Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Negara-negara ini paling berbahaya bagi wanita

Negara-negara ini paling berbahaya bagi wanita Wanita Suriah. ©Huffington Post

Merdeka.com - Thomson Reuters Foundation melakukan survei baru terkait negara rawan bagi wanita. Organisasi tersebut mensurvei hampir 550 ahli yang fokus pada isu-isu wanita.

Dalam survei ini, mereka diminta untuk menyusun negara berdasarkan sejumlah masalah utama, termasuk akses perawatan kesehatan, masalah pelecehan seksual dan diskriminasi. Berikut negara-negara yang rawan bagi wanita seperti dikutip dari Reuters:

India

Orang lain juga bertanya?

Menurut survey Thomson Reuters Foundation, India menjadi negara pertama berbahaya bagi wanita karena fokus pada pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh geng pada 2012 terhadap Jyoti Singh, seorang mahasiswa fisioterapi berusia 23 tahun.

Perkosaan Singh menyebabkan protes luas dan menarik perhatian internasional atas kekerasan terhadap perempuan. India digolongkan sebagai negara yang paling berbahaya jika dilihat dari tiga isu, yaitu kondisi yang dihadapi perempuan dari kekerasan dan pelecehan seksual, dari praktik budaya dan tradisional, dan dari perdagangan manusia termasuk kerja paksa, perbudakan seks dan perbudakan domestik.

Afghanistan

Para ahli mengatakan wanita di Afghanistan menghadapi masalah yang mengerikan hampir 17 tahun setelah penggulingan Taliban. Para wanita di negara ini mengalami kesulitan dalam bidang kekerasan non-seksual, akses ke perawatan kesehatan, dan akses ke sumber daya ekonomi.

Suriah

Setelah tujuh tahun perang saudara, Suriah kini menjadi negara ketiga yang berbahaya bagi wanita. Wanita di negara ini kesulitan untuk mengakses perawatan kesehatan dan mengalami kekerasan non-seksual, yang mencakup kekerasan terkait konflik serta pelecehan dalam rumah tangga.

Somalia

Setelah terperosok dalam konflik sejak tahun 1991, Somalia menjadi negara keempat paling berbahaya bagi perempuan. Di negara ini, para wanita kesulitan mendapat akses kesehatan, dan praktik budaya dan tradisional yang berbahaya. Sama seperti Suriah, wanita Somalia juga sulit mendapatkan sumber daya ekonomi.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ambarita & Pak Bhabin Bongkar Kata yang Tak Bisa Dipercaya, Hati-Hati Buat Para Wanita
Ambarita & Pak Bhabin Bongkar Kata yang Tak Bisa Dipercaya, Hati-Hati Buat Para Wanita

Berikut momen Ambarita dan Pak Bhabin bongkar kata yang tidak bisa dipercaya.

Baca Selengkapnya
6 Februari Peringati Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia, Ini Sejarahnya
6 Februari Peringati Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia, Ini Sejarahnya

Peringatan ini menjadi bagian dari upaya PBB untuk menghapuskan pemotongan kelamin perempuan.

Baca Selengkapnya
PBB Ungkap Tantangan Terbesar Indonesia dalam Isu Kesetaraan Gender
PBB Ungkap Tantangan Terbesar Indonesia dalam Isu Kesetaraan Gender

Indonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Perempuan dan Anak Rentan Jadi Korban Perdagangan Orang
Ternyata Ini Penyebab Perempuan dan Anak Rentan Jadi Korban Perdagangan Orang

Kementerian PPPA mengungkap penyebab perempuan dan anak rentan menjadi korban perdagangan orang di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gerbong KRL Khusus Wanita yang Penuh Drama
Gerbong KRL Khusus Wanita yang Penuh Drama

Muncul stigma di kalangan pengguna KRL terkait ganasnya gerbong khusus wanita.

Baca Selengkapnya
5 Alasan Mengapa Sejumlah Pria Takut dengan Wanita Kuat, Dampak Pikiran Patriarki yang Mengakar
5 Alasan Mengapa Sejumlah Pria Takut dengan Wanita Kuat, Dampak Pikiran Patriarki yang Mengakar

Banyak pria yang takut dengan wanita kuat dan tangguh. Hal ini ternyata bisa dijelaskan oleh sejumlah alasan berikut:

Baca Selengkapnya
Temuan BNPT: Budaya Patriaki Beri Andil Penyebaran Paham Radikal pada Perempuan
Temuan BNPT: Budaya Patriaki Beri Andil Penyebaran Paham Radikal pada Perempuan

Budaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.

Baca Selengkapnya