Nelayan Myanmar dipaksa jadi budak di laut Indonesia
Merdeka.com - Kantor berita asal Amerika Serikat the Associated Press menggelar liputan investigasi tentang industri perikanan di Asia Tenggara selama setahun. Mereka mengungkap praktik kerja paksa atau perbudakan yang terjadi di dalam industri perikanan global.
Jurnalis AP mendatangi Benjina, kota kecil di Kepulauan Maluku sebelah timur Indonesia. Mereka mewawancarai lebih dari 40 pekerja dan mantan budak yang dipekerjakan di kapal-kapal Thailand buat menangkap ikan di perairan timur Indonesia. Sebagian besar dari mereka berasal dari Myanmar. Hasil tangkapan mereka dibawa ke Thailand untuk kemudian memasuki industri perikanan global hingga dipasok ke toko-toko swalayan di Amerika Serikat seperti Wal-Mart.
Para nelayan itu mengatakan mereka dipaksa bekerja dalam tekanan dengan kondisi sangat memprihatinkan. Mereka dibayar murah atau bahkan tidak sama sekali. Mereka dipaksa menangkap ikan di perairan Indonesia selama berbulan-bulan bahkan tahunan, seperti dilansir startribune.com, Selasa (25/3).
-
Dimana para bajak laut bermukim? Mereka banyak bermukim di perairan dekat Gorontalo.
-
Siapa yang mengoperasikan kapal di Pelabuhan Kamal? Mengutip asrtikel Pelabuhan Kamal Tahun 1996-2009 karya Arifatul Jannah (Jurnal AVATARA Unesa, 2016), pada tahun 1949 Pelabuhan Ujung-Kamal membangun Dermaga Couster. Ada empat kapal yang beroperasi yakni KMP Bangkalan, KMP Paramaria, KMP Pamekasan, dan KMP Dahlia.
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Bagaimana cara kerja para bajak laut di wilayah operasinya? Di sepanjang wilayah operasinya, mereka mendirikan pangkalan-pangkalan yang letaknya strategis di antara pelabuhan besar atau dekat dari tempat transit kapal dagang. Setiap pangkalan ada pemimpinnya. Merekapun membentuk jaringan dan saling membantu ketika menghadapi musuhnya.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
Para nelayan itu juga hanya diberi makan sedikit dan ruang kabin yang sempit mirip kandang. Jurnalis AP menemukan sebuah sel berisi delapan budak di dalamnya.
Sebagian dari mereka memohon kepada para jurnalis AP itu buat diselamatkan.
"Saya ingin pulang. Kami semua ingin," kata seorang budak asal Myanmar di kapal ikan mereka. "Orangtua kami belum pernah mendapat kabar. Mereka pasti mengira kami sudah mati." (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca Selengkapnya11 warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaMereka tidak mendapat fasilitas kehidupan yang layak oleh serdadu Jepang. Banyak dari mereka yang mati tersiksa.
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius menangani kejahatan perdagangan orang karena kasus TPPO sudah seringkali berulang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca Selengkapnya