Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

NASA Yakin Manusia Bisa Tinggal Lebih Lama di Bulan

NASA Yakin Manusia Bisa Tinggal Lebih Lama di Bulan Kapsul Orion. ©NASA

Merdeka.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan, manusia dapat tinggal lama di Bulan sekitar dekade ini. Hal ini disampaikan pemimpin program luar angkasa Orion NASA, Howard Hu.

Menurut Hu, manusia dapat tinggal lama di bulan untuk kepentingan misi ilmiah.

Optimisme itu ditunjukkan Hu setelah peluncuran roket setinggi 100 meter bernama Artemis di Kennedy Space Center pada Rabu pekan lalu yang mengangkut pesawat luar angkasa Orion. Melalui peluncuran itu, NASA berharap mereka dapat membawa manusia menjejakkan kaki kembali di Bulan. Demikian dikutip dari BBC, Senin (21/11).

NASA sendiri tidak melibatkan manusia dalam peluncuran itu. NASA menempatkan patung manekin di pesawat luar angkasa untuk mencatat dampak penerbangan pada tubuh manusia.

Penerbangan Rabu pekan lalu terjadi setelah mengalami dua kali kegagalan peluncuran pada Agustus dan September. Kesalahan teknis menjadi alasan NASA membatalkan peluncuran.

"Ini adalah langkah pertama yang kami ambil untuk eksplorasi ruang angkasa dalam jangka panjang, tidak hanya untuk Amerika Serikat tetapi juga untuk dunia. Dan menurut saya ini adalah hari bersejarah bagi NASA, tetapi ini juga merupakan hari bersejarah bagi semua orang yang menyukai penerbangan luar angkasa manusia dan eksplorasi luar angkasa yang dalam," papar Hu.

Hu yakin manusia akan kembali lagi ke Bulan melalui pesawat luar angkasa Orion yang dapat digunakan berkali-kali.

Hu juga menyatakan jika peluncuran ini berhasil, maka NASA akan meluncurkan roket itu lagi dengan awak. Jika peluncuran berawak berhasil, maka NASA akan melakukan peluncuran langsung ke Bulan.

Hu pun sangat senang karena tidak lama lagi manusia dapat kembali menjejakkan kaki di Bulan.

Salah satu fase kritis misi Artemis I adalah masuknya kembali pesawat luar angkasa Orion ke atmosfer Bumi. Orion akan masuk kembali ke Bumi dengan kecepatan 38.000 kilometer per jam atau 32 kali lebih cepat daripada kecepatan suara.

Pelindung panas Orion akan terkena panas hingga 3.000 derajat Celsius ketika masuk kembali ke Bumi.

Setelah semua misi telah selesai dilakukan, Hu mengungkap manusia akan kembali ke Bulan.

Bagi Hu, salah satu alasan manusia harus kembali ke Bulan karena untuk mengetahui apakah ada air berbentuk cair di kutub selatan Bulan. Jika air berbentuk cair ditemukan, maka air itu dapat digunakan membawa pesawat luar angkasa lain ke tata surya lebih dalam.

"Sangat penting bagi kita untuk belajar sedikit di luar orbit Bumi kita dan kemudian melakukan langkah besar ketika kita pergi ke Mars. Dan misi Artemis memungkinkan kami memiliki platform dan sistem transportasi yang berkelanjutan yang memungkinkan kami mempelajari cara beroperasi di lingkungan luar angkasa yang dalam itu," jelas Hu.

Kini pesawat Orion berada sekitar 134.000 kilometer dari Bulan.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NASA sebut Manusia Hidup di Bulan adalah Keniscayaan, Ini Alasannya
NASA sebut Manusia Hidup di Bulan adalah Keniscayaan, Ini Alasannya

NASA punya hitungan-hitungan sendiri kapan manusia khususnya warga AS bisa pindah ke Bulan.

Baca Selengkapnya
Sempat Ada Hambatan saat Pesawat Luar Angkasa AS Mau Mendarat di Bulan
Sempat Ada Hambatan saat Pesawat Luar Angkasa AS Mau Mendarat di Bulan

Ini hambatan saat pesawat luar angkasa AS mau mendarat di Bulan.

Baca Selengkapnya
NASA Makin Serius Buat Pangkalan Luar Angkasa di Bulan
NASA Makin Serius Buat Pangkalan Luar Angkasa di Bulan

NASA sudah menandatangani kontrak dengan Thales Alenia Space untuk misi ini.

Baca Selengkapnya
Di Bulan akan Dipasang Tiang Lampu yang Tingginya Lebih dari Patung Liberty
Di Bulan akan Dipasang Tiang Lampu yang Tingginya Lebih dari Patung Liberty

Fungsinya untuk menerangi malam di Bulan yang cenderung terlalu gelap.

Baca Selengkapnya
Astronot Sering Jatuh saat di Bulan, Ilmuwan Kembangkan Robot Pendamping
Astronot Sering Jatuh saat di Bulan, Ilmuwan Kembangkan Robot Pendamping

Alat ini dirancang karena selama misi Apollo, astronot tercatat sering terjatuh akibat gravitasi rendah Bulan.

Baca Selengkapnya
Misi Luar Angkasa Paling Jauh yang Pernah Dilakukan Manusia, Hingga Kini Belum Ada yang Menandingi
Misi Luar Angkasa Paling Jauh yang Pernah Dilakukan Manusia, Hingga Kini Belum Ada yang Menandingi

Misi ini tercatat menjadikan sejarah manusia ke luar angkasa dengan jarak terjauh.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Kerja Roket hingga Bisa Mencapai Luar Angkasa
Begini Cara Kerja Roket hingga Bisa Mencapai Luar Angkasa

Semakin besar massa yang dimiliki roket, semakin besar gaya dorong yang dibutuhkan untuk menggerakkan roket ke kecepatan yang diinginkan.

Baca Selengkapnya
20 Juli Peringati Hari Bulan Internasional, Ini Asal-Usul Sejarahnya
20 Juli Peringati Hari Bulan Internasional, Ini Asal-Usul Sejarahnya

Hari ini merupakan momen penting untuk merayakan pencapaian dan penjelajahan luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Hari Ini 67 Tahun Lalu, Rusia Cetak Sejarah Buat Satelit Pertama yang Sukses ke Luar Angkasa
Hari Ini 67 Tahun Lalu, Rusia Cetak Sejarah Buat Satelit Pertama yang Sukses ke Luar Angkasa

Kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa satelit Sputnik itu berada pada jarak 560 mil (900 kilometer) di atas Bumi dan mengitarinya setiap satu setengah jam.

Baca Selengkapnya
Uji Coba Roket Canggih NASA Berhasil, Manusia ke Planet Mars Segera Terwujud
Uji Coba Roket Canggih NASA Berhasil, Manusia ke Planet Mars Segera Terwujud

Setelah mendarat di Bulan, langkah berikutnya bagi umat manusia adalah mencapai Mars.

Baca Selengkapnya
Setelah Lebih dari 40 Tahun, AS Bakal Mendarat Lagi di Bulan Pekan Ini
Setelah Lebih dari 40 Tahun, AS Bakal Mendarat Lagi di Bulan Pekan Ini

Harapan Amerika Serikat (AS) untuk mendarat kembali di bulan dapat terwujud pada pekan ini.

Baca Selengkapnya
Tak Kapok Setelah Gagal, AS Kirim Robot Penjelajah ke Bulan, Ini Misinya
Tak Kapok Setelah Gagal, AS Kirim Robot Penjelajah ke Bulan, Ini Misinya

Pernah gagal, bukan berarti membuat Amerika Serikat (AS) kapok untuk mengirim robot penjelajah ke Bulan.

Baca Selengkapnya