sekaligus membuat teka-teki sejumlah ilmuwan dunia.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini berkat teleskop James Webb yang mampu meneropong planet di luar tata surya.
Baca SelengkapnyaPenemuan terbaru ungkap objek seberat lima kali massa Jupiter yang terbentuk seperti bintang, menantang pemahaman ilmiah perbedaan proses pembentukan planet.
Baca Selengkapnya