Negara ini terancam lenyap dari muka bumi
Merdeka.com - Perdana Menteri Tuvalu Enele Spoaga meminta bantuan kepada para pemimpin Eropa agar negaranya tidak lenyap dari muka bumi. Tuvalu adalah negara keempat terkecil di dunia yang terancam tenggelam oleh naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim.
Spoaga tiba di Brussels, Belgia, Senin lalu untuk meminta dukungan dari para pemimpin Eropa yang akan mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang perubahan iklim, seperti dilansir surat kabar the Independent, Rabu (8/7).
Negara yang terdiri dari pulau-pulau itu dihuni hanya oleh 10 ribu orang. Pulau-pulau di Tuvalu yang terletak di Pasifik hanya sekitar 4 meter di atas permukaan laut saat ini.
-
Dimana lautan di bawah permukaan planet berada? Namun air juga dapat ditemukan di bawah permukaan planet, tempat sumber panas internal dapat menopang aliran lautan di bawah permukaan.
-
Dimana efek rumah kaca terjadi? Efek rumah kaca terjadi ketika gas tertentu, yang dikenal sebagai gas rumah kaca, menumpuk di atmosfer bumi.
-
Apa efek rumah kaca itu? Efek rumah kaca adalah proses yang terjadi ketika gas di atmosfer bumi memerangkap panas matahari.
-
Di mana efek rumah kaca terjadi? Efek rumah kaca adalah kondisi di mana atmosfer bumi mengalami pemanasan zat-zat gas tertentu.
-
Bagaimana cara mengatasi pemanasan global? Untuk mengatasi pemanasan global, tentu saja anda harus mengurangi penggunaan gas-gas kimia yang bisa merusak lapisan ozon dan atmosfer seperti gas freon yang ada pada AC atau pendingin udara.
-
Apa yang terjadi pada suhu global? Data menunjukkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,2 derajat Celsius sejak era pra-industri.
Spoaga menyerukan kepada para pemimpin Eropa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca supaya suhu pemanasan global tetap di bawah 1,5 derajat Celsius. Menurut para ilmuwan, suhu itu paling aman dibanding suhu saat pemanasan global saat ini 2 derajat Celcius.
"Kita harus menyelamatkan Tuvalu untuk menyelamatkan dunia," kata dia.
"Jika pulau-pulau ini hilang di bawah laut, ini bukan akhir dari perubahan iklim. Saya ingin bertanya, bagaimana masa depan kita? Kita harus bekerja sama untuk menyelamatkan umat manusia," ujar Spoaga.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ilmuwan berhasil mengungkap seperti apa bentuk benua yang pernah ada di dekat Australia dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan dampak perubahan iklim sudah dirasakan, termasuk di pulau-pulau kecil Indonesia.
Baca SelengkapnyaEpisenter gempa terletak di laut pada jarak 134 Km arah Barat Daya Kota Calang, Aceh, pada kedalaman 13 km.
Baca SelengkapnyaPenampakan perumahan warga yang terletak di sekitar kawasan Kampung Aquarium lebih rendah dari pada air laut.
Baca SelengkapnyaPerairan dingin Antartika juga penting untuk terciptanya arus laut dalam yang mengalir ke utara membawa nutrisi dan oksigen yang penting bagi ekosistem.
Baca SelengkapnyaFenomena ini berdampak besar terhadap aspek kehidupan di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaIni dampak yang mungkin terjadi jika wilayah laut dilewati sisa-sisa gunung es ini.
Baca SelengkapnyaPusat gempa berada 26 kilometer laut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaHal yang akan ditemukan di bawah lapisan es kutub tergantung di mana tempat menggalinya.
Baca SelengkapnyaGelombang tsunami yang diakibatkan erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara bisa mencapai 25 meter.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu merupakan fenomena 1 dari 2.000 tahun sekali.
Baca SelengkapnyaGempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami
Baca Selengkapnya