Negara-negara ini paling berbahaya bagi wanita
Merdeka.com - Thomson Reuters Foundation melakukan survei baru terkait negara rawan bagi wanita. Organisasi tersebut mensurvei hampir 550 ahli yang fokus pada isu-isu wanita.
Dalam survei ini, mereka diminta untuk menyusun negara berdasarkan sejumlah masalah utama, termasuk akses perawatan kesehatan, masalah pelecehan seksual dan diskriminasi. Berikut negara-negara yang rawan bagi wanita seperti dikutip dari Reuters:
India
-
Apa yang terjadi pada wanita Bangladesh? Selain itu sekitar empat ratus ribu perempuan turut diperkosa.
-
Apa saja bentuk pelecehan yang dialami buruh wanita? Buruh Wanita sudah mengalami pelecehan sejak kedatangan mereka di Perkebunan Deli. Peristiwa ini terjadi tahun 1917. Seorang administratur yang mendata para buruh ini akan memberi tanda garis pada buruh wanita yang dianggap menarik. Wanita yang ditandai itu kelak akan dicari untuk memuaskan napsu para Ondernemer perkebunan.
-
Dampak apa dari perang bagi perempuan? Laporan dari PBB, yang dikutip dari VOA Indonesia pada Senin (28/10/2024), mengungkapkan bahwa jumlah perempuan yang menjadi korban dalam konflik bersenjata meningkat dua kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Bagaimana stigma sosial memengaruhi wanita? Stigma ini membuat banyak wanita merasa ragu untuk mengeksplorasi tubuh mereka sendiri, apalagi membicarakan tentang kesenangan seksual.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Siapa yang menyatakan dampak perang bagi perempuan? Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengungkapkan bahwa lebih dari 600 juta perempuan dan anak perempuan kini terpengaruh oleh perang, angka ini meningkat sebesar 50 persen jika dibandingkan dengan satu dekade yang lalu.
Menurut survey Thomson Reuters Foundation, India menjadi negara pertama berbahaya bagi wanita karena fokus pada pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh geng pada 2012 terhadap Jyoti Singh, seorang mahasiswa fisioterapi berusia 23 tahun.
Perkosaan Singh menyebabkan protes luas dan menarik perhatian internasional atas kekerasan terhadap perempuan. India digolongkan sebagai negara yang paling berbahaya jika dilihat dari tiga isu, yaitu kondisi yang dihadapi perempuan dari kekerasan dan pelecehan seksual, dari praktik budaya dan tradisional, dan dari perdagangan manusia termasuk kerja paksa, perbudakan seks dan perbudakan domestik.
Afghanistan
Para ahli mengatakan wanita di Afghanistan menghadapi masalah yang mengerikan hampir 17 tahun setelah penggulingan Taliban. Para wanita di negara ini mengalami kesulitan dalam bidang kekerasan non-seksual, akses ke perawatan kesehatan, dan akses ke sumber daya ekonomi.
Suriah
Setelah tujuh tahun perang saudara, Suriah kini menjadi negara ketiga yang berbahaya bagi wanita. Wanita di negara ini kesulitan untuk mengakses perawatan kesehatan dan mengalami kekerasan non-seksual, yang mencakup kekerasan terkait konflik serta pelecehan dalam rumah tangga.
Somalia
Setelah terperosok dalam konflik sejak tahun 1991, Somalia menjadi negara keempat paling berbahaya bagi perempuan. Di negara ini, para wanita kesulitan mendapat akses kesehatan, dan praktik budaya dan tradisional yang berbahaya. Sama seperti Suriah, wanita Somalia juga sulit mendapatkan sumber daya ekonomi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen Ambarita dan Pak Bhabin bongkar kata yang tidak bisa dipercaya.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini menjadi bagian dari upaya PBB untuk menghapuskan pemotongan kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA mengungkap penyebab perempuan dan anak rentan menjadi korban perdagangan orang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMuncul stigma di kalangan pengguna KRL terkait ganasnya gerbong khusus wanita.
Baca SelengkapnyaBanyak pria yang takut dengan wanita kuat dan tangguh. Hal ini ternyata bisa dijelaskan oleh sejumlah alasan berikut:
Baca SelengkapnyaBudaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.
Baca Selengkapnya